Copyright © Light After Darkness
Design by Dzignine
Rabu, 01 Maret 2017

Menonton "Spirited Away (2001)"


Dear Sinnamate,
Hai Sinnamate.. kali ini saya akan membahas sebuah animasi dari Jepang yang sebenarnya sudah cukup lama dan terkenal, tapi baru sempat saya tonton. Mungkin Sinnamate ada yang pernah nonton film yang judulnya Spirited Away (Sen to Chihiro no Kamikakushi) ?. Animasi ini adalah karya sutradara animasi senior terkenal bernama Miyazaki Hayao dari Studio Ghibli pada tahun 2001. Ternyata film ini mendapat penghargaan bergengsi Oscar sebagai Film Animasi Terbaik pada tahun 2003, dengan jumlah penontonnya mencapai 23 juta orang, ; penghasilan 30 milyar Yen dan mampu mengalahkan jumlah penonton film Titanic di Jepang…. KEREN…

Actually… saya rada telat sebenarnya  nonton film yang sudah tayang 16 tahun yang lalu, tapi saya masih bersyukur diberi kesempatan untuk menonton salah satu masterpiece dalam dunia anime ini. Sebenarnya sudah lama sih mendengar nama besar film ini. Katanya waktu itu film ini mampu menembus nama besar jagat animasi dunia yang dikuasai film-film amerika seperti Disney, Pixar dan sebagainya. Spirited away menjadi film animasi Jepang pertama yang mampu meraih penghargaan Oscar, dan ini tentu menjadi jaminan bahwa ada sebuah “kualitas tinggi” yang terdapat didalamnya.

Film Spirited away berkisah tentang seorang gadis cilik bernama Chihiro (10 tahun) yang  beserta ayah dan ibunya sedang dalam perjalanan pindah rumah. Chihiro sendiri merasa tidak suka dengan perjalanan ini karena sebenarnya masih enggan pindah rumah. Sepanjang perjalanan dia bĂȘte dan tiduran di jok belakang sambil memeluk sebuah buket bunga hadiah perpisahan dari teman-temannya. Ketika ayah chihiro memutuskan mengambil sebuah jalan yang dikiranya adalah jalan pintas menuju rumahnya, jalan tersebut malah membawa mobil mereka memasuki hutan dan berujung pada sebuah jalan buntu dengan terowongan didalamnya

Sepanjang perjalanan, Chihiro sebenarnya sudah menemukan banyak hal yang aneh dan ganjil sejak di awal masuk jalan pintas sepertinya adanya patung-patung yang biasa ditemui di kuil tapi malah berada di pinggir jalan, termasuk satu patung yang ada di ujung jalan di depan terowongan yang ada di depan mobil mereka. Entah kenapa si ayah dan ibu memutuskan untuk turun dan masuk ke dalam sana. Tentu saja chihiro yang ketakutan merengek minta pergi saja, tapi kedua orang tuanya tidak menghiraukan dan tetap masuk kedalam terowongan. Mau tidak mau si Chihiro pun jadi ikut masuk… disini ortunya ngeselin ngga memperhatikan keselamatan anak tapi lebih memperhatikan rasa penasaran hihi.

Sesampainya di ujung terowongan sampailah  mereka kepada sebuah tempat luas yang tak ada siapa-siapa; sebuah padang rumput, sungai kering dan sebuah desa yang sepi tapi tercium bau makanan enak. Desa itu tak berpenghuni, tapi anehnya hampir semua bangunan adalah restoran. Si Ayah yang tertarik pada bau makanan yang lezat, membawa mereka ke sebuah kedai yang disana tersaji banyak makanan lezat seperti dijual..tapi tidak ada penjualnya >,<. Kedua orang tua Chihiro langsung saja memakan makan tersebut, tanpa memperdulikan apapun karena mereka berpikir mereka akan membayarnya kalo penjualnya datang. Chihiro hanya tertegun tidak selera makan dan masih merasa aneh dengan semuanya. Disini saya masih kesel sama ortu nya yang ngga memperdulikan perasaan Chihiro tapi malah makan begitu saja seenaknya,,mana porsinya keliatan banyak banget lagi >,<

Sementara kedua orang tuanya asyik makan, Chihiro yang penasaran melihat sekeliling dan berjalan-jalan. Pandangannya nanar melihat jalanan kosong tak ada langkah kaki sedikitpun. Perjalanannya terhenti di sebuah bangunan besar mirip sebuah sebuah istana, walaupun komentarnya terhadap bangunan itu adalah “aneh”. Ketika hari sudah mulai gelap dan dia berdiri diatas jembatan di depan bangunan tersebut, tiba-tiba dia bertemu dengan seseorang bernama Haku, seorang anak laki-laki berpakaian seperti orang kuil Shinto.

