Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Sabtu, 18 Desember 2021

Melawan Manusia Dewasa

 Dear Sinnamate,

            Di Kehidupan manusia yang katanya "dewasa" saya menyadari interaksinya ternyata tidak sedewasa yang diharapkan. Mereka-mereka adalah manusia berumur, cenderung tua, menuju separuh baya, namun kepentingan yang "diumbar" lebih besar dari pada pertentangan saat anak kecil atau remaja. Kepentingan dan ego itu tumbuh dari latar belakang kepentingan ekonomi, sosial, kenyamanan hidup dan berbagai aspek sosio-psikologi yang kalau dijabarkan bisa beberapa SKS. Pada titik tertentu, kesimpulan saya adalah orang dewasa lebih "frontal" dan "lugas" dalam menunjukan kepentingan dan ego mereka, dan pada momen tertentu parahnya bisa melupakan nilai-nilai kebaikan, agama, hukum dan norma.

                    Saya tidak tahu apakah itu sebuah kewajaran, atau sebuah hukum alam yang memang telah ditetapkan olehNya sebagai ujian di dunia, atau memang sebuah penyimpangan yang tidak seharusnya terjadi. Wallahu'alam

Best Regards,

Senin, 06 September 2021

Belajar Banyak

 Dear Sinnamate,

    Lama sekali saya tidak menyambangi blog ini, mungkin sudah hampir setengah tahun lebih di tahun 2021 ketika saya mencoba menulis di postingan sebelumnya yang juga sebenarnya masih bersambung. Hari ini saya akan coba menuliskan perasaan yang saat ini dirasakan, di malam hari yang cukup hangat cuacanya, dan entah kenapa tidak terlalu mengantuk, padahal biasanya sekitar pukul 20.00 an sudah terlelap.

    Mungkin perasaan hari ini bisa jadi merupakan salah satu yang tertulus dan terjujur, atau mungkin terapuh yang pernah saya rasakan. Hari ini kebetulan saya cuti, dan seharian bersama anak dan istri. Ketika bersama mereka, jujur saya kadang bermuhasabah didalam diam dan termenung mengiyakan pendapat dalam otak bahwa pemikiran yang muncul dari dalam diri saya seharusnya adalah keluaran yang dewasa, solutif dan penuh pengendalian diri dalam dinamika dunia rumah tangga. Namun selama ini sikap saya sedang menjadi "labil" karena gesekan pertentangan antara dunia kerja, dunia keluarga, dan kebutuhan pribadi saya sendiri.

    Akibatnya reaksi yang muncul menjadi tidak diharapkan, tidak sabaran, penuh keluhan dengan emosi yang tidak sepantasnya ditempatkan dalam pembicaraan-pembicaraan ringan pada keluarga, rekan kerja atau sebaya. Saya masih harus belajar banyak,, untuk progress pendewasaan yang masih sangat panjang harus diarungi. 

    

Best Regards

Selasa, 09 Maret 2021

Kaleidoskop 10 years part 1

 Dear Sinnamate,

Halo Sinnamate,,, selamat tahun 2021 ya,,, sangat terlambat sih sebenarnya baru mengucapkan selamat tahun baru pada postingan sekarang. Tapi tidak apa-apa, saya selalu menyukai kalimat bijak "lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali dalam hal baik". Lalu apa baiknya mengucapkan selamat tahun baru seperti ini ? baiknya adalah saya ingin mengingatkan bahwa, waktu telah berubah dan perjalanan hidup terus melangkah...Prepare your journey with Good things.

Hari ini, saya melangkah menuju umur yang ke 30 tahun. Kepala tiga,, sebuah perjalanan yang sudah cukup dewasa sebagai seorang manusia baik secara angka maupun secara kepribadian. Alhamdulillah dengan segala kelemahan dan kekurangan yang saya miliki, saya terus bergerak maju menjalani hari demi hari melewati berbagai hal hingga detik ini. Puji syukur saya ucapkan kepada hadirat Allah SWT, karena kasih sayangNya lah saya masih diiizinkan menghirup oksigen hari ini dan berkumpul bersama orang-orang tersayang.

Ketika menjalani umur 20 an, adalah fase ketika saya beserta segala karakter dan idealisme yang saya bangun sejak masa sekolah dan kuliah harus mulai berbenturan dengan berbagai karakter dan realitas dalam kehidupan orang dewasa yang sesungguhnya. Hati dan otak ini mulai berperan dan menerima tantangan-tantangan dari dalam dan luar diri ini yang kadang membuat mereka bekerja ekstra keras untuk membuat saya baik-baik saja. Saya mencoba merefleksikan kembali 10 tahun perjalanan saya selama ini dalam sebuah mini kaleidoskop, yang mungkin tidak detail namun dapat digunakan sebagai sarana pengingat.

