Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Senin, 20 April 2015

Jangan Masuk Farmasi.... Jika tidak bisa Menikmatinya (Part 2-habis)

Dear All,

Artikel ini merupakan seri lanjutan dari Artikel sebelumnya. Sebagai mantan mahasiswa Farmasi, yang masuk ke dunia Farmasi secara ketidaksengajaan, saya bisa bilang kalau tahun-tahun pertama menjadi mahasiswa disana begitu tidak menyatu. Saya bukan penggemar kimia, saya tidak tahu farmasi itu bagaimana, dan meskipun saya anak SMA IPA tapi nilai eksak semenjana, walau begitu untuk menyerah pada keadaan saya gengsi. Banyak mahasiswa yang tidak cocok dengan jurusan yang ditempuh, kemudian semangat belajarnya menurun, sehingga IPK nya jeblog. Dan waktu itu Alhamdulillah saya tidak begitu, walaupun nilai juga tidak bisa dibilang baik hehehe.

Seperti yang sudah pernah saya sampaikan disini, ranah kerja farmasi begitu luas. Tinggal bagaimana passion dan selera masing-masing individu. Bagi para penggemar eksak, Laboratory Practiced, suka research.... biasanya mereka ingin berkarir di industri farmasi, atau farmasi pemerintahan seperti bekerja di BPOM (Badan/balai pengawas Obat dan Makanan),. Bagi yang punya passion pelayanan atau menyukai kehidupan klinik seperti Profesi kesehatan pada umumnya, maka bekerja di Rumah sakit, klinik, puskesmas atau apotik menjadi pilihan.

Semuanya tergantung terhadap Passion, dan tidak hanya kamu semua yang harus mencari, sampai sekarang saya sendiri masih berusaha mencari. Saya besar dari kurikulum perguruan tinggi Farmasi yang berbasis farmasi klinik-komunitas. Namun karir saya yang pertama kali adalah di Industri Farmasi. Bagi saya berkarir di kedua tempat itu mempunyai tantangan dan kesukaan masing-masing. Namun saat ini, saya agaknya akan kembali ke ranah klinik sebagai bagian dari kewajiban sebagai abdi negara.

Saya punya  cita-cita kecil menjadi Dokter. Karena saya ingin mengetahui obat untuk berbagai penyakit. Sebuah cita-cita yang polos dari seorang anak yang sakit-sakitan, dan ingin menggunakan ilmunya di masa depan untuk mengobati orang sakit. Ternyata Allah SWT, memberikan jalan yang lurus kepada saya untuk sampai pada cita-cita saya. Bahkan memperjelas dengan nyata, bahwa bukan kedokteran yang harus saya tuju... tapi Farmasi. Karena Farmasi adalah dunianya OBAT.

Semester 1 sampai pertengahan dari 4 tahun kuliah di farmasi. Hampir-hampir saya merasa sangat salah jurusan, jika saya pada semester 3 tidak menemukan sebuah mata kuliah yang bernama Farmakologi. Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan. Sebelumnya mata kuliah Farmasi hanya berbicara sekitar Kimia, kimia dan kimia saja...hehehe. Tapi di Farmakologi saya belajar ada banyak penggolongan obat, dan setiap obat memiliki efek tertentu untuk pengobatan. Karena saya menyukai mata kuliah ini, Alhamdulillah nilai mata kuliahnya juga bagus (mana SKS nya gede, lumayan buat nambah IPK).

Sejak semester 5 ke atas, pengembangan terhadap Farmakologi begitu banyak. Ada Farmakoterapi, Pelayanan kefarmasian, KIE dan sebagainya. Saya sangat menyukai tahun-tahun terakhir di S1 farmasi karena keberadaan ilmu tersebut, tapi untuk mendapatkan nilai bagus yang menyeluruh, kita tidak bisa hanya bagus dari mata kuliah yang disukai, tapi juga di mata kuliah lainnya. Saya berusaha untuk menyukai mata kuiah lain, dengan cara mencari kemanfaatan dari mata kuliah ini. Alhasil saya berhasil menyukainya dan mendapt nilai yang baik.

Melihat sesuatu memang harus dari mata yang benar-benar memandang secara luas dan dalam. Tidak boleh berpikir sempit. Seperti Firman Allah SWT, bisa jadi Manusia tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik baginya, bisa jadi manusia menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik baginya...hanya Allah yang maha Mengetahui. Maka dari itu nikmatilah setiap mata kuliah di farmasi. Karena semua mata kuliah itu akan menjadi manfaat, mungkin bukan untuk diri sendiri tapi bagi orang lain.

Nikmatilah... dan bersabarlah didalamnya... lalu kamu akan memetik hasilnya, sebagai mahasiswa farmasi yang baik.

Best Regards,