Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Senin, 06 Juni 2016

Ramadhan Pertama di Cimahi : Mie semut dan nasi kuning

Dear All,
Alhamdulillah, Ramadhan kali ini bisa saya jalani di rumah sendiri. Kata orang, tidak ada yang lebih nikmat selain bisa menikmati masakan rumah saat sahur dan berbuka. Itu memang benar, walaupun seseorang sudah bertahun-tahun hidup merantau ke daerah orang, masakan rumah selalu menjadi suatu hal yang dirindukan. Itu saya alami waktu saya pernah tinggal di Cimahi.

Pada saat itu hari pertama sahur, warung-warung disekitar mess tempat saya tinggal belum pada buka. Alhasil saya harus mencari makanan untuk sahur di tempat yang rada jauh. Beruntung ada teman saya yang juga bangun lebih awal dan akhirnya kami berdua mengendarai sepeda motor untuk mencari warung yang buka sekitar pukul 03.00. Cimahi malam hari ternyata dingin sekali, mungkin sekitar 18-20 derajat an . Ditambah lagi jalan kosong, dan teman saya sedikit ngebut hehe.

Sampai di sederetan warung buat nongkrong. Tapi tidak ada lauk nasi yang bisa dimakan selain nasi kuning ><. Saya sendiri sebenarnya kurang doyan nasi kuning, namun karena tidak ada menu lain, akhirnya saya pun makan sajaa daripada tidak sahur. Tapi entah kenapa waktu itu rasanya enak juga hehe. Cukup ramai juga selain kami, ada beberapa orang yang juga menyantap sahur dengan menu serupa. 

Perhatian saya tertuju kepada salah satu warung yang ada di dekat kami, yang ternyata sedia mie instan...ahh kenapa saya tidak beli itu saja tadi dalam hati, karena sebenarnya masih sedikit lapar juga (karena nasi kuning, saya pesen porsinya sedikit saja takut tidak habis) maka say bergegas memesan mie instan goreng untuk dibungkus dan saya makan nanti saat kembali ke mess.

Dengan perasaan puas, kami kembali ke mess, dan teman saya melanjutkan tidur nya. Sedangkan saya bersiap-siap sahur part 2. Tapi ada satu hal yang membuat saya tertahan menyendokkan suapan pertama ke mulut saya...

"emmm apa ini hitam-hitam kecil ?? "

"OMG"

"ternyata semut-semut menempel di mie... dan jumlahnya banyak"

"pasti lama banget kalau milihin satu-satu"...

Ternyata ada banyak banget semut mati nempel di mi instan saya, entah saat pembuatan atau dari bungkus plastiknya. Alhasil itu bikin saya ilfeel untuk makan dan akhirnya saya buang saja. Terduduk lesu saya meratapi sahur hari pertama itu hehe. Dan itu saya jadikan pengalaman agar bersyukur jika bisa sahur dengan kondisi yang nyaman dan menu yang sesuai harapan.
Best Regards,