Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Senin, 14 Desember 2015

Teori, Implementasi dan Dokumentasi

Dear All,
Implementasi adalah bentuk nyata pelaksanaan suatu hal yang biasanya sudah mempunyai pedoman, aturan, atau cara pelaksanaan secara teoritis. Teori-teori itu kadang banyak, lengkap, dan detail,  namun nilainya menjadi tidak berarti karena tidak ada implentasinya. Sekalipun sudah ada implementasi, di era modern ini butuh lebih dari sekedar  implementasi, namun juga bukti implementasi yang berupa dokumentasi.

Semua hal yang bersifat duniawi, mempunyai banyak teori, aturan atau pedoman dalam mengatur berbagai hal di dalamnya. Salah satu contoh paling simple saja, saya ambil dari dunia kefarmasian. Dalam Perusahaan farmasi, atau misalnya instalasi farmasi, ada SOP (standard operating procedure) dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kefarmasian. Beberapa SOP mempunyai dokumen implementasi, berupa form atau lembaran, yang harus diisi oleh para pelaksana SOP, sebagai bukti bahwa mereka telah melaksanakan isi dari SOP itu. Ketika ada Auditor atau surveyor, mereka akan melakukan check terhadap dokumen implementasi, sebagai bukti bahwa unit yang diaudit telah melaksanakan SOP mereka. Jika tidak ada dokumentasi, atau dokumennya kosong, maka nilainya mnjadi rendah.

Semua hal yang bersifat akhirat juga mempunyai pedoman yang jelas, yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasululah Muhammad S.A.W. Dalam aturan tersebut dicontohkan dan dipedomankan cara menjalankan hidup yang benar, yang diisi dengan cara-cara membangun hubungan dengan Alloh SWT, dan membina hubungan dengan makhlukNya. Sebagai bagian dari mahklukNya , tentu manusia harus menjalankan pedoman tersebut. Beruntungnya adalah tidak ada dokumen imlplentasi yang harus kita tulis hehehe. Tapi apa benar tidak ada dokumennya ? padahal ADA. Tapi karena Alloh Maha Baik, kita tidak perlu capek-capek menulis amal yang telah dilakukan, karena sudah ada 2 malaikat pencatat amal, entah itu amal baik atau buruk yaitu malaikat Raqib dan Atid yang sudah ditugaskan untuk menjadi pendokumentasi pribadi. Catatannya jauh lebih obyektif, tepat, apa adanya, dan sangat berperan untuk menjadi dasar mau dibawa kemana makhluk-makhluk Tuhan setelah masa pengadilan nanti.

Pada intinya adalah, kita mempunyai pedoman dan aturan, kemudian kita melaksanakan, tapi kita juga butuh dokumentasi pelaksanaan, agar orang lain tahu bahwa kita benar telah melakukan kegiatan. Dokumentasi adalah faktor penting disamping aktivitas sehari-hari. Dokumentasi memang terlihat seperti nambahin pekerjaan, tapi ini adalah sebuah wujud kevalidan. Jadi mencobalah untuk menulis, budayakan menulis, karena tindakan tidak akan dikenal tanpa kata.
Best Regards,