Dear
All,
Hai Sinnamate, saya akan menceritakan sebuah
kisah pelayanan kefarmasian di dalam sebuah ruangan yang kata banyak
orang horor dan sadis. Loh, kok disebut horor dan sadis ? serem
amat ? ruangan yang dimaksud adalah ruang operasi. Ruang dimana ada adegan penyayatan,
pemotongan, penusukan diperbolehkan untuk memberikan pelayanan kesehatan
haha lebay banget bahasanya. Pelayanan kefarmasian di ruang operasi memang
tidak sefamiliar bentuk pelayanan farmasi lain di rumah sakit, namun
keberadaannya mempunyai peran yang penting. Yah itulah Apoteker yang ada disana
kalau diluar negeri disebut O.R (Operative Room) Pharmacist .
Pelayanan
kefarmasian yang banyak diketahui oleh kebanyakan orang, termasuk yang
berkecimpung di dunia farmasi seperti kita hanya bentuk-bentuk pelayanan
seperti di depo-depo seperti depo farmasi rawat jalan dan depo farmasi
rawat inap. Model-model alur pelayanan seperti screening, dispensing,
checking, dan penyerahan obat adalah bentuk yang lazim ditemui. Namun di
ruang operasi, ada beberapa modifikasi yang dilakukan dalam alur pelayanan.
Mari kita kenalan ...
Konsep
Pelayanan
Pelayanan kefarmasian di ruang operasi
bertujuan untuk memberikan pelayanan kefarmasian yang menunjang pelayanan bedah
dan anestesi di dalam ruang operasi. Pelayanan terkait penyediaan kebutuhan
kefarmasian dan aspek klinis dari penggunaan sediaan kefarmasian yang ada.
Siapakah
yang dilayani ?
Pelayanan tetap berpusat kepada pasien,
namun pelayanan langsung diberikan kepada 2 profesi yang langsung berinteraksi
dengan pasien yaitu kedokteran dan keperawatan. Setidaknya ada 4 profesi
kesehatan yang dilayani, yaitu dokter operator (dokter yang melakukan tindakan operasi), dokter Anestesi (dokter
yang melakukan pembiusan), perawat
bedah dan perawat (disebut juga penata) Anestesi.
Apakah
bentuk pelayanan yang diberikan ?
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit
selalu berhubungan dengan 2 hal, yaitu manajemen dan klinis. Begitu juga
pelayanan di ruang operasi, pelayanan yang diberikan antara lain adalah
manajemen stok, yaitu bagaimana agar sediaan farmasi yang dibutuhkan tidak
kosong ; serta aspek klinis, terkait dispensing dari paketan operasi yang
memiliki standar mutu dan keamanan, serta screening terapi dan
pemberian informasi klinis terkait sediaan farmasi untuk menjadi
referensi para tenaga kesehatan.
Bagaimana
Alur pelayanannnya ?
Pelayanan dimulai ketika ada order
kebutuhan kefarmasian untuk operasi per individu pasien. Ada juga yang dalam
bentuk jadwal operasi yang memberikan informasi lengkap mengenai identifikasi
pasien, termasuk diagnosa, umur dan jenis tindakan operasi yang akan dilakukan.
Berdasarkan informasi lengkap tersebut, petugas farmasi akan melakukan
dispensing terhadap paket operas yang dibutuhkan tenaga kesehatan bedah dan
anestesi. Dalam pelaksanaanya, farmasis bisa berkonsultasi dengan para tenaga
kesehatan terkait alat kesehatan yang tepat untuk digunakan dalam operasi, atau
tentang perhitungan dosis dan pemilihan obat pengganti jika sediaan yang
dibutuhkan tidak ada.
Apa
yang harus dipelajari dalam pelayanan kefarmasian disini ?
Tentu ada banyak hal yang harus
disiapkan dan dipellajari dalam melakukan pelayanan kefarmasian di dalam
ruang operasi, antara lain :
a. Anatomi fisiologi manusia
b. Farmakoterapi
c. Farmakologi : terutama obat anestesi,
kardiovaskuler, respiratory dan antibiotik profilaksis
d. Dispensing sediaan steril
e. Belajar juga Ilmu Bedah untuk
pengenalan biar tidak blank
f. Belajar juga Ilmu Anestesi untuk
pengenalan biar tidak blank
g. Spesialit alat kesehatan
h. Belajar berani dan kuat mental...
yang takut lihat operasi atau darah,, please
dont enter here...jika tidak mau pingsan dalam ruang OP hehe
Begitulah pengenalan singkat, yang
memberikan gambaran bahwa..pelayanan kefarmasian di rumah sakit sangatlah luas,
tidak hanya setting rawat jalan dan rawat inap, namun juga pelayanan
intensif, emergensi dan bahkan RUANG OPERASI.
Best Regards,