Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Minggu, 28 Februari 2016

O.R. Pharmacist : Salam Perkenalan

Dear All,
Hai Sinnamate, saya akan menceritakan sebuah kisah  pelayanan kefarmasian di dalam sebuah ruangan yang kata banyak orang horor dan sadis. Loh, kok disebut horor dan sadis ? serem amat ? ruangan yang dimaksud adalah ruang operasi. Ruang dimana ada adegan penyayatan, pemotongan, penusukan diperbolehkan untuk memberikan pelayanan kesehatan haha lebay banget bahasanya. Pelayanan kefarmasian di ruang operasi memang tidak sefamiliar bentuk pelayanan farmasi lain di rumah sakit, namun keberadaannya mempunyai peran yang penting. Yah itulah Apoteker yang ada disana kalau diluar negeri disebut O.R (Operative Room) Pharmacist .

Pelayanan kefarmasian yang banyak diketahui oleh kebanyakan orang, termasuk yang berkecimpung di dunia farmasi seperti kita hanya bentuk-bentuk pelayanan seperti di  depo-depo seperti depo farmasi rawat jalan dan depo farmasi rawat inap. Model-model alur pelayanan seperti screening, dispensing, checking, dan penyerahan obat adalah bentuk yang lazim ditemui. Namun di ruang operasi, ada beberapa modifikasi yang dilakukan dalam alur pelayanan. Mari kita kenalan ...

Konsep Pelayanan
Pelayanan kefarmasian di ruang operasi bertujuan untuk memberikan pelayanan kefarmasian yang menunjang pelayanan bedah dan anestesi di dalam ruang operasi. Pelayanan terkait penyediaan kebutuhan kefarmasian dan aspek klinis dari penggunaan sediaan kefarmasian yang ada.

Siapakah yang dilayani ?
Pelayanan tetap berpusat kepada pasien, namun pelayanan langsung diberikan kepada 2 profesi yang langsung berinteraksi dengan pasien yaitu kedokteran dan keperawatan. Setidaknya ada 4 profesi kesehatan yang dilayani, yaitu dokter operator (dokter yang melakukan tindakan operasi), dokter Anestesi (dokter yang melakukan pembiusan), perawat bedah dan perawat (disebut juga penata) Anestesi.

Apakah bentuk pelayanan yang diberikan ?
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit selalu berhubungan dengan 2 hal, yaitu manajemen dan klinis. Begitu juga pelayanan di ruang operasi, pelayanan yang diberikan antara lain adalah manajemen stok, yaitu bagaimana agar sediaan farmasi yang dibutuhkan tidak kosong ; serta aspek klinis, terkait dispensing dari paketan operasi yang memiliki standar mutu dan keamanan, serta screening terapi dan pemberian informasi klinis terkait sediaan farmasi untuk menjadi  referensi para tenaga kesehatan.

Bagaimana Alur pelayanannnya ?
Pelayanan dimulai ketika ada order kebutuhan kefarmasian untuk operasi per individu pasien. Ada juga yang dalam bentuk jadwal operasi yang memberikan informasi lengkap mengenai identifikasi pasien, termasuk diagnosa, umur dan jenis tindakan operasi yang akan dilakukan. Berdasarkan informasi lengkap tersebut, petugas farmasi akan melakukan dispensing terhadap paket operas yang dibutuhkan tenaga kesehatan bedah dan anestesi. Dalam pelaksanaanya, farmasis bisa berkonsultasi dengan para tenaga kesehatan terkait alat kesehatan yang tepat untuk digunakan dalam operasi, atau tentang perhitungan dosis dan pemilihan obat pengganti jika sediaan yang dibutuhkan tidak ada.

Apa yang harus dipelajari dalam pelayanan kefarmasian disini ?
Tentu ada banyak hal yang harus disiapkan dan dipellajari  dalam melakukan pelayanan kefarmasian di dalam ruang operasi, antara lain :
a. Anatomi fisiologi manusia 
b. Farmakoterapi
c. Farmakologi : terutama obat anestesi, kardiovaskuler, respiratory dan antibiotik profilaksis
d. Dispensing sediaan steril
e. Belajar juga Ilmu Bedah untuk pengenalan biar tidak blank
f. Belajar juga Ilmu Anestesi untuk pengenalan biar tidak blank
g. Spesialit alat kesehatan
h. Belajar berani dan kuat mental... yang takut lihat operasi atau darah,, please dont enter here...jika tidak mau pingsan dalam ruang OP hehe

Begitulah pengenalan singkat, yang memberikan gambaran bahwa..pelayanan kefarmasian di rumah sakit sangatlah luas, tidak hanya setting rawat jalan dan rawat inap, namun juga pelayanan intensif, emergensi dan bahkan RUANG OPERASI.
Best Regards,

Apa pilihanmu ?

