Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Senin, 10 Agustus 2015

Nikmat yang Melupakan...

Dear All,
Menurut Sebuah Hadist, ada 2 nikmat yang dapat membuat manusia "melupakan" kewajibannya kepada Alloh SWT, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang. Bunyi haditsnya adalah seperti ini :


نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)


Nikmat yang pertama adalah nikmat sehat. Siapa yang menolak kalau kesehatan adalah nikmat yang utama ? walaupun manusia mempunyai segalanya, baik harta, kekuasaan ataupun keluarga, tapi kalau orang tersebut tidak memiliki kesehatan prima alias sakit-sakitan maka segala kenikmatan itu akan terasa hambar dan tidak ada artinya. Bisa jadi uang yang dipunyainya malah akan menjadi habis karena membiayai sakitnya.

Waktu senggang juga merupakan nikmat yang utama. Berapa banyak orang tenggelam dalam kesibukkan mencari uang sejak matahari terbit sampai matahari terbenam kembali. Mereka tidak mempunyai waktu untuk keluarga, untuk orang-orang terdekat, untuk diri sendiri, bahkan yang mengkhawatirkan adalah tidak punya waktu Tuhan. Kebanyakan manusia mengasosiasikan waktu luang sebagai sarana untuk refreshing, sehingga tanpa waktu senggang mereka akan menjadi stress dan exhausted.

Banyak orang dalam keadaan sehat, menggunakan waktunya untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup dan mendapatkan harta sebanyak mungkin. Banyak juga orang mempunyai waktu senggang yang banyak namun dia tidak bisa memanfaatkannya walau sekedar berlibur karena dia tidak sehat. Tap ketika mempunyai keduanya, yaitu sehat dan berwaktu luang, manusia malah merasa malas untuk melakukan perbuatan yang bermanfaat seperti beribadah pada Rabb-Nya.

Padahal diteladankan jika kita punya keduanya, maka harusnya kita punya keduanya, maka harusnya kita gunakan untuk beribadah kepada Rabb-nya, kepada Alloh SWT. Karena keuntungan yang harusnya kita raih, adalah tidak hanya keuntungan dunia, tapi yang lebih utama adalah keuntungan akhirat. Sebuah nasihat dari seorang ahli fiqih bernama Ibnul Jauzi (Ibnu Al Jauziyah) menyampaikan bahwa "dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Diibaratkan dunia adalah tempat kita menjajakan barang dagangan, sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat nanti. Barang siapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia. Sebaliknya, barang siapa memanfaatkan keduanya dalam maksiat"

Semoga kita semua bisa mensyukuri dan memanfaatkan 2 nikmat itu dengan benar dan baik. Sehingga Alloh akan menambah 2 kenikmatan itu kepada kita dan tidak menjadikan kita orang yang lalai... Aminn

Best Regards,