Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Jumat, 31 Juli 2015

Tentang PKPA

Dear All,

PKPA atau kepanjangan dari Praktik Kerja Profesi Apoteker, adalah sebuah program praktek kerja lapangan dari para mahasiswa Apoteker (atau nama lainnya Apoteker Muda). PKPA biasanya berlangsung pada paruh kedua dalam satu tahun ajaran kuliah, dimana paruh pertama dihabiskan untuk masa perkuliahan dan praktikum di kampus. Sedangkan PKPA berlangsung di unit atau ranah dimana Apoteker memiliki kesempatan untuk bekerja seperti Apotek, Rumah Sakit, Industri Farmasi, Dinas Kesehatan, Puskesmas, atau bahkan BPOM.

PKPA memiliki tujuan untuk memberikan gambaran, pengalaman dan pengetahuan tentang implementasi nyata dari pekerjaan Apoteker kepada para Apoteker Muda. Dengan ke 3 hal tersebut, diharapkan para Apoteker Muda minimal tahu, apa yang akan mereka lakukan saat bekerja nanti. Karena kenyataannya banyak para Apoteker Muda yang masih ngawang-ngawang, bingung, dan cenderung tidak jelas dengan apa yang akan mereka lakukan, apalagi setelah mereka mendapat materi kuliah yang dirasakan confusing.

Kenyataannya, tidak sedikit para Apoteker Muda yang setelah melaksanakan PKPA jadi tambah bingung atau bahkan tidak tahu apa-apa. Itu karena beberapa hal seperti mereka tidak mendapat pekerjaan apapun selama di tempat PKPA; karena terlalu banyak mendapat pekerjaan  selama di tempat PKPA; atau karena mahasiswanya sendiri tidak mau mengambil ilmu selama berpraktik disana (cuma dateng-pulang, asik-asikan yang penting happy-happy hore eksis).

Apoteker Muda yang tidak mendapat pekerjaan apapun bisa disebabkan karena mereka kurang mendapat bimbingan dan pengarahan selama menjalani praktik, karena para pembimbing atau para tenaga farmasi yang ada di unit mereka bekerja sibuk sendiri dengan rutinitas pekerjaan. Alhasil para Apoteker Muda hanya disuruh lihat-lihat pelayanan kefarmasian yang berlangsung di unit tersebut, lalu selebihnya hanya tiduran di base camp atau berkeliaran kemana-mana bergerombol yang tentunya bakal jadi bahan omongan para pekerja situ haha.

Apoteker Muda yang terlalau banyak mendapat pekerjaan disebabkan karena unit tempat PKPA memang selalu kekurangan orang untuk membantu pelayanan mereka yang banyak, dan melihat potensi Apoteker muda ini mampu untuk diperbantukan. Alhasil Apoteker Muda ini membantu pelayanan atau pekerjaan layaknya karyawan di unit tersebut. Keuntungan dari kondisi ini adalah para Apoteker Muda mampu secara real mengetahui seluk beluk pekerjaan kefarmasian sampai ke level teknis pengerjaan. Apalagi jika dibarengi dengan inisiatif untuk mempelajari konsep besar dari pelayanan (tidak hanya masalah teknis), maka ilmu yang didapat Apoteker Muda akan menjadi lengkap. Kekurangannya adalah dengan kondisi ini, para Apoteker menjadi sedikit exhausting dan juga crowded. Para Apoteker muda dalam kondisi ini perlu bimbingan konsep dan materi dari para senior apoteker yang sudah bekerja di Unit tersebut, agar mereka tidak hanya mengetahui tentang pekerjaan teknis tapi juga konsep. Contoh dalam Farmasi Industri, tentu Apoteker Muda dalam ujian komprehensif akan cenderung ditanya konsep penerapan good documentation practice sesuai CPOB dibandingkan dimana label yang dia tempel untuk melakukan penandaan mesin produksi (misal kegiatan teknis yang dilakukan karena disuruh Apoteker atau Asisten Apotekernya hehehe)