Dear All,
Ketika menghadapi sebuah permasalahan, kamu punya 2 pilihan. Pertama, apakah kalah, tunduk dan takluk dengan masalah itu, mengecewakan dirimu, mengecewakan orang lain yang mendukungmu ? atau pilihan kedua, hadapi sekuat tenaga dan menang, membahagiakan dirimu, membahagiakan orang lain yang mendukungmu, walaupun menyakiti orang yang tidak suka padamu ?

Pikirkan lah dengan matang, dan bahkan tanpa berpikir terlalu dalam pun, jawaban yang nyata pun telah terlihat dalam soal diatas...
Best Regards,

Kenapa kamu bersedih hati ?

Dear All,
"Kenapa kamu bersedih hati ?" itu adalah sebuah pertanyaan yang saya ajukan ketika bercermin. Pertanyaan itu saya ajukan kepada sesosok yang berekspresi cemberut dan murung di dalam cermin tersebut. Saya mengajukan pertanyaan tersebut di dalam kamar saya, tempat dimana saya tidak menunjukan duka kepada orang-orang yang disekitar saya. Lantas, kenapa  harus bersedih ?
Sedih muncul secara nyata karena apa yang kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Apa yang kita usahakan tidak sesuai dengan apa yang orang lain berikan. Padahal... itu adalah takdir yang diluar kemampuan kita, dan sebenarnya...dalam satu kesedihan, ada ribuan kebahagiaan yang mengelilinginya namun tak terlihat karena fokus kita pada penyebab kesedihan.

Hei..berhentilah bersedih. Lihatlah ke dunia diluar masalahmu, yakinlah ada banyak hal yang membahagiakan. Semudah ketika saya sedih, dan membuka pintu kamar kemudian melihat keluarga yang sedang tersenyum. Keceriaan mereka adalah alasan bahwa tidak ada kesedihan yang perlu diratapi. Masih ada kebahagiaan, dan dunia belum berakhir.

Yakin masih bersedih hati ? padahal Allah ada untuk membahagiakanmu.

Best Regards,

(Masih) mencari passion...

Dear All,
Sebenarnya saya tidak terlalu suka berada di lingkungan dimana banyak orang bersedih, dalam kondisi tertekan, murung dan sebagainya. Karena itu secara tidak langsung akan mengurangi keceriaan mood saya. Rasa empati terhadap mereka yang mungkin terlalu "berlebih" justru membuat saya sebenarnya tidak bisa menikmati segalanya hehehe... Padahal seharusnya saya menjadi orang yang kuat untuk menghadapi mereka semua.

Ada semacam beban tersendiri yang tak terungkap ketika tidak bisa membantu banyak terhadap apa yang mereka butuhkan. Sebenarnya bagaimana ingin membantu, jika passion terdalam saya masih belum "klik" dengan apa yang harus saya lakukan. Apakah saya terlambat dalam mengenal passion ini ? bisa jadi... karena tidak hanya terlambat, tapi juga saya bahkan belum tahu !!!. 

Mungkin yang kita sukai itu belum tentu baik untuk kita, dan begitu pula sebaliknya. Namun apakah menjalani hidup yang satu kali ini, tidak berhakkah mempunyai satu kesukaan yang bisa dikembangkan dan bisa memberikan manfaat yang besar ? bukannya saya tidak bersyukur, namun saya masih butuh sesuatu yang disebut dengan kenyamanan dan kemudahan untuk "melarut seutuhnya".

Saya masih mencoba mencari,,, blogging ini adalah sesuatu yang asyik, namun apakah ini passion atau hanya sekedar hobi ?
Best Regards,


Masya Allah dan Subhanallah: Penggunaan yang tertukar

Dear All,
Di kehidupan seharian, kebanyakan kaum Muslim termasuk saya sering “salah kaprah” dalam mengucapkan Subhanallah (Mahasuci Allah), yang tertukar dengan ungkapan Masya Allah (Itu terjadi atas kehendak Allah). Kalau kita takjub, kagum, atau mendengar hal baik dan  indah, biasanya kita akan menyebut  Subhanallah, misalnya "subhanallah... pemandangannya indah sekali". Sedangkan menghadapi hal-hal yang menyebalkan, atau buruk atau menyusahkan kita malah menyebut Masya Allah yang bermakna “hal itu terjadi atas kehendak Allah, misalnya "masya Allah...tugas kuliah lagi banyak banget... kuat..kuat". Biasanya kalimat seperti ini mudah ditemukan di status-status media sosial di sekitar kita hehe.

