Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para
sahabat: "Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu? " Para
sahabat menjawab "Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah
orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan."
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya umatku yang
bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa,
dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta
orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu,
pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga
pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi.
Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk
dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke
neraka." (HR Muslim)
Pernahkah anda disakiti oleh orang lain ? padahal yang menyakiti anda justru orang yang tampilannya seakan alim, tahu agama, rajin ibadah ? anda lalu kemudian berpikir, kenapa kalau pintar agama tapi sikapnya demikian kepada sesama manusia ? saya yakin banyak kejadian seperti ini. Termasuk saya sendiri mengalaminya. Apalagi yang tampilannya seakan jauh dari agama, lebih sering lagi kejadiannya dalam menyakiti orang lain.
Dalam Hadits Riwayat Muslim tadilah konsekuensi dari hal itu. Bertumpuk-tumpuk pahala bisa jadi punya kemungkinan dimakan api oleh dosa yang juga dilakukan, seperti api melahap kayu bakar. Sehingga amalan yang dihisab telah habis untuk membayar hutang, bahakan minus karena ketambahan dosa dari orang yang disakitinya. Padahal kita tidak pernah tahu, sebesar apa sih tabungan pahala kita selama ini ? diterima tidak selama ini perbuatan kita ?
Perlu diingat hubungan dalam Islam itu ada 2, Yaitu Hubungan kepada Allah, dan Hubungan kepada Makhluk. Berdoa siang malam, mengaji pagi sore, tapi sukanya berkata kasar menyakiti orang lain sama saja bohong, karena dia tidak melakukan hubungan yang baik kepada makhluk ciptaan Allah. Saya kadang heran, bila ada orang-orang yang katanya tahu agama, justru belum menunjukan hubungan baik kepada sesama manusia. Saya tahu keburukan itu adalah karena sifat pribadi dari si oknum, bukan karena kepercayaannya...kenapa ? karena Rasulullah Muhammad SAW, tidak mencontohkan seperti itu. Dia yang paling taat kepada Allah, dan dia lah yang paling ramah kepada orang lain.
Pertanyaanya,, sudah tinggi kah ilmu agama saudara yang merasa sombong enggan ramah kepada sesama ? atau anda ingin bergabung dengan orang-orang bangkrut dalam hadits itu ? silahkan pikir dengan baik.
Best Regards,