Dear All,
Bermain gitar adalah salah satu dari banyak cara yang dilakukan penyuka musik untuk menghilangkan stres, melakukan relaksasi dan mencari inspirasi. Sebagai sarana berekspresi dan menyuarakan perasaan di hati. Saya belajar gitar karena tertarik untuk memainkannya bila mood sedang membutuhkan penyaluran. Entah itu sedih, senang, ngegalau atau bersemangat. Pertama kali tertarik main gitar adalah saat SMA Kelas X.
Kelas X saya adalah kelas F, kelas paling buntut dan lokasinya paling terpisah bin terisolasi dari kelas X yang lain. Hal itu membuat kelas kami secara tidak langsung menjadi kelas yang kompak, karena siswanya jarang bermain dengan klas lain dan lebih suka bergerombol dengna teman satu kelas. Pembicaraan yang paling sering adalah pembicaraan tentang musik diantara kami. Masing-masing anak mempunyai selera musik yang berbeda, namun memiliki kesepemahaman bahwa beberapa band tertentu menjadi favorit mereka bersama. Saya yang tidak tahu musik sama saekali hanya bisa mendengarkan, sambil bertanya-tanya dalam hati siapa ini dan siapa itu.
Akhirnya di rumah, berbekal gitar yang dimiliki sejak masa SMP, tapi tidak pernah saya gunakan maka saya mulai berlatih. Dari pengenalan kunci-kunci dasar dan juga latihan jari. Kemudian untuk bisa mengiringi sebuah lagu, maka saya harus sedia buku lagu.yang saya pinjam dari teman yang juga sedang belajar gitar. pagi, siang, sore, malam saya genjreng dari yang nadanya ngga jelas, sampai mulai membentuk sebuah nada lagu. Jari tangan sampai sakit-sakit dan kapalan, dan memang mitos kalau jari tangan belum kapalan maka tangan belum bisa bermain gitar hampir benar adanya.
Masa SMA, hampir tiap malam dengan bermodal buku lagu, saya dan teman-teman mendendangkan lagu hits terbaru. Dulu awal-awalnya acara musik seperti Dahsyat, Inbox dan juga MTV Ampuh yang menjadi rujukan chart musik hits. Pagi sekolah, sore basket, dan malam main gitar, lalu kapan belajarnya yahh ? pantes nilai pelajaran SMA semenjana, namun saya belajar satu hal yang tidak saya bayangkan bakal bisa dilakukan. Padahal gitar sendiri saya sudah punya sejak SMP, tapi tidak satu detik pun saya menyentuhnya.
Masa kuliah, adalah dimana saya kembali tidak menyentuh gitar lagi. Meskipun kadang kala saya masih sempat bermain gitar di rumah teman, itu karena mencoba memainkan lagu-lagu anime jepang. Tapi di rumah sendiri, gitar dibiarkan tergantung dan bahkan rusak. Saya membeli gitar lagi dengan harapan rutin dimainkan lagi,,, tapi nyatanya karena tugas kuliah sibuk sekali untuk sekedar meluangkan waktu santai bermain gitar bersama teman menjadi sulit.
Sekarang alunan gitar hanya saya bisa mainkan sendiri... di waktu malam untuk mengingatkan apa yang pernah didendangkan bersama. Berharap saya tidak sendiri lagi dalam menyanyikan nada-nada dari gitar ini.
Best Regards,