 Yang selalu terjadi pada mahasiswa PKPA adalah seperti ini :
1. PKPA kadang membuat Apoteker Muda harus berada di luar kota selama berbulan-bulan atau berpindah-pindah (tergantung penempatannya). Bisa jadi bulan ini di yogya, bulan depannya di semarang, bulan berikutnya lagi di bandung. Ini yang membuat Apoteker Muda harus prepare dan latihan mandiri.
2. Selalu saja ada mahasiswa yang mengaku kalau dirinya antusias banget menghadapi PKPA dan lebih memilih ini dari pada harus kuliah mendengarkan dosen. Kenyataannya sebagaian besar para Apoteker muda justru harap-harap cemas mengenai apa yang akan mereka lakukan di PKPA.
3. Kebanyakan Mahasiswa PKPA gembira ketika penempatannya hanya di daerah sendiri, tanpa tahu penempatan di daerah lain lebih menantang dan punya cerita tersendiri.
4. Ketika pembagian kelompok PKPA, sebagian menilai itu adalah anugrah dan sebagian menilai itu adalah musibah (musibah karena dapat temen yang terkenal trouble maker)
5. Sebagian besar mahasiswa PKPA langsung berburu kos, cari alamat tempat PKPA (bila perlu survey langsung lokasi) demi alasan mempercepat adaptasi.
6. Hari pertama PKPA, pasti deg-degan akan disuruh apa. Tapi biasanya hari pertama-ketiga para Apoteker Muda tidak melakukan apapun kecuali orientasi.
7. Lebih deg-degan lagi bila bertemu mahasiswa dari universitas lain. Antara takut ketemu orang baru, minder dengan ilmu karena membandingkan diri dengan mahasiswa universitas lain, dan juga grogi bila ada yang kece hehehe
8. Apabila ada yang dianggap kece, berhati-hatilah dengan resiko cinta lokasi yang berujung jadian atau hubungan tanpa status. Yang jelas jika berpisah, hati-hati dengan resiko yang kedua...gagal move on.
9. Selalu saja ada karyawan di tempat PKPA yang kurang disukai, karena perilaku dan sikap mereka kepada Apoteker Muda. Tapi lebih banyak lagi yang baik hati, dan suka menolong para Apoteker Muda dalam berbagai kesulitan.
10. Apoteker senior pun begitu, selalu ada yang dekat dan baik kepada Apoteker Muda, dan juga ada yang cuek (hayoo,,, perlakukan orang lain sebagaimana ingin diperlakukannya mana ? )
11. Apoteker Muda selama PKPA lebih berasa asistennya asisten Apoteker, karena biasanya membantu pekerjaan teknis mereka.
12. Bahkan yang melekat di benak dan pikiran Apoteker Muda justru adalah pekerjaan Asisten Apoteker, bukan kompetensi Apoteker (ditanya pas kompre baru sadar)
13. Jika mendapat penempatan di luar kota dan daerah itu adalah destinasi wisata, bersiaplah untuk wisata kuliner, belanja dan ber adventure ria di hari libur.
14. Awal-awal PKPA, pasti semuanya serba sulit dan tidak jarang akan banyak crash yang terjadi, tapi lama kelamaan semuanya akan membaik dan justru memorable.
15. Dicuekin, dimarahin, ditegur, dikerjain...semuanya adalah resiko menjadi praktikan di dunia kerja yang nyata. Tidak apa-apa karena semua itu adalah proses... yang memberikan makna kepada Apoteker Muda, bahwa kesulitan itu tidak pantas kalian ulangi dan praktikkan kepada orang lain saat mereka bekerja nanti... karena rasanya tidak enak.
16. Tidak bisa dipungkiri, dalam kelompok PKPA pun selalu ada perdebatan, termasuk siapa yang akan membuat bab pembahasan laporan PKPA.
17. Sebagian besar Apoteker Muda merindukan masa PKPA mereka, meskipun kegiatan mereka hanya yang angkat-angkat karton obat dan menempelkan label high alert.
18. Sebagian besar Apoteker Muda menyesal tidak menanyakan apapun atau mencari apapun ilmu yang harusnya mereka dapat saat PKPA, setelah mengetahui sulitnya ujian pre kompre dan Komprehensif.
19. Sebagain besar Apoteker Muda menjadikan pengalaman PKPA sebagai referensi lapangan pekerjaan yang mereka akan pilih.
20. Bangga itu adalah saat Apoteker muda sudah sukses menjadi Apoteker, dan bertemu dengan orang-orang yang berasal dari tempat PKPA yang ditempati, dan bisa menceritakan bahwa orang yang dulu dimarahin, disuruh ini dan itu sekarang sudah berkembang menjadi lebih baik.

Begitulah kisah dari PKPA, saya pun punya kisah PKPA sendiri. Dari hal yang suka maupun sulit. Dari mendapat teman sampai akhirnya berpisah. Semuanya terangkum menjadi sebuah memori yang tidak saya izinkan terhapus begitu saja. Bagi yang akan menjalani PKPA... bersiaplah... jalani dengan ikhlas apapun yang terjadi, sulit atau senang itu semua adalah proses. Ingat Proses itu datangnya dari Alloh yang Maha Baik..so segala proses hanya pahit yang tidak seberapa bila dibanding dengan manisnya kesuksesan yang ada dibelakangnya. Semangat Apoteker Muda...

Best Regards,
Sabtu, 18 Juli 2015

Happy Ied Mubarak 1436 H

Dear All,

Kemarin, umat muslim sedunia merayakan sebuah perayaan yang disebut dengan Idul Fitri, Sebuah hari besar yang dirayakan setelah menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Idul Fitri adalah perwujudan sebuah perayaan kemenangan, setelah melakukan usaha mensucikan harta dengan melakukan zakat fitrah, sebuah perayaan kemenangan setelah berhasil menahan hawa nafsu untuk melakukan hal yang buruk.

Perayaan kemenangan ini disempurnakan dengan kesempatan untuk melebur kesalahan tidak hanya kepada Tuhan, tapi juga terhadap sesama manusia melalui cara saling bermaaf-maafan. Dosa kepada satu sama lain bisa dihapuskan dan tali silaturahmi tetap terjalin. Banyak cara dilakukan orang untuk meminta maaf. Ada yang bertemu langsung dan berjabat tangan, ada yang melalui SMS, medsos, telepon, atau hanya mem-broadcast message ucapan selamat hari raya idul fitri plus permintaan maaf lahir batin. Walaupun opsi terahir oleh sebagian pihak dianggap bukan sebuah bentuk permintaan maaf yang tulus.

Pada intinya, saya hanya manusia yang punya banyak salah, disengaja atau tidak, besar ataupun kecil, ataupun terlihat atau tidak. Saya mengucapkan permintaan maaf setulus dan ikhlas, lahir dan batin kepada semuanya...semoga kita benar-benar menjadi orang yang MENANG setelah Ramadhan usai...Aminnn.

Best Regards,
Jumat, 03 Juli 2015

Juli... The Story Continues...

Dear All,

Memasuki bulan juli, sebuah bulan baru... dimana bulan ini mengawali paruh kedua dari tahun 2015. Bulan ini tentunya akan menjadi awal sebuah cerita baru yang akan dijalani tiap orang di hidup ini... termasuk saya.

Juli ini, saya baru saja menyelesaikan sebuah cerita bernama stok opname, kemudian entah menuju cerita apalagi selanjutnya.
Saya berharap juli ini menyajikan cerita kemenangan...

Best Regards,