Kalimat Subhanallah sebenarnya digunakan untuk menyatakan “ketidaksetujuan atas sesuatu”. Misalnya, begitu mendengar ada keburukan, kejahatan, atau kemaksiatan. Sedangkan Masya Allah artinya “Allah telah berkehendak akan hal itu”, untuk diucapkan ketika melihat kebaikan atua hal yang indah. Salah satu contoh pemakaian kalimat tersebut adalah di dalam Al Qur'an, seperti sebagai berikut :

“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “Maasya Allah laa quwwata illa billah” (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” (QS. Al-Kahfi: 39).
“Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: ”Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?” Malaikat-malaikatitu menjawab: “Mahasuci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka: bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”. (QS. Saba’: 40-41).

“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau (dari menciptakan hal yang sia-sia), maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran:109)

Kesimpulannya adalah ungkapan Subhanallah dianjurkan untuk melihat yang tidak baik dan Masya Allah diucapkan untuk melihat yang baik-baik karena keindahan atas kuasa dan kehendak Allah Ta'ala.


Mari ubah penggunaannya setelah tahu ilmunya...
Best Regards,

Cara Menyampaikan Nasehat

Dear All,
Nasehat adalah sebuah kata-kata yang bagus dalam meningkatkan kebaikan dalam hidup kita. Nasehat dapat menjadi pertimbangan  dalam hidup seseorang untuk bersikap dalam menghadapai suatu hal. Namun tidak jarang maksud baik dari sebuah nasehat tidak dapat diterima oleh seseorang karena cara  dan waktu memberikannya yang tidak tepat. Berikut adalah cara menyampaikan nasehat yang saya pelajari :

Pertama, Niatkan memberi nasehat untuk keridahaan Allah. Maksudnya adalah segala nasehat itu diberikan untuk menciptakan kebaikan dan mencegah keburukan, karena kebaikan itu adalah agar mendapatan keridhaan dari Allah. Jangan sampai meniatkan untuk terlihat lebih pintar, lebih bijak, lebih baik dimata orang lain. Apalagi menasehati untuk membuat orang yang dinasehati terlihat buruk.

Kedua, nasehat berlaku kepada siapa saja, jadi jangan takut memberikannya kepada yang berhak mendapat nasehat. Maksudnya adalah segala nasehat berlaku untuk keluarga, teman, sahabat, orang yang lebih tua, orang yang lebih muda, orang yang dikenal, atau orang yang tidak dikenal. Ketakutan kebanyakan muncul dari rasa tidak enak, segan, enggan dan takut mendapat respon yang buruk. Sebenarnya itu semua terjadi jika cara dan waktu memberikanya yang tidak tepat.

ketiga, Lakukanlah cara yang paling baik dalam memberikan nasehat. Maksudnya nasehat diucapkan dengan kata-kata yang baik, sopan, ramah, bukan dengan celaan dan hinaan, atau cara-cara yang tidak baik lainnya. Manusia memang berwatak egois dan sulit menerima kebenaran dari orang lain, tidak mau disalahkan, dan merasa paling benar. Dengan nasehat yang baik pun kadang ada orang yang tidak berkenan, apalagi dengan cara yang buruk ?
  
keempat, Pilihlah waktu yang paling baik dalam memberi nasehat.  Maksudnya nasehat diberikan dengan memperhatikan kondisi orang yang akan dinasehati. Bila dia sedang tidak mood, maka hindarilah memberi nasehat seketika karena pasti tidak akan diterima. Pilihlah momen dia dalam keadaan tenang, sehingga alunan nasehat akan lebih didengar dan meresap di dalam hatinya. Kemudian janganlah menasehati dia di depan umum, kecuali jika nasehat itu perlu dan sangat urgent untuk dilakukan karena akibat jika tindakannya diteruskan akan menimbulkan keburukan yang berbahaya. Menasehati orang di depan umum akan mempermalukannya karena seolah-olah kita akan membuka aibnya di muka umum, dan akan lebih baik bicarakan dengannya di tempat yang sepi secara pribadi.

Kelima, Janganlah bersempit dada jika nasehat kita mendapat respon yang tidak diinginkan. Tidak ada kewajiban dari setiap manusia untuk memastikan orang lain mematuhi nasehat tersebut, karena mereka mempunyai pilihan juga akankah mau menerima atau tidak. Tugas kita adalah sebatas memberi nasehat sebaik mungkin untuk memberikan kebaikan dan menghindari keburukan. Jika diterima syukur, jika ditolak maka itu urusan dia, apalagi terkait sikap baik dan buruk maka itu adalah urusan dia dengan Alloh. Jangankan nasehat dari  manusia seperti kita, dakwah oleh orang sekelas Rasulullah saja banyak yang mengingkari dan tidak mau mendengarkannya, apalagi omongan kita yang sangat biasa nilainya. Memang benar adanya bahwa kita tidak bisa mengusahakan hidayah kepada orang lain, karena itu hak prerogratif Allah akan memberikan hidayah kepada orang yang dikehendakiNya.

