Berangkat pagi pulang sore, adalah jam kerja rutin yang ada pada seseorang. Meskipun ada yang siang, ada yang malam dan ada yang pulang esok paginnya. Setiap pekerjaan menuntut jam kerja yang berbeda-beda, tapi lazimnya adalah 7-8 jam per hari. Jika melebihi hal tersebut maka selayaknya ada pertukaran shift diantara sesama pekerja.
Saya mendapat jatah kerja 7 jam per hari, dengan rute perjalanan dari rumah ke kantor 1 jam. Dibilang lelah, ya lumayan karena setiap hari harus menembus debu jalanan dan ngetrack layaknya pembalap. Dengan jam kerja cuma 7 jam, sejatinya durasi kerja tidak terlalu lama, namun kadang jam kerja melebihi jam pulang seharusnya yaitu melebihi barang 1-3 jam. Dan saya kadang menjadi exhausted karena itu, padahal dulu..sampai jam 10 malam pun sanggup..kenapa ?
Tampaknya saya terindikasi belum enjoy. Padahal hampir-hampir segala kenikmatan bekerja ada di tangan saya. Gaji halal, lingkungan kerja baik, masih bisa terjangkau dari rumah, serta bekerja di ranah profesi yang tepat. Lantas apakah yang masih dikeluhkan ? haruskah saya mengeluh ? Jika dulu saya harus masuk double shift, harus masuk di hari sabtu dan minggu, harus masuk di shift 3, harus berjalan kaki setengah jam dari mess ke pabrik menembus debu dan hujan, harus hunting sarapan maupun makan malam sendiri, memasuki dunia kerja yang baru, dan memasuki daerah yang benar-benar baru. Lalu kenapa di tempat sendiri, malah berkurang segala kualitas kepribadian ini ?
Saya ingat pesan Ex-Manager saya, Pak P di pernikahannya manajerku yang baru Pak WS, kalau saya harus enjoy dan meningkatkan kualitas di tempat kerja yang baru. Saya harus berkembang lebih dari sekedar rutinitas. Ahh... rasanya masih ingin belajar banyak ilmu dari beliau. hehe.. Siap pak, saya anggap pesan itu adalah instruksi.
Best Regards,