Siang ini seperti biasa, kalau hari jum'at saya libur bawa bekal untuk makan siang, karena jam kerja lebih pendek dan habis jum'atan saya pilih untuk makan di kantin langganan, kantin dharmawanita. Kantin ini lebih leluasa, lebih terlihat bersih dan disini ada menu favorit, yaitu soto ayam dan jajanan yang tak kalah favorit juga, Cireng.
Jam saya makan siang selalu sepi dan hanya ada beberapa orang saja yang sedang makan, dan tiba-tiba datang seorang dokter spesialis bedah syaraf yang juga akan makan siang. Karena di tempat kerja hampir setiap hari ketemu beliau memilih duduk satu meja dengan saya. Dan obrolan sederhana pun mengalir antara kami berdua. Beliau banyak bertanya mengenai seluk beluk kefarmasian, dan saya dengan senang bertanya tentang penyakit kepada beliau.
Beliau sering melakukan operasi kraniotomi untuk tindakan penyakit tumor cerebri, sesuatu yang saya sangat harapkan manusia bisa melakukan apapun untuk mencegah penyakit tersebut. Bahkan saya sampai bertanya bisakah stress menjadi faktor penyebab timbulnya penyakit ini ? Beliau tidak yakin akan hal tersebut, karena memang faktor pencetus kanker dan tumor dimanapun selalu masih belum diketahui. Namun beliau menyampaikan stress dapat menyebabkan gangguan kardiovaskuler. Lantas apakah salah satu bentuk stress itu ? contoh nyata adalah terlalu pusing berpikir masalah dunia.
Masalah dunia tidak pernah bisa habis, dan tentunya masalah demi masalah akan selalu ada selama seseorang masih berjalan di atas dunia. Namun memikirkan dunia terlalu pusing justru dilarang oleh agama, karena akan menimbulkan kemudharatan dibandingkan manfaat. Terlalu fokus kepada dunia, akan melupakan tujuan hidup sebenarnya yaitu sebagai bekal untuk kebahagiaan di alam akhirat nanti. Masalah dunia hendaknya diselesaikan dengan usaha, doa dan berserah diri kepada Allah. Dalam prosesnya Allah mengajarkan solat dan sabar sebagai penolong untuk menghadapi masalah dunia. Tapi sebagai manusia, kadang kita terlupa akan hal ini.
Diakhir makan siang, Dokter menyarankan saya untuk tidak memikirkan dunia terlalu penat. Saya merasa itu adalah saran yang bagus, karena saya berfikir harusnya Beliaulah yang sejatinya beresiko untuk penat karena menghadapi pasien-pasien dengan penyakit yang berat, namun beliau tetap enjoy saja. Siap lah dok, saya juga sedang belajar cerdas memanajemen diri. Hari ini mendapat sebuah pelajaran baru lagi...
Best Regards,