Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Sabtu, 09 Desember 2017

Adaptasi

Dear Sinnamate,

Kita tidak bisa memaksakan lingkungan di sekitar kita harus sesuai dengan harapan, karena kenyataan dari semuanya kadang justru berlawanan. Maka yang harus kita lakukan adalah mampu beradaptasi dengan segala kemungkinan.

best regards,
Minggu, 03 Desember 2017

Refleksi

Dear Sinnamate,

Sebentar lagi memasuki Tahun 2018, mari kita refleksikan apa yang sudah kita dapat di tahun 2017. Tahun 2017 berjalan dengan penuh dinamika secara karir, keluarga, asmara dan berbagai aspek kehidupan

Best Regards,
Sabtu, 02 Desember 2017

Desember Ceria Part 1

Dear Sinnamate,


Sekarang sudah memasuki bulan Desember, tampaknya 2017 berjalan dengan sangat cepat sampai tidak terasa menuju ke penghujung tahun. Saya masih merasakan hiruk pikuk akhir tahun kemarin yang kurang lebih akan sama dirasakan dalam beberapa hari ke depan. Bedanya akhir tahun ini akan berbeda karena kantor kehilangan 2 orang rekan kerja, yang satu resign karena menikah kemudian ikut dinas suami; dan yang satu lagi cuti melahirkan. So dengan SDM seadanya kita harus menyelesaikan tupoksi-tupoksi yang ada.
 
Tahun ini, saya banyak mengalami hal-hal baru yang benar-benar menambah pengalaman hidup. Detail peristiwanya seperti apa, inshaAllah akan saya tuliskan dalam postingan kaleidoskop di waktu yang akan mendatang. Tahun 2017 banyak mengajarkan saya tentang arti kesabaran, prioritas, dan kepercayaan diri. Di kehidupan orang dewasa, kita akan sangat membenturkan nilai-nilai diri (terutama kebaikan) yang kita dapat saat sekolah atau pendidikan dalam keluarga dengan realita yang ada di masyarakat. Banyak pergesekan yang membuat jiwa ini menjadi galau ketika harus menerima banyak akal dan rasa yang tidak sejalan dengan yang kita punyai, apalagi jika sampai menghambat apa yang kita inginkan. 

Satu hal yang saya pelajari juga adalah arti bersyukur, maksudnya adalah berterimakasih terhadap apa yang SUDAH kita miliki, bukan hanya meminta-minta yang BELUM diraih. Ada beberapa momen dalam tahun ini ketika saya membiarkan apa yang saya punyai; yang seharusnya saya jaga baik-baik mengingat dulu pada saat mendapatkannya tidak mudah bahkan spesial, namun terbiarkan rusak begitu saja. Ini mengajarkan arti penting menjaga sesuatu yang sedang "dititipkan" kepada kita, bahkan termasuk jiwa dan raga ini.

Desember Ceria adalah Visi saya dalam hidup di penghujung tahun ini. Ketika saya sudah men-setting dengan visi seperti ini, maka goal nya sudah sangat jelas, alasannya sudah sangat kuat, dan akan terprogram dalam Succes BluePrint untuk menggerakan saya menuju visi tersebut. Bismillah,, semoga akhir tahun kalian menyenangkan ya Sinnamate,
 
Best Regards,
Minggu, 26 November 2017

Rindu Menulis

Dear Sinnamate,

Salah satu kegiatan yang saya rindukan dari masa kecil adalah masa ketika saya sedang senang-senangnya mengarang tulisan, essay, atau cerita fiktif. Setiap kali ada pelajaran yang ujiannya mengarang, saya selalu mendapat nilai yang terbaik karena dinilai luas imajinasinya, panjang paragrafnya, banyak wawasannya namun selalu dikomplain karena "jelek" tulisannya.

Keluasan dari wawasan yang saya dapatkan waktu itu adalah karena kegembiraan dan besarnya rasa ingin tahu dari membaca buku. Saya ingat, sejak kelas 2 SD saya sudah mengenal buku bacaan yang tersimpan di perpustakaan SD. Ketika murid lain pulang sekolah dan membayangkan permainan apa yang sore hari akan mereka mainkan, saya justru membayangkan buku apa yang boleh saya pinjam esok hari. 

