Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Sabtu, 11 Juni 2016

Ramadhan Pertama di Cimahi : ayam gula (ga pake -i)

Dear All,
Sahur adalah kenikmatan yang luar biasa dan merupakan kemudahan yang kita dapat dalam menjalankan puasa. Walaupun hanya makan, namun ternyata tidak mudah dalam menjalankannya. Selain karena waktu yang tidak biasa untuk makan sesuatu, menu yang ada pun juga menjadi salah satu yang sangat mempengaruhi. Ini pengalaman saya...

Setelah hari pertama saya bersahur dengan nasi kuning dan gagal nambah karena adanya tragedi mie semut, hari kedua saya mencoba untuk mencari menu di warung-warung yang ada di pinggiran mess. Jam setengah 4 saya terbangun, dan seantero mess belum ada yang bangun ; termasuk pa security yang megang kunci. Dengan perasaan tidak enak, saya harus membangunkan beliau di pos nya untuk pinjam kunci gerbang..

"assalamualaikum...permisi pa...(3 x)" mencoba membangunkan

Eh,,, respon yang muncul justru mengagetkan !!!,, bapaknya terbangun dengan terlonjak karena kaget (dikira ada maling kali ya), membuat saya tertegun ga enak hati. Setelah tahu maksud dan tujuan saya, si bapa akhirnya membantu saya meminjami kunci, eh tidak...malah membukakan gerbang sekalian

"maaf ya pa, sedang istirahat saya ganggu jadi kaget "

"oh gapapa mas,, saya malah jadi bangun... ini udah sahur ya."

"iya pa... terimakasih ya sudah dibukakan gerbangnya"

Itulah pembicaraan kami sambil bukain gerbang. Gerbang mess kami memang gede, karena memang kompleks di dekat mess kami adalah gudang, yang sering menjadi lalu-lalang kendaraan truk atau fuso.Singkat cerita, saya mulai berburu warung (dan sayangnya jauh-jauh dan sedikit pula yang buka). Akhirnya saya singgah di sebuah warung sederhana, dan masuk untuk melihat menu. 

"Ahh...ada ayam goreng,,,sedikit crispy tampaknya... Bu beli untuk dibungkus ya ?"

Setelah membeli seperangkat menu sahur, saya kembali ke mess. Saya lihat pa security belum juga makan sahur tapi malah nonton tivi. whatever. Nyampe ke mess, baru segelintir orang juga yang bangun. Tapi tidak mengapa, akan saya mulai saja makan sahurnya walau sendirian...tapi...

"Ada yang aneh...kok crispy ayamnya berkilauan ya...perasaan tadi engga deh (lampu di warung memang remang-remang sih"

Sedikit aneh terbesit ketika saya menuangkan ayam goreng saya ke piring berisikan nasi. Crispy an ayam saya berkilau-kilau seperti bukan tepung atau telur. Ketika saya mencoba gigitan pertama di ayam tersebut rasanya adalah....

"manis...... Semanis gula... hmmm"

"astaga... ini beneran gula..... gula pasir....."

"ayam digoreng dengan gula pasir....atau ditaburi gula pasir ??"

"improvisasi menu sahur agar penuh karbohidrat ?? atau Fatal error menu?

Saya meratapi 2 hari berturut-turut makan sahur dengan menu yang luar biasa. Disitulah saya merasa bahwa kita harus banyak bersyukur jika bisa sahur dengan masakan orang rumah kita sendiri. Kadang dirumah kita malas-malasan untuk makan, padahal menu yang enak sudah tersedia. Coba tengok orang-orang perantauan, yang harus berburu makan sahur, dan nasibnya getir apabila menunya zonk.

Ini hanyalah pengalaman untuk refleksi, semoga bisa menjadi pelajaran...
Best Regards,