Dear All,
Setiap orang pasti pernah merasa minder,, mau melakukan suatu tindakan, mau berbicara dengan seseorang atau di depan umum, atau bahkan mau beli sesuatu di warung gang sebelah rumah bisa juga minder karena banyak orang sedang duduk-duduk di depan warung dan takut untuk menyapa (atau disapa) mereka hehe. Perasaan minder muncul karena pandangan negatif seseorang terhadap diri sendiri atas segala kekurangan dan kelemahan. Terutama jika harus masuk kedalam situasi yang menurutnya sulit untuk bisa dihandle oleh diri, maka perasaan minder terutama karena memikirkan bagaimana reaksi orang lain atas keberadaan kita.
Setiap orang diwajibkan untuk berbuat baik dan bergerak menuju ke arah yang lebih baik. Berperilaku baik dan sopan, rajin belajar dan berusaha, adalah merupakan tindakan-tindakan yang mengupayakan kebaikan. Namun dalam prosesnya, tindakan baik itu selalu terbatasi dengan yang namanya rasa minder. Pertanyaannya..mengapa harus minder berbuat baik…?Apalagi jika kebaikan itu baik untuk diri sendiri dan orang lain, untuk masa ini ataupun masa depan?
Dalam pergaulan, orang-orang baik selalu terdiam menyembunyikan niat dan tindakan baiknya. Justru yang mendominasi adalahbanyak orang yang
begitu percaya diri memamerkan keburukan, degan santai dan merasa tanpa dosa menghinakan orang lain, dan tidak nampak sedikit pun
kecemasan saat menyakiti orang lain… Mereka bahkan masih bisa bersikap dan bertindak percaya diri, tersnyum bahagia dan tertawa dengan riang, memberikan pendapat-pendapat yang entah benar atau tidak yang penting disetujui bareng-bareng (sing penting rame coy) dan bahkan orang seperti ini justru banyak teman dan pendukung (yang sama bodohnya) !!!…
Jika mereka masih penuh percaya diri… lalu mengapa kebaikan membuat seseorang justru minder dan dalam pergaulan menjadi minoritas? kenapa orang-orang baik yang menahan diri dari perbuatan yang memalukan yang penting asik justru dianggap kurang gaul ? kenapa orang baik harus memperdulikan kata-kata yang menghinakan, justru disaat orang yang bersikap buruk justru pede dan sudah memutuskan tidak perduli pendapat orang sejak awal ? lantas siapa yang salah ? yang baik ? atau yang buruk ?
Ahh..yang namanya kebaikan itu kan relatif,, situ merasa jadi orang baik ? ...yang namanya kebaikan berlaku universal. Kebaikan di Jakarta dengan kebaikan di luar negeri ya harusnya sama saja. Sebagai contoh, menghina seseorang, merendahkan seseorang saat memarahi, berkata jorok yang sering dianggap bahan bercandaan yang ramai, dengan akal sehat apakah tindakan itu baik ?. Belum lagi menggunjing, memfitnah, membohongi,...ahh ga perlu ketinggian sampai korupsi, sekedar sengaja memalingkan muka dan bermuka masam saat bertemu orang yang dengan senyum menyapa ? haruskah orang baik minder dihadapan orang seperti ini?
Perasaan minder akan membatasi kemampuan seseorang untuk berbuat yang terbaik..itu PASTI. Efek yang paling terasa jelas akan dirasa oleh yang merasa Minder itu, dan orang lain malah tidak akan terkena dampak langsung. Efek lainnya adalah secara tidak langsung kita akan membiarkan orang lain terkena dampak dari ketidak baikan orang lain atau dirinya sendiri jika kita meminderkan kebaikan yang sebenarnya mampu mencegah keburukan. Maka dari itu Rasulullah SAW selalu menegur sahabatnya jika ada kekeliruan, tentu dengan bahasa yang sopan, halus dan tidak menghinakan.
Kesimpulannya, kembali kepada pembaca semua, apakah akan menjadi si minder akan menunda kebaikan yang berguna bagi dirimu dan orang lain atau menjadi percaya diri untuk tampil dan show up membagi kemanfaatan bagi orang lain. Selalu ingat sabda Rasulullah yang menyebutkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang mempunyai banyak manfaat bagi orang lain. so. Jika orang pede berbuat
buruk…. mengapa kita harus minder berbuat baik…?sesungguhnya dengan tindakan yang baik, benar, sopan, taat aturan dan agama.. kamu lebih pantas berjalan tegap dengan kehormatan dan kepercayaan diri. Jangan takut pendapat para perendah mental orang lain... be brave..
Best Regards,