Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Minggu, 06 September 2015

Tentang sumpah Apoteker

Dear All,
Apoteker didefinisikan sebagai sarjana farmasi yang telah menjalani pendidikan keprofesian dan mengucapkan sumpah profesi. Artinya, tanpa mengucapkan sumpah profesi, seorang sarjana farmasi tidak sah menjadi Apoteker. Sumpah ini dilakukan pada hari kelulusan para Apoteker Muda, hari dimana perjuangan pendidikan keprofesiannya sampai menuju pad awal karir keprofesian. Bagi saya, hari sumpahan merupakan hari yang campur aduk.

Sebagai seorang calon Apoteker, bagi saya perasaan menjalani hari sumpahan antara senang dan cemas. Senang karena hari itulah setidaknya pendidikan kefarmasian di bangku kuliah yang luar biasa panjang dan perjuangan sedikit mencapai titik pemberhentian, dan tiba saatnya mengamalkan dan mengimplentasikan ilmu dan sikap yang dipelajari selama kuliah dalam dunia kerja. Cemas karena artinya setelah ini, segala tanggung jawab keprofesian dengan segala konsekuensinya sudah melekat ke dalam diri saya.

Banyak komentar candaan bahwa hari itu adalah harinya disumpahin, yahh apapun itu sejatinya yang membuat tanggung jawab moral menjadi begitu kuat adalah karena yang namanya sumpah tidak hanya berhubungan dengan sesama manusia, tapi juga dengan Tuhan. Itu artinya ketika melanggar janji dalam sumpah konseskuensi yang muncul tidak hanya dunia maupun akhirat. Jadi saya mulai hari itu harus berusaha sebaik baiknya menjalankan isi sumpah tersebut. Isi Sumpah Apoteker adalah sebagai berikut

1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang Kesehatan;
2. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai Apoteker;
3. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;
4. Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian;
5. Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh – sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial;
6. Saya ikrarkan Sumpah/Janji ini dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh keinsyafan

Demikian isi sumpah Apoteker yang sesuatu banget itu. Dalam keseharian para Apoteker Muda, terlebih saat mereka masih kuliah atau saat PKPA, mereka selalu berbincang "ehhh teman-teman, kapan ya kita sumpahan...udah ngga sabar.. pakai baju nya seragaman apa ya... udah ngga sabar juga pengen cepet kerja, atau cepet nikah atau....dsb" hehehe. Sumpahan hanya dijadikan sebagai ajang seperti wisuda kuliah, atau pengumuman lulusan. Nyatanya setelah sumpahan yang tejadi adalah kebanyakan Apoteker muda seperti baru tersadar, kalau mereka sekarang menjadi seorang profesional, yang harus berpraktik, dengan sederet hak dan kewajiban. so siapkan diri dari sekarang bagi para Apoteker Muda yang akan mengakhiri masa pendidikannya. Bagi Apoteker yang sudah sumpahani mari kita ingat kembali essensi dari sumpah profesi kita, agar kembali kepada pelayanan kefarmasian yang terbaik.
Best Regards,