Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Kamis, 01 Oktober 2015

Sakit, tanda harus beristirahat...

Dear All,
Mengakhiri bulan september, saya harus mengalami penurunan kondisi tubuh, yang menyebabkan saya sakit dan harus tidak masuk kantor. Semenjak hari terakhir masuk, saya sudah merasa tidak enak badan dan merasa kedinginan yang sangat dengan suhu badan yang tinggi. Walaupun begitu, saya tetap memaksakan diri untuk menyelesaikan pekerjaan sampai jam pulang kantor... selepas itu tumbang sudah.
Mencegah sakit yang berlarut-larut, saya memeriksakan diri ke dokter, dan ternyata demam saya hampir 40 derajat celcius, wow tinggi juga yahh. Saya demam tinggi, dan juga kelelahan dengan ada gangguan pada sistem pencernaan. Jadi saya harus banyak beristirahat, dan mengurangi beban pikiran. Memang minggu kemarin, saya sedikit sibuk menghadapi banyak jadwal...termasuk jadwal kondangan hehe.

Demam, saya maknai sebagai tanda bahwa saya harus beristirahat dulu, baik pikiran maupun fisik terhadap segala rutinitas sehari-hari, saatnya memperhatikan diri, dan saatnya mendinginkan suasana hati. Demam ini, bagaimanapun juga tidak boleh saya cela..karena ternyata ada kisahnya dalam islam. 

Terdapat larangan dalam syariat agar kita tidak mencela demam. dari Jabir radiyallahu ‘anhu,
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم دَخَلَ عَلَى أُمِّ السَّائِبِ (أَوْ: أُمِّ الْمُسَيَّبِ)، فَقَالَ: مَا لَكِ يَا أُمَّ السَّائِبِ (أَوْ: يَا أُمَّ الْمُسَيَّبِ) تُزَفْزِفِيْنَ؟ قَالَتْ: اَلْحُمَّى، لاَ بَارَكَ اللهُ فِيْهَا. فَقَالَ: لاَ تَسُبِّي الْحُمَّى، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِيْ آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ.
“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjenguk Ummu as-Saib (atau Ummu al-Musayyib), kemudian beliau bertanya, ‘Apa yang terjadi denganmu wahai Ummu al-Sa’ib (atau wahai Ummu al-Musayyib), kenapa kamu bergetar?’ Dia menjawab, ‘Sakit demam yang tidak ada keberkahan Allah padanya.’ Maka beliau bersabda, ‘Janganlah kamu mencela demam, karena ia menghilangkan dosa anak Adam, sebagaimana alat pemanas besi mampu menghilangkan karat’
(HR. Muslim 4/1993, no. 2575)
 
Ternyata selalu ada pelajaraan dibalik kesulitan dan musibah yang dihadapi manusia, termasuk yang dihadapi oleh saya. Bismillah semoga saya bisa melewatinya, dan segera kembali berkarya untuk memberi manfaat kepada sesama. Amin
Best Regards,