Keenam, jangan lupa berdoa kepada Allah, agar nasehat itu bisa memberikan kebaikan kepada yang dinasehati. Dan berdoalah agar dimudahkan dalam berlisan agar tidak menasehati namun menyakiti, berlapang dada jika nasehat malah mendapat respon buruk, dan dimudahkan urusan dalam menebarkan kebaikan.

Semoga kita menjadi ahli nasehat yang tidak menyebalkan kalau menasehati orang lain hehe, dan tidak bersempit hati jika dinasihati orang atau ditolak nasehatnya oleh orang lain. Karena pada akhirnya semua kebaikan dari nasehat itu adalah hanya antara kita dan Allah, tidak ada urusannya dengan orang lain apakah mau menjadi baik atau tidak.

Best Regards,


Rabu, 24 Februari 2016

Hipwee, salah satu inspirasi dari tulisan-tulisan keren

Dear All,
Tidak bisa dipungkiri, era menulis di saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat. Tidak hanya ere menulis di buku, namun menulis di dunia maya, baik itu di medsos, blog atau media tulis umum semakin menjamur dengan berbagai gaya menulis. Beberapa style tulis yang asik banyak saya temui di dunia maya, dan yang menarik salah satunya adalah di situs hipwee.

Hipwee, adalah sebuah media sebuah media online  yang didirikan oleh Lauri Lahi seorang ekspatriat asal Estonia, Eropa Utara. Hipwee sejak bulan April 2014, Hipwee merupakan media online berkonsep “social news site” yang  ciri khas memiliki konten  artikel dengan tema populer yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, terutama kehidupan anak muda. Cara penulisannya menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dibuat poin-poin tersendiri dengan foto-foto sebagai penguat tema artikel. Ada 6 kategoritulisan  dalam Hipwee, yaitu  Inspirasi, Hubungan, Tips, Travel, dan Opini. Dan sekali lagi... semuanya ditulis dengan bahasa yang enak dan bikin bilang "oh iya yah...bener juga" =D


Tulisan-tulisan dalam Hipwee bisa bersumber dari manapun, baik itu dari pengalaman, pengetahuan atau bisa mengambil inspirasi dari situs-situs serupa seperti Elite Daily atau  Buzzfeed. Tetapi, tulisan Hipwee ternyata benar-benar unik dan kadang indonesia-banget, dan tidak hanya sekedar translating situs lain. Menurut saya pribadi tulisan-tulisan disini banyak yang menarik dan menginspirasi, terutama masalah pengembangan diri, karir dan juga hubungan. Ada juga tentang life style, bahkan juga dunia farmasi tidak urung juga jadi bahan artikel hehe

Walaupun saya tidak mengetahui jumlah pageview nya berapa, tapi saya yakin pengunjung per harinya tentu banyak dan tidak bisa dibandingkan dengan blog saya ini. Maka dari itu, Hipwee menjadi salah satu inspirasi saya dalam membuat blog yang keren dan bisa menginspirasi banyak orang.

Semogaa....

Best Regards,




Minggu, 21 Februari 2016

Kenapa Harus Penat ?

Dear All,
Akhr-akhir ini saya tidak menjamah blog sama sekali, karena ada banyak yang sedang saya hadapi di dunia nyata. Sesuatu itu sempat membuat saya terpana, tak menduga, dan berakibat pencurahan pikiran dan perasaan saya, sampai mencapai sebuah titik yang bernama "titik penat".

Tapi akhirnya saya sadar, hidup hanya akan berjalan sekali. Masalah akan selalu muncul, dan kita manusia hanya berpindah dari masalah yang satu ke masalah yang lain, dimana ketika perpindahan itu kita menjadi lebih kuat dan mampu. Namun perjalanan siklus ini terus menerus akan seperi itu sampai waktu yang telah ditentukan.

Jadi, kenapa saya harus terlalu penat memikirkan dunia, jika siklus seperti ini jelas mengena kepada siapapun manusia di bumi ini ?
Best Regards,


Minggu, 14 Februari 2016

KKN Stories : First Survey and Preparation

Dear All,
Kali ini saya ingin menyambung sebuah cerita tentang KKN yang saya alami dulu, dari postingan sebelumnya yang berjudul  KKN Stories : INTRO. Waktu itu setelah saya dan tim  mendapatkan desa penempatan, kami berencana untuk melakukan survey pendahuluan ke desa tersebut. Tujuan dari survey itu adalah untuk mengetahui medan, suasana dan kondisi dari desa tersebut. Sekalian kami ingin bertemu dengan Kepala desa untuk memperkenalkan diri dan bersilaturahmi.

