Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Selasa, 02 Juni 2015

Siapa Apoteker Muda ?

Dear All,

Pernah denger Apoteker Muda ? jangan-jangan pernah denger Apoteker saja juga jarang. By the way, memang ada yah namanya Apoteker Muda ? biasanya adanya Dokter Muda ? hehe. Saya akan mengenalkan dan memberikan informasi bahwa Apoteker muda itu ada loh...siapa mereka ? yuk kenalan...

Apoteker muda itu bukan berarti Apoteker yang masih unyu-unyu, masih bertampang muda, atau bahkan kaya abg. Faktanya justru saya menemui beberapa Apoteker Muda malah sedikit berumur, lantas apa yang menjadi dasar dari kata Muda itu sendiri ?. Apoteker muda didefinisikan sebagailulusan sarjana farmasi yang sedang menempuh pendidikan profesi Apoteker. Yups, sebelum lulus dan disumpah sebagai Apoteker, para sarjana farmasi yang sedang kuliah profesi Apoteker disebut dengan Apoteker Muda.

Hal ini sama saja dengan sarjana kedokteran yang lulus dan menjalani program profesi kedokteran untuk menjadi Dokter. Selama mereka kuliah dan menjalani pendidikan, mereka disebut Dokter Muda atau Co-ass (Co-Asisstant), yang membedakan dokter muda dan Apoteker muda adalah masa perkuliahan mereka, dimana Dokter muda kuliah 2 tahun, sedangkan Apoteker muda kuliah 1 tahun. Sebagian besar waktu Dokter Muda digunakan untuk berpraktik di Rumah sakit, sedangkan Apoteker Muda terbagi menjadi 6 bulan kuliah teori dan praktik, serta 6 bulan kuliah praktik lapangan yang disebut PKPA (Praktik Kerja profesi Apoteker). PKPA bisa berlangsung di Apotek, rumah sakit, industri, puskesmas atau instansi lain yang terkait.

6 bulan pertama, para Apoteker muda belajar mengenai teori-teori yang sifatnya lebih practical dibandingkan S1 yang lebih teoritis. Biasanya ada praktikum in house yang dilakukan sebagai pelengkap teori-teori yang diajarkan. Biasanya jadwal kuliahnya begitu padat, bahkan bila perlu sampai hari minggu. Saya sediri pernah mengalami kuliah dari jam 07.00 dilanjut praktikum di sore harinya, sampai pulang jam 17.00. Kemudian pernah juga kuliah sampai hari minggu karena ada kuliah tamu dari dosen luar. Tentunya kalau hanya kuliah saja tidak masalah, tapi yang bikin pusing biasanya adalah seabreg tugas baik individu maupun kelompok yang harus dikerjakan dari setiap mata kuliah. Belum laporan yang tulis tangan hehe.

6 bulan kedua, para Apoteker muda, belajar praktik di lapangan. Mereka belajar seluk-beluk kehidupan farmasi dan apoteker secara real. Nah, biasanya si Apoteker Muda ini sudah pakai baju jas putih lengan pendek mirip-mirip Co-ass, hanya saja nama di dadanya adalah Apoteker Muda. Tapi biasanya di rumah sakit,banyak pengunjung yang sering keliru menyebut para Apoteker muda sebagai Co-ass karena hanya melihat jas nya saja. Bahkan saya malah dikira Dokter dulu pas PKPA. Nah di PKPA ini tentunya banyak suka-dukanya, sukanya adalah bila kita PKPA di tempat yang jauh, kita akan berpengalaman merantau, dan merasakan nikmatnya berbaur dalam suasana yang baru. Duka nya adalah, sering kali Apoteker muda ini harus siap fisik dan mental, karena harus menghadapi suasana kerja yang sesungguhnya...lumayan lah sambil berlatih dan belajar seluk beluk kefarmasian, dari hal yang paling teknis sampai tingkat konsep dan sistem.

Setelah selesai PKPA, apakah Apoteker muda ini langsung lulus dan begitu saja menjadi Apoteker ? tentu tidak... mereka harus membuat laporan PKPA, dan mempertanggung jawabkannya di Ujian Komprehensif, sebuah ujian lisan atau wawancara (ada juga yang tertulis) mengenai berbagai kompetensi yang dipelajari para Apoteker Muda, terutama saat PKPA. Para pengujinya adalah pihak internal (Dosen), dan eksternal (praktisi lapangan) yang disesuaikan sesuai bidangnya. Di beberapa tempat ada juga ujian UPP (Ujian Penelusuran Pustaka). Sayangnya Ujian Komprehensif bisa disebut sebagai ujian sesungguhnya, karena bila dianggap tidak lulus, maka Apoteker Muda harus mengulangnya di semester selanjutnya jika ada pelaksanan Ujian Kompre lagi. Tentunya siapa yang mau hal itu terjadi.

Bila Apoteker Muda berhasil melalui ujian Kompre ini dengan baik, maka dapat dipastikan dia lulus, dan harus menyiapkan diri untuk wisuda dan disumpah profesi sebagai Apoteker, sebagai profesi yang sesungguhnya. Menghilangkan kata Muda di belakang Apoteker, ternyata memberikan konsekuensi yangluar biasa, dan tidak hanya berorientasi pada sesama tapi juga pada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah lulus, apa selesai begitu saja ? tidak juga... Apoteker harus membuktikan diri mereka berkompeten dengan mengikuti ujian kompetensi Apoteker untuk mendapatkan sertifikat kompetensi. Di periode saya, masih belum diadakan ujian tersebut, sehingga begitu lulus, otomatis mendapatkan sertifikat kompetensi, namun 5 tahun ke depan saat ada pembaruan sertifikat, saya harus ujian atau mengumpulkan 150 SKP (Satuan Kredit Partisipasi). Tapi dengar-dengar akan ada uji kompetensi bagi  lulusan Apoteker baru, baik itu menggunakan metode tes tertulis dan praktik, atau dengan tes berbasis komputer.

Menjadi Apoteker Muda, bisa jadi dimaknai seorang sarjana farmasi sudah membuat sebuah keputusan untuk menjadi Apoteker sejati, atau sudah membuat keputusan untuk menenggelamkan diri karena sudah terlanjur basah masuk dunia farmasi. Memang, menjadi sarjana farmasi saja, dalam dunia kefarmasian memang sedikit nanggung karena pilihan karirnya terbatas, dan malah disamaratakan dengan tingkat tenaga teknis kefarmasian yang cukup diperoleh dengan menjalani pendidikan D3 Farmasi atau bahkan SMF (Sekolah Menengah Farmasi). Jadi akan lebih baik, lanjutkan saja satu tahun, demi peluang bertahun-tahun yang lebih baik.

Demikian mengenai si Apoteker Muda, masih berpikir mereka unyu-unyu ? yaa kalau saya dulu memang unyu mungkin (dilempar mortir se dunia maya) hehe. Apoteker muda hanyalah manusia biasa, yang bukan kaum level atas yang minta disegani oleh orang lain atau pasien. Mereka juga bukan pekerja serabutan yang bekerja kesana kemari, yang dibebani dengan berbagai tugas yang gila-gilaan. Mereka hanya calon profesional yang sedang belajar, mencari role model ideal bagaimana nantinya mereka sebagai pelayan kesehatan masyarakat. Bangun mereka, jangan acuhkan mereka, semangati mereka, jangan menghinakan mereka, karena mereka adalah para calon talenta terbaik dunia kefarmasian.

Semoga Apoteker Muda dari tahun ke tahun semakin baik dan tumbuh menjadi Apoteker yang hebat.

Best Regards,