Dulu buku yang paling saya ingin pinjam adalah buku tentang dinosaurus. Sayang, sampai sekarang tidak pernah kesampaian karena waktu itu buku tersebut selalu laris dipinjam kakak kelas 5 atau 6. Saat kelas 2 SD saya pernah dikasih pinjam 3 buah cerita bergambar oleh Ibu wali kelas, karena Beliau tahu bahwa saya adalah anak yang suka membaca dan pinjam buku. Pinjaman itu selalu melekat dalam memori saya, menjadi titik awal gairah imajinasi dimulai, dan lebih berharga dibanding apabila hari itu saya diberi uang jajan atau makanan sekalipun.

Saya adalah penggemar komik, manga, cerita bergambar atau kisah fiktif berseri. Di rumah saya mewarisi berbagai kisah-kisah buku silat dari kakek saya yang kebetulan juga suka membaca. Karya-karya seperti Wiro Sableng, Api di Bukit Menoreh, Bende mataram dsb, bersaing dengan komik komik legendaris seperti Dragoon Ball, Kungfu Boy dan Detective Conan di imajinasi otak saya. Hasilnya kosakata yang saya dapat jauh lebih bervariasi ketika dituliskan dalam lembar ujian bahasa indonesia dibandingkan kawan-kawan saya di kelas.

Menginjak masa remaja, semakin lama saya semakin jauh dari dunia literasi, baik sebagai pembaca ataupun Penulis. Saya menghabiskan waktu untuk beraktivitas di lapangan dengan berbagai kegiatan seperti olahraga, musik dan segala bentuk pergaulan yang lain. Buku-buku bacaan menjadi terpinggirkan, dan semakin lama hanya menjadi tumpukkan berdebu tebal yang tersimpan di pojok lemari. Untuk menyentuhnya saja terasa lelah, bahkan untuk membuka lembar demi lembar halamannya pun enggan.

Sebenarnya saya rindu membaca dan menulis, ketika suatu saat saya berkunjung di sebuah perpustakaan daerah, jiwa literasi saya yang mungkin hampir padam terasa dinyalakan lagi. Ingin saya menulis sebuah untaian kisah yang teliti dan mengalir tak terburu-buru menuju akhir kisah. Mungkin itulah salah satu alasan kenapa saya membuat Sinnalight ini, yaitu untuk mengembalikan sebuah jatidiri besar yang telah saya kerdilkan sendiri

Best Regards,


Evaluasi 2017

Dear Sinnamate,

Hari ini saya mencoba membuka blog ini lagi setelah sekian lama vakum dari postingan. Sebenarnya kadang saya menyempatkan diri untuk membuka blog dan memilih melaksanakan editing daripada sekedar posting. Saya membaca posting-posting lama, yang ketika saya baca ada berbagai error dari sisi konten, diksi, ataupun lainnya. Dan disitulah saya selama ini bermain.

Tuntutan untuk memperbaiki kualitas isi dari tulisan di blog ini, membuat tahun 2017 terlihat njomplang  dari sisi kuantiti. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang "produktif", saya seakan tenggelam dalam kehidupan dunia nyata yang menyibukkan dan terkesan tidak sempat untuk blogging. Memang sih, kehidupan saya di dunia nyata memang juga sedang aktif-aktif nya. Biar adil, maka saya akan bilang semuanya bersatu padu menjadi kompilasi multifaktor yang mengakibatkan blog ini jadi minim tulisan.

Bulan Desember, InshaAllah saya akan membuat target Kuantitas 30 postingan baru di blog Sinnalight. Semoga saya banyak mendapat inspirasi, ilmu dan kemudahan untuk mencapai target ini. Ayo Sinnamate terus support ya ^-^

Best Regards,

Not Joining

Dear Sinnamate,

Saya tidak mau menjadi bagian dari dunia kerja yang takut bertanggung jawab, suka mencari alasan, dan minim kordinasi dalam melaksanakan suatu tindakan. Karena saya tidak mau menjadi kambing hitam dari kesalahan orang lain hehehe.

