Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Sabtu, 30 Juli 2016

Bersyukur terhadap Perjalanan Hidup

Dear All,
Hi Sinnamate, tadi malam saya baca blog nya adek angkatan saya saat kuliah. Sebelumnya saya tidak tahu jika itu adalah blog nya si dia sampai ketika di blog tersebut mencantumkan foto profil dan nama yang bersangkutan. Saya nyasar ke blog tersebut karena keyword yang saya cari memunculkan blog nya di google.

Secara personal, mungkin saya tidak terlalu kenal dengannya dan saya yakin begitu pula sebaliknya hehe. Saya tidak yakin ada banyak adek-kakak angkatan yang kenal saya karena saya sadar diri bukan anak gaul farmasi, atau aktivis saat jadi mahasiswa. Berbeda dengan yang bersangkutan, yang sepertinya aktivis dan anak gaul farmasi, bahkan gaulnya sampai dengan anak angkatan saya yang bahkan tidak gaul dengan saya... wah siapa yang salah ??

Penasaran, maka saya blogwalking di blog nya, dan sebagian besar isinya memang kisah perjalanan hidupnya, dari saat masih kuliah sampai saat ini sudah bekerja di salah satu perusahaan farmasi terbesar di indonesia. Menarik sekali ternyata rekan-rekan almamater sudah mampu menembus dunia kerja yang keren-keren, dan itu artinya kampus kami juga mampu menghasilkan SDM yang baik (promosi hihihi).

Membaca kisah-kisah inspiratif memang sangat menarik dan menggugah perasaan. Apalagi ketika membaca kisah-kisah hebat dari orang-orang sukses. Banyak sekali saya melihat dan membaca background luar biasa dari orang-orang di sekitar saya, bahkan beberapa rekan. Kadang kita merasa, “ wah keren banget nih anak... prestasinya blablabla” sebagian menjadikan saya semangat, namun kadang bikin “minder”.

Hidup manusia itu memang tidak boleh dibanding-bandingkan. Setiap besarnya usaha membawa seseorang terhadap rizki yang diraih, dan rizki itu diberikan sesuai bagaimana yang dikehendakiNya. Saya mulai sadar, sehebat apapun orang lain, tidak akan pernah layak dibandingkan dengan kita dan begitu pula sebaliknya. Kenapa ? karena kita punya takdir, suasana, kesulitan, dan berbagai hal yang berbeda satu sama lain. Kecuali kita adalah produk similar hasil karya dalam satu batch besar yang mirip 100 persen satu sama lain. Bukankah dalam Batch atau lot pun, selalu ada deviasi yang berbeda ?

Pencapaian saya sejauh ini memang tidak gemilang kalau diukur dengan besarnya harta, namun bila saya tidak bersyukur maka sungguh saya tentu benar-benar termasuk golongan yang tidak tahu berterimakasih. Memang sih, beberapa prestasi impian orang pada umumnya hampir-hampir pernah saya “cicip”. Juara kelas, juara lomba seni, juara lomba olahraga, lulus cumlaud, lulus tes ujian negara..wah bagi saya itu semua lebih kepada campur tangan Tuhan kepada hambanya yang kecil ini. Bersyukur yah pernah mendapat itu semua ? Tentu saja harus. 
Best Regards,