Salah satu temanku kebetulan tinggal di kabupaten yang sama dengan desa tempat KKN kami. Sehingga dia semacam menjadi penunjuk jalan alias guide tour kami dalam perjalanan. Usut punya usut, ternyata tempat KKN kami tidak jauh letaknya dari Ibukota Kabupaten, bahkan 15 menit dari alun-alunnya. Sebuah keberkahan tersendiri karena belum apa-apa kami sudah berencana mau jalan-jalan hehehe.

Setelah sampai, kami langsung menemui pak kepala desa di rumahnya, dan alhamdulillah beliau adalah orang yang baik hati dan mempunyai itikad menerima kami dengan baik. Jadi tidak ada kekhawatiran bagi kami untuk menjalankan KKN di desa tersebut. Kami pun juga berusaha menggali ide dan sekilas informasi apapun tentang desa tersebut, terutama yang berkaitan dengan problem-problem yang masih ada di kehidupan desa tersebut, karena itu terkait dengan kami yang akan membuat program kerja tentatif.

Program kerja tentatif adalah program kerja sementara yang dibuat dari hasil survey pedahuluan dan kuisioner yang berisikan kondisi lokasi KKN beserta permasalahan yang ada didalamnya. Alhamdulillah, tampaknya desa kami cukup adem ayem, terbukti tidak ada masalah yang disampaikan dalam kuisioner atau saat survey, dan mereka hanya ingin ada peningkatan di bidang pendidikan dan kesehatan lingkungan. Saya kira itu sangat memudahkan kami dalam membuat Proker yang tidak njlimet.

Pasca Survey, kami sekelompok menyusun Proker Tentatif kami dan harus dikonsultasikan dengan dosen Pembimbing. Waktu itu pembimbing kami dari fakultas Pertanian, seorang dosen wanita senior yang tegas, namun baik hati. Banyak sekali bimbingan dan motivasi yang beliau berikan kepada kami, terutama kepada saya sebagai koordinator 4 desa. Kepercayaan beliaulah yang membuat saya berani dan yakin akan tugas dan tanggung jawab ini. Padahal sebelumnya, saya hanyalah seorang mahasiswa follower biasa hehe.

Hari H pun datang. H-1 saya dan teman sudah membawa barang-barang yang akan dibawa dengan taxi barang ke lokasi KKN, dengan tujuan biar hari H kita tidak kerepotan bawa barang. Kami naik kendaraan bermotor rame-rame, untuk menuju ke pendopo Kabupaten, mendengarkan penerimaan, sambutan dan pengarahan dari Bapak Bupati. Kemudian menuju ke Kantor kecamatan untuk mendapatkan hal yang sama sebelum akhirnya dilepas ke desa masing-masing.

Hari pertama kami gunakan untuk beradaptasi dengan mengenal lingkungan sekitar, batas-batas desa, sekaligus membuat tanda arah menuju posko KKN kami, karena ini adalah hal yang wajib dilakukan sebagai penanda. Kemudian teman saya dsudah mempersiapkan penanda dari rumahnya dan tinggal pasang. Kami pun akhirnya menikmati hari pertama dengan jalan-jalan di desa. Banyak warga yang terlihat bertanya-tanya siapakah kami, terutama karena kami menggunakan jas almamater. But kami yakin suasana kaku ini akan segera cair dalam 2 bulan kedepan.

Desa ini adalah sebuah desa yang tidak terlalu luas, dan mungkin yang terkecil diantara desa-desa lain di kecamatan tersebut. Kebanyakan penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, sedangkan anak-anak mudanya  bekerja di berbagai pabrik atau industri lokal. Desa ini bagi saya sangat tenteram, dan adem ayem. Dengan lokasi yang tidak terlalu luas, wilayahnya sangat terjangkau hingga ke pelosok. Dari sisi fasilitas, desa ini mempunyai desa dan masjid yang terakses mudah. Ada juga puskesmas pembantu, playgroup, TK dan TPA di desa ini, walaupun cuma ada satu masing-masing.

Demikian cerita awal kehidupan KKN kami, terkenang masa-masa itu...4 tahun yang lalu.

Best Regards,

Mari bahagia menjadi Apoteker...

