Hidup selalu mempunyai jalan yang tak terduga, dan banyak membuat seseorang mengalami masa-masa yang sulit. Masa yang sulit itu memberikan kenangan yang tidak terlupakan, dan walaupun memiliki buah yang manis, tapi saat itu tidak bisa dipungkiri rasanya pahit. Sayangnya.. tidak semua orang bisa mengambil kemanisan dari masalah hidup dan justru lebih menikmati kepahitan yang ada.
Problematika hidup, membuat seseorang ingin bergerak menjauh dari hal tersebut. Kita harus menyadari bahwa kita harus menjauh dari masalah JIKA DAN HANYA JIKA sudah menyelesaikan atau menghadapinya, bukan hanya sekedar lari dalam masalah. Lari dari masalah hanya akan memperpanjang masalah itu sendiri bahkan menambah masalah lain. Jika sudah selesai dari masalah itu, segeralah menuju perubahan ke araha yang lebih baik dengan membuka lembaran baru dalam hidup.
Dalam membuka lembaran baru dalam hidup , seseorang akan sulit berbicara aku akan melupakan masa laluku. Sebab, seharusnya dia ingat dulu masa lalunya, ingat kesalahan yang terjadi di masa lalu, lalu ambil pelajaran dan jadikan landasan bagi perubahan di masa depan. Membuka lembaran baru itu hanya bisa dilakukan setelah adanya perubahan dari sebuah keburukan menjadi kebaikan. Itu adalah konsep dasarnya. Kapan kita bisa berubah dari buruk menjadi baik ? kapan lagi waktu terbaik yang bisa diucapkan selain SEKARANG.
Masa lalu yang penuh kesalahan, dosa dan kegagalan bukanlah sebuah alasan untuk membuat hidup kita menjadi tidak baik di masa depan. Kita harus menutup lembaran lama agar tidak menjadi beban di masa depan, walaupun kita tidak akan bisa melupakan sepenuhnya masa lalu tersebut. Terutama apabila kesalahan d masa lalu adalah terkait dengan dosa, pintu taubat selalu terbuka dari Alloh SWT.
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Zumar: 53)
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta
Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang
melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia
akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 68-70)
Berikut adalah tips yang bisa dicoba untuk membuka lembaran baru dalam hidup :
1. Sadari kesalahan yang ada
Sudah pasti, ketidak sempurnaan kita telah menghasilkan sebuah kesalahan. Sebagai mahluk yang tidak sempurna terimalah dan jangan sombong untuk tidak mengakui bahwa kita telah melakukan kesalahan. Berhentilah untuk menyalahkan orang lain, keadaan atau bahkan Tuhan atas segala error yang terjadi, walaupun memang kadang kesalahan terjadi karena perbuatan orang lain. Tapi bukan itu essensinya... berlarut diri dalam memandang kesalahan tidak akan menyelesaikan masalah. Terima, dan jadikan pelajaran.
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat, yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. ( Q.S Al Ma’arij ; 19-27 )"
2. Upayakan perubahan menuju lebik baik
Setelah kita sadar akan kesalahan kita dan mempelajari penyebab serta cara-cara untuk mencegah terjadi lagi, maka segera lakukan perbaikan. Perbaikan disini maksudnya adalah memperbaiki jika ada kerusakan di masa lalu, atau melakukan tindakan pencegahan agar tidak terulang lagi. Prinsip ini disebut CAPA (correctiv action preventive action). Untuk melakukan perubahan setidaknya kita harus menentukan goal atau target perubahan kita. Sehingga kita mempunyai langkah-langkah nyata untuk berubah
3. Istiqamah dan Bertawakal
Beristiqamah atau menjaga konsistensi adalah suatu hal yang juga menjadi momok dari perubahan itu sendiri. Tidak sedikit yang begitu berapi-api untuk berubah, tapi dalam perjalanannya kembali ke jalur lama yang membawa mereka pada kesalahan yang berulang. Istiqamah dibangun dengan komitmen, yang diawali dengan adanya sebuah kebulatan tekad. Kebulatan tekad untuk berusaha harus dibangun dan dipertahankan. Kekuatan untuk membangun kebulatan tekad, kadang tidak cukup dengan kekuatan kita sendiri, maka kita perlu meminta pertolongan dan berserah diri kepada Alloh agar dimudahkan dalam urusan konsistensi. Berdoalah meminta keistiqamahan perjuangan menuju ke arah yang lebih baik.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya. (QS.Ali ‘Imraan:159)
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat
mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi
pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain)
dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja
orang-orang mukmin bertawakkal. (QS.Ali ‘Imraan:160)
Tidak ada kata terlambat untuk membuka lembaran baru. Saya pun menulis artikel ini juga untuk menjadi inspirasi dan pengingat untuk berubah menjadi lebih baik setiap harinya. Perubahan baik itu hanya berarti satu hal, bahwa jika apa yang kita terima setiap hari adalah kebakan kebaikan yang mendamaikan bagi diri kita, keluarga serta orang-orang yang kita sayangi. Minta dan beri maafkanlah tentang masa lalu, dan jalani masa depan dengan baik. Mari kita songsong keberhasilan yang menenangkan, yang mengsukseskan dan mensejahterakan...Amin.
Best Regards,