Best Regards,
Minggu, 22 Oktober 2017

Berkunjung ke Rumah Teman

Dear Sinnamate,

Hari ini agenda saya adalah mengunjungi salah satu rekan yang baru saja melahirkan, sebut saja Aini. Berita yang sangat menggembirakan mengingat yang bersangkutan adalah teman seperjuangan dan seangkatan sejak masuk kerja, jadi secara tidak langsung saya telah mendadak menjadi om bagi putranya

Teman-teman lain yang seangkatan masuk kerja memang sudah membudayakan tradisi seperti ini dan sudah menjadi semacam "kewajiban" dalam bersosialita di lingkup kami untuk berkunjung jika ada yang nikahan atau lahiran.

Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 1 jam dari rumah, dan saya cukup menikmati perjalanan beriringan dengan truk-truk besar >,<. Agaknya, hampir di rute manapun sekarang ini banyak sekali truk-truk bermuatan yang tidak hanya besar, panjang, tapi juga banyak dan beriringan. Kondisi jalanan seperti ini banyak menyulitkan pengendara sepeda motor yang akan mendahului. Saya sendiri mengendarai motor saya dengan cukup santai, tidak ngoyo, dan banyak membiarkan raja jalanan itu lewat duluan.

Setibanya disana, saya disambut wajah pucat namun cerah penuh kegembiraan dari Aini yang habis melahirkan itu. Tidak lupa juga ketemu sama ortunya, dan juga si keponakan baru dedek gundul menggemaskan yang sedang tidur di gendongan neneknya. Saya pun mulai mengobrol, bertanya-tanya, dan mendengarkan kisah heroik dari seorang ibu yang berjuang melahirkan anaknya. Saya mendengarkan dengan seksama kisah mulesnya, proses lairannya, support bidannya, hingga jahitan dan darah >,<. Sebagai lelaki, saya mencoba mengerti, memahami dan menyiapkan diri tentang konsep perjuangan para wanita dalam momen seperti ini sebelum saya melihatnya sendiri kelak.

Kebetulan saya memang tidak sendiri dalam kunjungan itu, ada beberapa rekan lain yang juga datang bareng dan menyusul. Mereka datang dengan keluarga kecil yang bahagia, beserta para suami dan anak yang menggemaskan. Sebagai yang paling single disitu, tentu saya menjadi obyek pertanyaan default masyarakat yaitu
 
"kapan nikah ?" 

"kapan nyusul ?"

"kapan punya dedek kaya gini ?".

Tapi karena saya tidak baperan maka saya cukup menanggapi dengan sunggingan senyuman berbalut kata "doain aja ya biar dimudahkan dan disegerakan"....asekkk...sok bijak gue wkw.

Karena banyak suami-suami, maka saya menjauh dari kerumunan ibu-ibu muda dan lebih memilih berkumpul bersama para gentleman. Banyak ngobrol kita dari masalah rumah tangga sampai pekerjaan. Sampai akhirnya waktu sampai kepada Dhuhur dan kami harus pamit pulang kepada tuan rumah seiring dengan doa-doa keselamatan dan kebahagiaan yang bisa kami panjatkan untuknya. Saya pun pulang, dan membawa sejuta semangat untuk bisa lebih menyiapkan diri sebagai lelaki yang lebih baik.

Demikian perjalanan saya hari ini, intinya adalah penghormatan besar bagi para wanita,,, dan saya sebagai lelaki juga akan berjuang untuk menjadi lebih baik lagi.

Best Regards

Senin, 28 Agustus 2017

Seberapa Apoteker-kah ?

Dear Sinnamate,

Halo Sinnamate, beberapa waktu yang lalu saya berpikir tentang sebuah pertanyaan yang mengusik nurani pribadi. Saya adalah seorang insan yang mengambil tanggung jawab sebuah keprofesian di bidang kesehatan, yang bergerak di bidang kefarmasian dan biasa dipanggil sebagai Apoteker. Tapi saya menimbang dalam sebuah lamunan, terbesit pertanyaan sudah seberapa Apoteker-kah saya selama ini ?