Haku terkejut melihat keberadaan Chihiro dan langsung menyuruh Chihiro dan semua anggota keluarganya pergi dari desa tersebut sebelum matahari terbenam. Bingung dan terkejut, Chihiro segera berlari kembali ke tempat orang tuanya yang sedang makan. Sepanjang jalan seiring matahari terbenam, lampu-lampu jalan mulai nyala sendiri dan..muncul makhluk-makhluk seperti bayangan hitam di jalanan dan dari restoran yang kosong.. Wahhh… ternyata kota itu menjadi hidup, namun penghuninya seperti arwah-arwah, bahkan hingga para penjaja makanannya. Chihiro menemukan kedua orang tuanya yang masih makan dengan rakusnya…tapi apa yang terjadi ? mereka berubah menjadi BABI!...

Ternyata desa itu adalah desa penuh arwah dan makhluk mitologi jepang. Bangunan yang tinggi itu adalah sebuah tempat pemandian air panas atau biasa disebut Onsen. Chihiro yang panik melihat kedua orang tuanya berubah menjadi babi, berusaha berlari dari desa itu menuju tempat asal mereka datang. Sepanjang jalan dia harus menghindari arwah-arwah yang membuatnya ketakutan, tapi yang terjadi adalah padang rumput menuju terowongan tempat mereka pertama kali datang telah berubah menjadi Danau. Chihiro yang putus asa terduduk shock dan akhirnya harus dibuat terkejut lagi menyadari makhluk-makhluk seperti hantu bermunculan dan dirinya sendiri pun menjadi transparan seperti hantu. Kalau saya jadi Chihiro,,, bakalan nangis Bombay deh hehe.

Haku datang dan menemukan Chihiro sedang meringkuk sambil menangis di samping danau.Dia kemudian membantu Chihiro agar tubuhnya tidak transparan dan kemudian menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, termasuk kalau tempat mereka sekarang bukan dunia manusia. Haku kemudian memberi tahu Chihiro bahwa agar dia bisa menyelamatkan kedua ortunya, dia harus survive dulu di dunia itu dan salah satunya dengan cara dia harus bekerja di onsen agar dapat bertemu Yubaba, bos di sana  yang merupakan seorang nenek penyihir ^^ . Nah Yubaba inilah yang mengendalikan dunia arwah ini, sehingga ketika ingin menyelamatkan ortunya satu-satunya cara adalah melalui Yubaba ini.

Chihiro menjalani petualangannya bertemu dengan Kamaji ; seorang kakek bertangan banyak yang bekerja seperti membuat ramuan untuk keperluan pemandian. Disini momen yang saya ingat adalah ketika dia mencoba meminta Kamaji mempekerjakan dirinya. Tapi Kamaji cuek bebek hehe. Tapi endingnya Kamaji ternyata kakek yang baik banget, mau membantu Chihiro dalam menjalankan tugasnya, bahkan mampu mendefinisikan “kekuatan cinta” yang dimiliki Chhiro mampu merusak segel jahat.

Selama di Onsen, Chihiro dibantu oleh Rin, yang merupakan salah satu Geisha disana dan teman Kamaji. Awalnya Rin juga jutek sama Chihiro, tapi kemudian dia berubah menjadi baik dan salut kepada keberanian dan semangat Chihiro. Rin ditunjuk oleh Haku untuk menjadi mentor Chihiro selama di Onsen, dan ternyata saking baiknya dia tidak rela jika ada yang melukai Chihiro.

Selain Kamaji dan Rin, ada karakter lain seperti Hantu No Face yang menyukai Chihiro karena kebaikannya, namun sempat menjadi jahat dipertengahan cerita; Baby yang merupakan bayi kesayangan Yubaba yang akhirnya menjadi teman Chihiro; Zeniba sang kembaran Yubaba yang berbeda karakter dan tentu saja… Haku, yang ternyata adalah tangan kanan Yubaba. Petualangan Chihiro yang penakut dan manja berubah menjadi mandiri dan berjuang sekuat tenaga untuk dapat menolong ayah ibunya benar-benar memberikan banyak inspirasi dan bikin penasaran di setiap detiknya.

Overall, walaupun ada banyak hal yang bagi saya belum terjawab dalam film ini (sehingga pengin banget dibikin sequel-nya hehe), saya bilang film ini ngena di hati dengan alur cerita dan animasi yang bagus. Usut punya usut ternyata film ini juga satu studio dan satu pengarang yang sama dengan film animasi Grave of Fireflies, yang bikin saya “tersayat hatinya” nontonnya saat  jaman PKPA dulu T,T emang kualitas jempolan sebuah film adalah ketika berhasil mempermainkan perasaan penontonnya…^^ (ceilehhh ngomong apa gue).

Saya rekomendasikan film ini untuk Sinnamate tonton, minimal sekali seumur hidup hehe
Best Regards,