Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Senin, 28 Agustus 2017

Seberapa Apoteker-kah ?

Dear Sinnamate,

Halo Sinnamate, beberapa waktu yang lalu saya berpikir tentang sebuah pertanyaan yang mengusik nurani pribadi. Saya adalah seorang insan yang mengambil tanggung jawab sebuah keprofesian di bidang kesehatan, yang bergerak di bidang kefarmasian dan biasa dipanggil sebagai Apoteker. Tapi saya menimbang dalam sebuah lamunan, terbesit pertanyaan sudah seberapa Apoteker-kah saya selama ini ?

Apoteker adalah sebuah profesi yang mulia, kenapa ? karena mereka menjembatani pasien untuk mendapatkan terapi dari penyakit yang dideritanya. Seakurat-akuratnya diagnosa, atau sehebat apapun ketrampilan dan kecanggihan penggunaan alat medis tak ada artinya bila pasien yang harusnya dapat obat ternyata hanya pulang dengan tangan hampa atau pulang tanpa mengerti terhadap terapi yang sedang mereka dapatkan. Pharmacist meet this needs,,, dan itulah peran besar mereka.

Sebagai Apoteker, saya harus menyelami lebih dalam terkait sediaan farmasi, sebagamana dokter menyelami ilmu penyakit. Akan sangat menyenangkan ketika saya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait obat dari orang lain, atau kalau bisa juga pertanyaan tentang alkes. Bisa jadi itu adalah nilai lebih dari seorang Apoteker ketika mampu menjawab yang mana benang bedah yang bisa diserap dan mana yang bukan, mana ukuran yang lebih besar atau kecil dan sebagainya.. ahhh itu adalah sebuah nostalgik masa lalu dari saya ketika bekerja untuk pelayanan ruang operasi hehe.

Itulah kenapa Apoteker punya star yang sangat relevan dan mampu menjadi core bagi keprofesian, yaitu Long Life Learner. Saya sebagai Apoteker harus belajar banyak.... belajar tentang farmasi, belajar tentang kehidupan, belajar segalanya... selamanya..

Best Regards,




Terbaik

Dear Sinnamate,

Akhir-akhir ini semangat untuk melaksanakan aktivitas sedang menurun, alhasil ada kekurang maksimalan dalam berbagai hasil yang diperoleh. Rasanya melaksanakan sesuatu seperti kurang effort atau greget, sehingga hanya sekedar "tampil, lalu lalang dan terlupakan"... pokoknya biasa banget.

Kenapa saya bisa bilang seperti ini ? karena saya pernah berada dalam kondisi sebaliknya. Saya pernah menjalani aktivitas dengan full spirit, penuh motivasi dan ada banyak keberhasilan-keberhasilan yang saya peroleh dan menjadikan kepuasan dalam menapaki setiap harinya. 

Setelah saya analisa, ternyata benar !... saya memang tidak ingin menjadi yang terbaik akhir-akhir ini. Jiwa kompetitif berkurang, dan itu berimbas pada performa atau kinerja secara keseluruhan. Saya lupa ilmu dari Master Tung Desem Waringin tentang 3 cara meraih yang kita inginkan. Saya tidak terlalu khusuk beribadah, saya kurang bersosialisasi, dan saya kurang berolahraga !.

Well, sekarang saatnya menjadi versi terbaik dari diri saya lagi. Saya ingin berhenti menjadi " versi standar" ,,, saya ingin memperbaiki diri agar bisa tampil hebat dan bermanfaat mulai hari ini... Bismillah

Semoga hari ini, kalian juga berusaha menjadi yang terbaik ya, Sinnamate =)

Best Regards,


Selasa, 01 Agustus 2017

Lebih baik dari Dunia

Halo Sinnamate, selamat pagi… ayo menjadi pejuang subuh, ayo menjadi pencari sesuatu yang lebih baik dari dunia seisinya. Anda tak perlu berkecil hati belum mendapatkan rumah, mobil, harta, pasangan hidup atau hal keduniawian lainnya, karena tiap pagi anda bisa mendapatkan yang melebihi semua itu pahalanya.