Beberapa waktu yang lalu saya baru saja mengikuti sebuah sharing knowledge dari kantor mengenai sebuah metode melakukan analisis resiko. Memang sudah lama tidak diadakan sharing knowledge. Sebagai staff baru, saya sangat haus dengan even seperti sharing knowledge ini. Kenapa seperti itu ? sejatinya saya memang ingin menguasai bekal teori dulu, setidaknya biar tidak "kosong-kosong" amat kalau di lapangan, atau minimal jika sudah menghabiskan waktu beberapa lama dilapangan, ada penguatan konsep dengan pemberian materi teoritis.
Kenyataannya kebanyakan orang kalau bekerja langsung disuruh terjun langsung ke lapangan, untuk belajar teknis pekerjaan tanpa didasari teori dan konsep. Maka pekerjaan akan menjadi kering dan kurang bernilai. Apalagi level sarjana, sebenarnya sangat penting untuk bisa memadukan pengetahuan teknis dengan pengetahuan konsep.Tidak bisa untuk menjadi ahli di salah satunya saja.
Kenyataannya kebanyakan orang kalau bekerja langsung disuruh terjun langsung ke lapangan, untuk belajar teknis pekerjaan tanpa didasari teori dan konsep. Maka pekerjaan akan menjadi kering dan kurang bernilai. Apalagi level sarjana, sebenarnya sangat penting untuk bisa memadukan pengetahuan teknis dengan pengetahuan konsep.Tidak bisa untuk menjadi ahli di salah satunya saja.
Back to the topic, saya mendapatkan materi mengenai FMEA atau Failure Mode and Effect Analysis. Sebenarnya saya tidak akan detail membahasnya disini, karena saya juga belum dapat materi hard copy nya, jadi ya paling saya akan membahas dari apa yang sepintas didengar hehe. Secara definisi, FMEA adalah salah satu teknik yang merupakan metode sistematik untuk mengidentifikasi dan
mencegah terjadinya masalah dalam aktifitas (produksi atau pelayanan). Konsep FMEA dilakukan untuk mencegah suatu masalah dalam sebuah sistem, jadi masalahnya belum terjadi tapi sifatnya potensial.
FMEA ini kalau saya browsing memang kebanyakan diterapkan dalam industri manufakturing, namun ternyata beberapa institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit di negara-negara maju telah mengimplementasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mencegah terjadinya potensi kejadian yang tidak diinginkan, seperti kejadian sentinel. Sentinel adalah kejadian yang berpotensi menghilangkan nyawa seseorang atau menimbulkan kecacatan permanen.
FMEA digunakan untuk tujuan mencegah masalah dalam penanganan kesehatan seperti malpraktek kepada pasien dan kecelekaan karena kelalaian yang juga dapat mengenai tenaga kesehatan itu sendiri. Kemudian tujuan lain adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menjadi semakin efesien, efektif dan aman. Konsep dari FMEA adalah mencegah kesalahan dengan cara
menganalisa faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut (potensi
terjadinya kesalahan dalam operasional sehari-hari), baik itu dari aspek resiko bahaya, maupujn juga keseringan dari kejadian, sehingga bisa
menentukan langkah untuk mencegah kesalahan
tersebut terjadi.
Analisa FMEA adalah sebuah langkah proaktif dari Rumah sakit untuk mencegah segala potensi eror di dalam sistem mereka. Hal ini berbeda dengan konsep dulu yang hanya bersifat
reaktif jika ada masalah. Investigasi dilakukan jika timbul korba dantentunya rumah sakit yang baik tidak seperti itu. Jadi yang perlu dilakukan dalam analisis FMEA adalah :
- Analisa Failure Mode – adalah menganalisa proses atau subproses yang beresiko gagal dalam memberikan hasil yang diharapkan. Hal ini termasuk analisa kemungkinan terburuk yang bisa terjadi
- Analisa masalah (hazard analysis) – adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi informasi mengenai masalah yang berkaitan dengan area yang dipilih dan menjadi fokus FMEA, misal FMEA pada pelayanan di Instalasi Farmasi. Tujuannya adalah untuk memperoleh daftar masalah / kesalahan yang signifikan, yang paling sering menyebabkan cedera atau sakit. Dengan sistem skoring maka akan didapat berbagai aspek kritikal dari pelayanan yang memiliki resiko besar error dan sering terjadi.
- Membentuk sistem kontrol dan CAPA – yaitu menentukan langkah pencegahan (barrier) untuk menghilangkan atau mengurangi semua kemungkinan terjadinya masalah atau problem dalam aktifitas sehari-hari. Tujuannya adalah ada sebuah sistem corrective action and preventive action yang komprehensif mencangkup segala bidang yang berhubungan dengan area yang di analisa. Oleh karena itu untuk menganalisa ini, butuh sebuah tim yang terdiri dari profesi multidisiplin ilmu
Sebagai contoh, salah satu aspek di pelayanan instalasi farmasi yang paling berpotensi eror adalah pelayanan kemoterapi. Disamping dari betapa dangerous-nya sediaan yang di dispensingkan, aspek kesterilan dari sediaan juga merupakan hal yang sangat kritis untuk di analisa. Apalagi jika ditelisik, obat ini mahal secara ekonomi, butuh presisi dosis yang tepat, dan berpotensi berbahaya bagi petugas farmasi, perawat, dokter, pasien, keluarga pasien dan semua yang berkaitan, membuat perlu ada protab yang nyata terhadap cara bekerja yang tepat, baik dan aman di pelayanan kemoterapi. Sebenarnya kalau mau dijabarkan, pasti di setiap unit punya potensi eror masing-masing yang tidak kalah kritikal, so tampaknya kami juga harus lebih tangguh lagi dalam menganalisa semua potensi dan mencegahnya. BTW, next time saya share tentang cara analisanya yah kalu dah dapat materi lengkap,,, sementara pengenalan dulu.
Best Regards,