Dear All,
Saya ingin menceritakan mengenai kehidupan Apoteker di era ini. Beberapa waktu yang lalu, saya browsing artikel-ertikel ringan tentang kehidupan Apoteker, termasuk tulisan-tulisan lepas di media tulis publik seperti kompasiana. Ketika saya ketikkan keyword apoteker, dan searching, masih banyak saya temui tulisan mengenai kehidupan Apoteker, atau bahkan kehidupan pendidikan pra-Apoteker yang gundah gulana.

Kehidupan pendidikan farmasi selalu dikeluhkan penuh dengan kesibukkan, baik itu karena tugas kuliah, praktikum dan laporannya, serta berbagai mata kuliah yang sulit. Sebagian besar mahasiswa farmasi mengalami kegerahan kehidupan dunia kampus ketika masuk era semester 2-6 dimana praktikum hampir setiap hari dilakukan, dengan berbagai bentuk laboratorium, dari laboratorium anatomi, kimia, teknologi farmasi, farmakologi dan lainnya. Mereka selalu merasa masa muda mereka terenggut.

Ketika mereka sudah menjadi Apoteker, mereka menghadapi problema baru yang lebih kompleks. Dimulai dari segudang tanggung jawab dan kewajiban yang harus dilakukan, baik itu kepada sejawat profesi, sejawat tenkes, masyarakat, apalagi dalam posisi sudah disumpah dihadapan Tuhan. Mereka harus menaati segala aturan,; dari aturan pemerintah, aturan organisasi profesi, ditambah aturan tempat kerja. Ketika sudah bekerja, mereka mendapat problem lagi dari kurangnya penerimaan sejawat tenaga kesehatan lain; tidak diketahui eksistensinya oleh masyarakat,; dan kesejahteraan yang dirasa masih kurang. Wow... semuanya terdengar galau sekali. Tapi itulah kurang lebih sebagian rangkuman kegalauan Apoteker dari tulisan-tulisan yang mereka buat di dunia maya.

Tapi apakah Apoteker hanya hadir untuk bersusah payah seperti itu ? bisakah kita bersama-sama berubah menjadi Apoteker yang bahagia ?

Jawabannya adalah bisa,... yang penting adalah ubah mindset dulu. Bahwa bahagia itu adalah kenikmatan dan keberkahan saat menjalankan sesuatu. Tidak hanya saat mendapat sesuatu, atau dianggap sesuatu. Benarkan ?

Tidak bisa dipungkiri, bahwa yang disebut tadi adalah kegalauan kegalauan hidup, yang sebenarnya bersifat universal. Maksudnya adalah bahwa masalah seperti tadi itu bisa terjadi kepada profesi atau orang dengan pekerjaaan apapun. Kita harus tumbuh menjadi lebih kuat, dan ikhlas, karena Apoteker adalah profesi mulia yang nilai ibadahnya nyata. Jangan dianggap kalau Apoteker tidak bermanfaat kepada orang lain, walaupun dalam posisi tidak melayani masyarakat langsung. Apoteker memiliki ilmu yang besar manfaatnya kepada masyarakat terutama di bidang kesehatan.

Maka dari itu saya kira daripada mengeluhkan keadaan, akan lebih baik kita meningkatkan kompetensi kefarmasian dengan bahagia agar lebih mampu lagi melayani masyarakat, Sehingga Tuhan tidak hanya akan memberi kesejahteraan, penerimaan atau apapun yang dikeluhkan, namun juga memberikan keberkahan kepada pekerjaan profesi Apoteker.

Mari menjadi Apoteker yang lebih bahagia...
Best Regards,






Kamis, 11 Februari 2016

Bekerja di Pelayanan Kesehatan Publik

Dear All,
Bagaimana rasanya bekerja di pelayanan kesehatan publik ?. Menjadi Tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan publik itu sesuatu banget. Ada banyak hal yang bisa dilakukan, dipertanggung jawabkan dan dinikmati. Akan banyak sekali momen dimana kita harus melayani banyak pasien, dengan sikap dan kompetensi yang terbaik dan TERJAGA. Maksudnya, walaupun hari itu melayani pasien puluhan atau ratusan, tenaga kesehatan harus bisa bersikap baik, ramah, tetap terampil, dan tidak boleh terlihat emosi. Hehehe seharusnya seperti itu.

Bekerja di pelayanan kesehatan publik tidak bisa terlalu berharap kerja santai, karena jangankan kerja santai, dapat libur pun sulit. Bisa jadi di hari libur yang indah, tenaga kesehatan mendapat panggilan karena harus mengurusi pasien yang ada di hari minggu. Ini terjadi di rumah sakit biasanya. Tidak bisa disebut kerja enak toh ? karena orang sakit tidak mengenal hari atau waktu. Bisa hari minggu, bisa pas lebaran, bisa pas tahun baru...kapanpun dan dimanapun.