Apoteker adalah sebuah profesi yang mulia, kenapa ? karena mereka menjembatani pasien untuk mendapatkan terapi dari penyakit yang dideritanya. Seakurat-akuratnya diagnosa, atau sehebat apapun ketrampilan dan kecanggihan penggunaan alat medis tak ada artinya bila pasien yang harusnya dapat obat ternyata hanya pulang dengan tangan hampa atau pulang tanpa mengerti terhadap terapi yang sedang mereka dapatkan. Pharmacist meet this needs,,, dan itulah peran besar mereka.

Sebagai Apoteker, saya harus menyelami lebih dalam terkait sediaan farmasi, sebagamana dokter menyelami ilmu penyakit. Akan sangat menyenangkan ketika saya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait obat dari orang lain, atau kalau bisa juga pertanyaan tentang alkes. Bisa jadi itu adalah nilai lebih dari seorang Apoteker ketika mampu menjawab yang mana benang bedah yang bisa diserap dan mana yang bukan, mana ukuran yang lebih besar atau kecil dan sebagainya.. ahhh itu adalah sebuah nostalgik masa lalu dari saya ketika bekerja untuk pelayanan ruang operasi hehe.

Itulah kenapa Apoteker punya star yang sangat relevan dan mampu menjadi core bagi keprofesian, yaitu Long Life Learner. Saya sebagai Apoteker harus belajar banyak.... belajar tentang farmasi, belajar tentang kehidupan, belajar segalanya... selamanya..

Best Regards,




Terbaik

Dear Sinnamate,

Akhir-akhir ini semangat untuk melaksanakan aktivitas sedang menurun, alhasil ada kekurang maksimalan dalam berbagai hasil yang diperoleh. Rasanya melaksanakan sesuatu seperti kurang effort atau greget, sehingga hanya sekedar "tampil, lalu lalang dan terlupakan"... pokoknya biasa banget.

Kenapa saya bisa bilang seperti ini ? karena saya pernah berada dalam kondisi sebaliknya. Saya pernah menjalani aktivitas dengan full spirit, penuh motivasi dan ada banyak keberhasilan-keberhasilan yang saya peroleh dan menjadikan kepuasan dalam menapaki setiap harinya. 

Setelah saya analisa, ternyata benar !... saya memang tidak ingin menjadi yang terbaik akhir-akhir ini. Jiwa kompetitif berkurang, dan itu berimbas pada performa atau kinerja secara keseluruhan. Saya lupa ilmu dari Master Tung Desem Waringin tentang 3 cara meraih yang kita inginkan. Saya tidak terlalu khusuk beribadah, saya kurang bersosialisasi, dan saya kurang berolahraga !.

Well, sekarang saatnya menjadi versi terbaik dari diri saya lagi. Saya ingin berhenti menjadi " versi standar" ,,, saya ingin memperbaiki diri agar bisa tampil hebat dan bermanfaat mulai hari ini... Bismillah

Semoga hari ini, kalian juga berusaha menjadi yang terbaik ya, Sinnamate =)

Best Regards,


Selasa, 01 Agustus 2017

Lebih baik dari Dunia

Halo Sinnamate, selamat pagi… ayo menjadi pejuang subuh, ayo menjadi pencari sesuatu yang lebih baik dari dunia seisinya. Anda tak perlu berkecil hati belum mendapatkan rumah, mobil, harta, pasangan hidup atau hal keduniawian lainnya, karena tiap pagi anda bisa mendapatkan yang melebihi semua itu pahalanya.
Minggu, 30 Juli 2017

Agenda

Dear Sinnamate,
Halo Sinnamate, Bagaimana agenda akhir pekan kalian sekarang ? menyenangkan ? I hope so.. Sungguh beruntung bila akhir pekan telah terisi oleh sebuah jadwal yang menggembirakan,, yang mampu  memberikan penyegaran baik fisik maupun rohani. Jangan seperti saya nih yang tanpa agenda dan hanya gulang guling di rumah wkwkw…

Best Regards,
Senin, 10 Juli 2017

Resolusi Juli



Dear Sinnamate,
Hai Sinnamate, sudah lama banget yah saya tidak posting di Sinnalight, Do you all miss me  ? =D. Saya memang sedang menyelesaikan beberapa urusan di luar dunia maya akhir-akhir ini. Memasuki Bulan Juli, apa Resolusi kalian ?
Best Regards,