Sebuah renungan,,, ketika kita telah berhasil mencapai, merasakan dan menikmati hal-hal yang terbaik. Kemudahan, kekayaan, kesuksesan dan berbagai kenikmatan hidup lainnya membuat manusia lupa siapa yang sejatinya memberinya semua itu. Tidak sedikit orang meng-Aku- kan dirinya sebagai sebab dari segala yang telah didapat tanpa berpikir kekuatan siapa yang mengizinkan semuanya datang. Sejatinya, manusia hanya mahluk yang diberi kesempatan.
Berhasil mencapai suatu prestasi, tidak membuat diri semstinya merasa jumawa. Apalagi jika prestasi itu membawa seseorang menuju sebuah lingkungan baru, diluar area yang telah dikuasai oleh orang itu sebelumnya. Bisa jadi lebih sulit, bisa jadi lebih banyak orang hebat. Pantaskah seseorang membawa kesombongan ? Kebanyakan orang sulit membedakan kebanggaan dan kesombongan.
Kebanggaan seharusnya diwujudkan dengan rasa syukur, bukan dengan rasa sombong. Syukur artinya terbuka menghadapi kondisi yang dihadapi, dan terus menjalani proses menuju kebaikan. Sombong berarti percaya bahwa diri lebih utama dari keadaan sekitar, dan tidak mau membaur dalam proses kebaikan. Sebagai orang yang memasuki dunia yang baru ? mau jadi orang bersyukur atau sombong kah diri saya ini ?
Best Regards,