Tapi satu yang katanya bisa buat adem-adem jadi tenaga kesehatan. Selain mendapat materi hasil kerja kompetensinya, mereka mendapat pahala dari Allah SWT karena telah menolong orang. Tentunya itulah kenapa etos kerja tenaga kesehatan salah satunya adalah sebagai ladang ibadah. Tapi itu justru menjadi catatan bagi para tenaga kesehatan, jika mereka ingin pekerjaannya berubah menjadi ibadah, bisakah keramahan dan keikhlasan mereka dalam bekerja dijaga agar amal pahalanya tidak berkurang ?. 

Ini hanya sekelumit cerita tentang Tenaga Kesehatan Publik... bisa penting, bisa tidak..tergantung yang merenungi.
Best regards,
Minggu, 07 Februari 2016

Investasi

Dear All,
Percayalah dan kembangkan mindset bahwa kita adalah investasi terbesar dan terbaik dari Orang tua kita dalam hidup ini. Janganlah buat mereka kecewa karena telah membesarkan kita dan kita tidak berusaha yang terbaik untuk membahagiakan mereka. Itu adalah sebuah pelajaran yang bisa saya petik hari ini, ketika mendapati orang tua merasa bangga dengan apa yang telah saya raih walaupun hanya hal kecil. Namun ketika mampu membahagiakan orang tua itu adalah sebuah kemenangan.
Best Regards


Sabtu, 06 Februari 2016

Bermanfaat Bagi Banyak Hal

Dear All,
Ingin rasanya saya memiliki manfaat yang besar bagi banyak orang. Apalagi manfaat tersebut bisa dinikmati dalam waktu yang lama. Besar harapan itu menjadi sebuah amal dan keridhaan yang diberikan oleh Allah ta'ala kepada saya. Namun apa yang bisa saya lakuka.

Berbagi Ilmu adalah sebuah bentuk share kemanfaatan yang nyata. Ada 3 amalan yang ketika seseorang meninggal, namun nilainya tidak akan terputus. Pertama adalah amal jariyah ; kedua adalah ilmu yang bermanfaat ; dan yang ketiga adalah doa dari anak yang soleh atau soleha kepada orang tuanya. Jadi sudah jelas kalau ilmu yang bermanfaat bagi orang lain itu adalah salah satu ladang amal tanpa putus.

Faktanya, banyak orang yang takut berbagi ilmu dengan orang lain, karena takut orang lain  menjadi lebih pintar, lebih hebat, lebih kaya daripada dirinya. Kalau dipandang dari kacamata dunia, bisa jadi kemungkinan itu akan terjadi, yaitu yang diajari lebih sukses daripada yang mengajari. Namun jika menggunakan kacamata akhirat, seharusnya merupakan sebuah kesuksesan tersendiri ketika orang yang diajari berhasil, maka amalan pahala mengalir kepada yang mengajari, karena ilmunya bisa bermanfaat bagi orang lain. Cara gampangnya, dia yang kaya, gue juga bajir pahala...ketentuannya, ilmunya adalah ilmu yang baik dan halal yah..

Salah satu hal yang ingin saya tingkatkan adalah mampu menjadi manfaat nyata bagi orang lain dalam hal action dan eksistensi. Bagaimana maksudnya ? nyata dalam action adalah saya bisa ikut langsung memberikan manfaat nyata bagi orang lain. Sebenarnya ini sudah kita lakukan sehari-hari, yaitu dimana kita berada pasti tiap harinya ada orang yang kita bantu. Saya kira perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya, sehingga orang lain lebih puas dan lebih mendapat manfaat. Nyata dalam eksistensi adalah bahwa kehadiran saya ditengah-tengah orang lain mempu memberikan rasa tenteram, rasa gembira, dan rasa nyaman yang tentunya itu bermanfaat bagi mereka.

Bermanfaat dengan eksistensii saya lihat dapat ditempuh dengan cara ; pertama menjadi orang yang menarik dari penampilan dan sikap ; kedua menjadi orang yang berwawasan luas; ketiga mampu menjadi pencair suasana. Bermanfaat secara eksistensi inilah yang sangat ingin saya pelajari, karena dalam kehidupan bersosial, orang yang menarik adalah orang yang selalu dirindukan manfaatnya bagi orang lain. 

Jadi ada banyak target dalam memberikan manfaat bagi orang lain, mari kita mulai satu persatu.
Best Regards,




Jumat, 05 Februari 2016

Artikel Kefarmasian,,, Project terbengkalai

Dear All,
Saya mempunyai banyak rencana mengenai proyek-proyek pribadi, namun belum ada satupun yang saya mulai untuk di to take action. Rencananya saya ingin mengenalkan Dunia Farmasi menjadi lebih dekat dengan masyarakat umum, terutama di dunia maya. Mengenai artikel-artikel online seperti ini, dengan literatur yang baik.