                                                    2011

Tahun ini adalah titik balik kehidupan saya ketika menjadi mahasiswa, dari kepribadian yang penyendiri dan tidak memiliki gairah dalam kehidupan kampus dan pembelajaran menjadi orang yang lebih peduli terhadap pergaulan dan lingkungan serta lebih mengusahakan nilai kuliah yang baik. Tadinya IPK jarang mencapai 3,00 namun demi nilai yang baik, saya sampai merasa perlu belajar kepada temen yang cumlaude di perpustakaan, atau bahkan jauh-jauh ke rumah temen untuk fotocopy ringkasan materi kuliah. Saya juga mulai aktif ikut kegiatan kampus, seperti kepanitiaan seminar atau kegiatan basket untuk turnamen fakultas.

                                                                                2012

Ketika kehidupan di internal kampus sudah membaik dimana saya sudah banyak bersosialisasi dengan banyak orang termasuk lintas angkatan kuliah, maka tahun ini menjadi titik awal bagaimana kepribadian saya diminta berinteraksi dengan lingkungan di luar kampus.

Awal tahun saya menjadi ketua tim KKN di suatu desa, dan awal-awal rasanya cukup berat karena harus memimpin tim dengan berbagai karakter, namun pada akhirnya kami berhasil melalui dengan baik dan berkesan. Dan sejak saat itu kemampuan dan mental publik speaking saya menjadi terasah karena beberapa kali mengikuti kegiatan dengan masyarakat di desa KKN.

Akhir tahun adalah masa ketika saya mendapat ujian ketika harus mengahadapi skripsi, yang prosesnya sangat berlarut-larut dan penuh ujian yang tidak disangka-sangka. Maka kualitas kepribadian saya yang berhubungan dengan kedekatan saya dengan keluarga (dalam hal ini ridho orang tua) dan ridho Allah dalam berproses menjadi kunci. 

                                                                                2013

Saya berhasil lulus kuliah S1 dan kemudian melanjutkan kuliah profesi Apoteker. Perjalanan berlanjut dengan teman dan lingkungan suasana yang baru. Walaupun hanya satu tahun, namun cukup berkesan. Akhir tahun saya menjalani rangkaian kegiatan yang bernama PKPA (Praktek Kerja Profesi Apoteker) di Yogyakarta. Saya baru pertama kali tinggal di luar rumah dalam jangka waktu yang lama, dan pengalamannya langsung tinggal di kota besar. Ada banyak kenangan indah disini, ketika saya berpraktek di RS dan Apotek dengan segala hiruk pikuk dan aktivitasnya ; lagi-lagi mendapat teman baru dari berbagai universitas, dan segala pengalaman susah sedih lainnya...tahun ini menjadi salah satu yang paling istimewa dalam 10 tahun ini😇

                                                                                2014

Di tahun ini, saya mengalami fase mendewasa yang pertama kali, yaitu bekerja sebagai seorang profesional setelah lulus kuliah profesi Apoteker. Setelah melamar kerja dan interview di salah satu industri farmasi nasional, maka saya melangkahkan kaki di kehidupan baru di sebuah kota di Jawa Barat. Ini adalah pertama kali saya merantau dan pergi jauh dari rumah untuk waktu yang agak lama. 

Dalam fase ini saya belajar banyak arti kemandirian, pentingnya keluarga dan belajar mensyukuri setiap momen. Saya memiliki banyak teman baru, dan pengalaman yang benar-benar berkesan di dunia farmasi industri. Tapi saya tidak dapat bertahan lama disana, karena akhir tahun sebuah berkah yang sangat besar yaitu saya diterima sebagai calon abdi negara di daerah asal saya. Hal itu adalah seperti anugrah bagi saya dan keluarga, namun disisi lain saya jadi harus berpisah dengan teman-teman saya yang baru mulai kenal dekat dan akrab. Saya menutup tahun 2014 dengan perasaan yang senang sekaligus sedih.

                                                                                 2015

Tahun ini adalah tahun pertama sebagai calon abdi negara di tempat yang baru, dunia yang baru lagi yaitu dunia Rumah Sakit. Sebenarnya saya agak tidak percaya diri di dunia rumah sakit, karena dunia ini adalah dunia yang kompleks, harus pintar dan harus punya effort lebih dalam menjalani kegiatan. Saya pertama kali menjalani kehidupan farmasi rumah sakit di ruang operasi. Tempat yang hampir tidak pernah saya dapatkan materinya di kuliah, dan saya benar-benar belajar sesuatu yang baru lagi. Apalagi sebelumnya belum pernah ada Farmasis di ruang operasi.

Dunia farmasis di ruang operasi benar-benar petualangan yang sangat baru, dan awalnya saya menjalani segalanya dengan cukup berat. Banyak sekali konflik dan permasalahan di dalamnya, dan sebenernya sih memang sudah sesuai perkiraan bahwa dunia RS emang harus "berhati sabar seluas samudera".  Tapi ini adalah jalan yang harus ditempuh,, mau susah atau senang harus dijalani

Begitu pula yang akan saya alami di 5 tahun selanjutnya, petualangan yang lebih baru lagi dengan kesulitan yang semakin bermacam-macam.. akan saya ceritakan insyaAllah di Part 2.

Stay tune ya Sinnamate

Best Regards,