Setelah sekian lama akhirnya kembali ngerasain shift 3 lagi. Dibilang kagok ya tidak juga, karena baru 1 tahun yang lalu saya mengalaminya. Artinya saya sedikit terbiasa dengan ritme kerja malam yang katanya tidak baik untuk ritme sirkadian tubuh. Dan juga saya juga sudah tahu celah nya.
Sekarang saya masuk shift 3 karena ada operasi-operasi emergensi yang berjalan 24 jam. Kebanyakan operasinya adalah operasi sectio caesaria, untuk proses kelahiran. Ada juga operasi kraniotomi dan eksplorasi Laparotomi. Kalau OP selesai, saya bisa curi waktu buat istirahat atau nglurusin badan, begitu juga dengan perawat bedah dan anestesinya. Namanya juga operasi emergensi, tak terduga..bisa ada bisa tidak ada pasien.
Kalau dulu di Industri, saya malah tidak bisa tidur. Karena tanggung jawab sebagai supervisor, maka saya harus mengawasi kinerja operator yang menjalankan proses produksi, bisi ada yang tidur saat kerja dan sebagainya. Walaupun mata tinggal 2 watt, saya harus pantengin proses produksi, terutama ruang produksi steril yang saya tidak bisa jangkau secara langsung karena saya hanya mengawasi dari luar ruang steril. So saya hanya berbekal handy talky dan jalan-jalan menginspeksi kesana kemari.
Shift 3 itu seru, karena itu adalah dimana segala kualitasmu diuji. Apalagi jika menghadapi problem, dimana kita tidak bisa semudah itu bertanya penyelesaian kepada siapapun karena yang ditanya tidak ada di tepat dan sedang istirahat di rumah. Artinya segala keputusan benar-benar ada di kita. Misalnya saja, ketika saya di industri, ketika ada problem yang berupa deviasi proses, saya dituntut untuk memutuskan bagaimana langkah yang ditempuh untuk menghadapi deviasi ini, apakah meneruskan atau menghentikan proses ?
Alhamdulillah, merasakan shift 3 lagi.
Best Regards,
Sekarang saya masuk shift 3 karena ada operasi-operasi emergensi yang berjalan 24 jam. Kebanyakan operasinya adalah operasi sectio caesaria, untuk proses kelahiran. Ada juga operasi kraniotomi dan eksplorasi Laparotomi. Kalau OP selesai, saya bisa curi waktu buat istirahat atau nglurusin badan, begitu juga dengan perawat bedah dan anestesinya. Namanya juga operasi emergensi, tak terduga..bisa ada bisa tidak ada pasien.
Kalau dulu di Industri, saya malah tidak bisa tidur. Karena tanggung jawab sebagai supervisor, maka saya harus mengawasi kinerja operator yang menjalankan proses produksi, bisi ada yang tidur saat kerja dan sebagainya. Walaupun mata tinggal 2 watt, saya harus pantengin proses produksi, terutama ruang produksi steril yang saya tidak bisa jangkau secara langsung karena saya hanya mengawasi dari luar ruang steril. So saya hanya berbekal handy talky dan jalan-jalan menginspeksi kesana kemari.
Shift 3 itu seru, karena itu adalah dimana segala kualitasmu diuji. Apalagi jika menghadapi problem, dimana kita tidak bisa semudah itu bertanya penyelesaian kepada siapapun karena yang ditanya tidak ada di tepat dan sedang istirahat di rumah. Artinya segala keputusan benar-benar ada di kita. Misalnya saja, ketika saya di industri, ketika ada problem yang berupa deviasi proses, saya dituntut untuk memutuskan bagaimana langkah yang ditempuh untuk menghadapi deviasi ini, apakah meneruskan atau menghentikan proses ?
Alhamdulillah, merasakan shift 3 lagi.
Best Regards,