Saya berharap bisa sharing juga mengenai pendapat saya tentang dunia kefarmasian selama ini. Dunia yang menjadi kehidupan baru saya, dunia yang saya geluti selama 8 tahun ini (wah udah lama yah), walaupun terasa baru kemaren masuk kuliah S1. Saya menyadari penguasaan saya tentang farmasi masih harus terus ditingkatkan.

Salah satu motivasi saya adalah karena artikel ringan saya yang berjudul  Tentang Obat Wajib Apotek , menjadi salah satu tulisan dengan jumlah viewer yang baik. Itu artinya semangat saya untuk memberikan edukasi kepada siapapun tentang OWA  mendapat apresiasi dari pembaca di dunia maya, alhamdulillah.

Berangkat dari situ, saya memutuskan untuk sharing wawasan  lain lagi mengenai dunia kefarmasian..Bismillah semoga dimudahkan..amin
Best Regards,




Kerja Berkah

Dear All,
Sebelum apel pagi, saya mengobrol dengan seorang tenaga kesehatan yang senior, walaupun umurnya tidak jauh berbeda namun pengalamannya sudah lumayan banyak. Dia menceritakan mengenai jadwalnya yang padat hari ini, namun dia berusaha ikhlas menjalaninya. Dia mengucapkan sebuah kalimat yang membuat saya berpikir... hmm benar juga.

dia berkata "yahh kerja mah ga bisa diniatin cuma nyari rejeki mas, kita harus niatin juga untuk nolong orang..ngga boleh males, harus sabar...saya takut ngga berkah kalau saya tidak ikhlas". Dia masih memikirkan keberkahan dalam pekerjaannya, dan itu membuka mata saya bahwa bisa jadi seseorang bekerja sekeras apapun tapi tidak mendapat kenikmatan karena kekurang berkahan. Saya kembali berkaca kepada diri sendiri...sudahkah saya ikhlas  sehingga mendapat keberkahan bekerja ?

Berkah dan keridhaan memang tidak ada duanya. Kenyamanan, rasa senang hati, merupakan perasaan tak terbeli, walaupun gaji tinggi. Mungkin kesabaran dan keikhlasan adalah kunci yang nyata bagi hal tersebut. Kunci yang sayangnya dilupakan oleh sebagian besar orang. Hmmm..memang kalau nurutin kebanyakan orang tuh malah jatuhnya salah.
Best Regards,

Month of Mature

Dear All,
Ini adalah postingan pertama saya di bulan ini,... lah, memang selama ini kemana saja? sibuk ? tidak juga sebenarnya. Saya hanya rehat sejenak dari hiruk pikuk dunia komputerisasi maya. Walaupun baru postingan pertama, setidaknya semangat untuk terus posting masih sama dengan sebelumnya...masih ADA, dan juga NYATA. Jangan khawatir...

Menjelang masa pergantian umur, refleksi yang saya ambil adalah sudah saatnya menata hidup untuk segalanya yang lebih dewasa. Baju kehidupan anak-anak tampaknya harus saya lepas, dan harus mengenakan baju orang dewasa sepenuhnya. Pola pikir yang digunakan dalam menghadapi semua proses kehidupan, bukan lagi pola pikir seorang anak kecil yang masih berharap ada bantuan dari banyak orang dalam menghadapinya. Semuanya harus mulai saya pikirkan sendiri, mandiri, dan harus siap berinteraksi dengan banyak kepentingan.

Yang saya harapkan dalam setiap doa adalah, agar bagaimana pola pikir dan tindakan saya tetap memenuhi jalan yang benar. Ketika saya kecil, saya selalu berharap kehidupan dewasa di masa depan adalah kehidupan yang matang, penuh moralitas, namun kenyataannya orang dewasa justru yang paling banyak melakukan sikap yang buruk, darimanapun golongannya. Saya juga berharap untuk tidak takut dan tidak menyempitkan hati dalam menghadapi keburukan orang lain. Jika dulu saat masih kecil, saya mungkin bisa menangis atau mengadu, sekarang saya harus lebih tangguh menghadapi mereka.

Seperempat abad ini, apa yang sudah saya lakukan ? banyak hal baik dan buruk. InsyaAllah saya sudah banyak sekali diberi kemudahan dalam melakukan hal baik, dan juga mendapatkan yang terbaik, khususnya bidang akademis. Bidang yang lain ? sepertinya baru akan mulai di tahun ini untuk  karir dan asmara. Bismillah semoga hasilnya baik juga.

my first post in this month is about being mature....
Best Regards,