Pernahkah kita jengkel dan marah terhadap berbagai penghinaan, perendahan, omongan, sikap atau perilaku dari orang lain yang dengan enteng nya membuat perasaan orang lain terluka. Hal itu membuat kita terkadang emosi, dan jika dilampiaskan ehhh alih-alih jadi plong malah timbul penyesalan. Loh kok bisa gitu ya ? so apa yang harus saya lakukan dong ><
Mari belajar dari Rasulullah Saw (Shalalallahu 'alaihi wa aalihi wasalam) dalam mensikapi hidup. Beliau ternyata hanya tersenyum dan mendo'akan orang-orang yang telah menghina dirinya. Sejarah menceritakan bagaimana sikap Rasulullah Saww ketika dilempari batu di kota Tha'if, beliau hanya berdo'a untuk kebaikan penduduk kota tersebut di masa datang dan menolak tawaran malaikat Jibril yang akan menghancurkan kota tersebut sebagai hukuman terhadap penduduknya yang telah melempari beliau.
Sejarah juga mencatat bagaimana sikap Rasulullah Saw ketika setiap hari dihina oleh seorang pengemis buta, tetapi setiap hari itu pula Rasulullah Saww selalu menyuapinya hingga beliau wafat. Atau bagaimana Rasulullah Saww menjadi orang yang datang paling pertama untuk menjenguk seorang Yahudi yang tengah sakit, padahal si Yahudi tersebut adalah orang yang paling membenci dan memusuhi beliau. Sehingga si Yahudi malah memeluk islam. Sungguh lembut... sama sekali tidak ada kekerasan, makian, perangai keras !!!
Kesimpulannya, tetap berbuat baiklah kepada yang telah jahat kepada kita, walaupun bukan berarti kita harus baik yang gimana-gimana, minimal kita tidak melakukan hal jahat yang sama kepadanya atau orang lain. Kita harus mendo'akan mereka agar mereka dibukakan pintu hati dan pikirannya supaya bisa berbuat baik. Karena rahasianya, walaupun mereka tampak baik-baik saja setelah bersikap buruk kepada orang lain, sejatinya mereka sedang menabung jalan dari dosa untuk menuju ke neraka. Sangat mengerikan...Na'udzubillah
Best Regards,