Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Minggu, 28 Februari 2016

O.R. Pharmacist : Salam Perkenalan

Dear All,
Hai Sinnamate, saya akan menceritakan sebuah kisah  pelayanan kefarmasian di dalam sebuah ruangan yang kata banyak orang horor dan sadis. Loh, kok disebut horor dan sadis ? serem amat ? ruangan yang dimaksud adalah ruang operasi. Ruang dimana ada adegan penyayatan, pemotongan, penusukan diperbolehkan untuk memberikan pelayanan kesehatan haha lebay banget bahasanya. Pelayanan kefarmasian di ruang operasi memang tidak sefamiliar bentuk pelayanan farmasi lain di rumah sakit, namun keberadaannya mempunyai peran yang penting. Yah itulah Apoteker yang ada disana kalau diluar negeri disebut O.R (Operative Room) Pharmacist .

Pelayanan kefarmasian yang banyak diketahui oleh kebanyakan orang, termasuk yang berkecimpung di dunia farmasi seperti kita hanya bentuk-bentuk pelayanan seperti di  depo-depo seperti depo farmasi rawat jalan dan depo farmasi rawat inap. Model-model alur pelayanan seperti screening, dispensing, checking, dan penyerahan obat adalah bentuk yang lazim ditemui. Namun di ruang operasi, ada beberapa modifikasi yang dilakukan dalam alur pelayanan. Mari kita kenalan ...

Konsep Pelayanan
Pelayanan kefarmasian di ruang operasi bertujuan untuk memberikan pelayanan kefarmasian yang menunjang pelayanan bedah dan anestesi di dalam ruang operasi. Pelayanan terkait penyediaan kebutuhan kefarmasian dan aspek klinis dari penggunaan sediaan kefarmasian yang ada.

Siapakah yang dilayani ?
Pelayanan tetap berpusat kepada pasien, namun pelayanan langsung diberikan kepada 2 profesi yang langsung berinteraksi dengan pasien yaitu kedokteran dan keperawatan. Setidaknya ada 4 profesi kesehatan yang dilayani, yaitu dokter operator (dokter yang melakukan tindakan operasi), dokter Anestesi (dokter yang melakukan pembiusan), perawat bedah dan perawat (disebut juga penata) Anestesi.

Apakah bentuk pelayanan yang diberikan ?
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit selalu berhubungan dengan 2 hal, yaitu manajemen dan klinis. Begitu juga pelayanan di ruang operasi, pelayanan yang diberikan antara lain adalah manajemen stok, yaitu bagaimana agar sediaan farmasi yang dibutuhkan tidak kosong ; serta aspek klinis, terkait dispensing dari paketan operasi yang memiliki standar mutu dan keamanan, serta screening terapi dan pemberian informasi klinis terkait sediaan farmasi untuk menjadi  referensi para tenaga kesehatan.

Bagaimana Alur pelayanannnya ?
Pelayanan dimulai ketika ada order kebutuhan kefarmasian untuk operasi per individu pasien. Ada juga yang dalam bentuk jadwal operasi yang memberikan informasi lengkap mengenai identifikasi pasien, termasuk diagnosa, umur dan jenis tindakan operasi yang akan dilakukan. Berdasarkan informasi lengkap tersebut, petugas farmasi akan melakukan dispensing terhadap paket operas yang dibutuhkan tenaga kesehatan bedah dan anestesi. Dalam pelaksanaanya, farmasis bisa berkonsultasi dengan para tenaga kesehatan terkait alat kesehatan yang tepat untuk digunakan dalam operasi, atau tentang perhitungan dosis dan pemilihan obat pengganti jika sediaan yang dibutuhkan tidak ada.

Apa yang harus dipelajari dalam pelayanan kefarmasian disini ?
Tentu ada banyak hal yang harus disiapkan dan dipellajari  dalam melakukan pelayanan kefarmasian di dalam ruang operasi, antara lain :
a. Anatomi fisiologi manusia 
b. Farmakoterapi
c. Farmakologi : terutama obat anestesi, kardiovaskuler, respiratory dan antibiotik profilaksis
d. Dispensing sediaan steril
e. Belajar juga Ilmu Bedah untuk pengenalan biar tidak blank
f. Belajar juga Ilmu Anestesi untuk pengenalan biar tidak blank
g. Spesialit alat kesehatan
h. Belajar berani dan kuat mental... yang takut lihat operasi atau darah,, please dont enter here...jika tidak mau pingsan dalam ruang OP hehe

Begitulah pengenalan singkat, yang memberikan gambaran bahwa..pelayanan kefarmasian di rumah sakit sangatlah luas, tidak hanya setting rawat jalan dan rawat inap, namun juga pelayanan intensif, emergensi dan bahkan RUANG OPERASI.
Best Regards,