Mempermudah urusan orang lain, adalah sebuah kualitas sikap yang sedang saya pelajari dan kembangkan terus menerus. Bagi saya...kemampuan ini tidak sepele, dan menunjukan kualitas tertinggi dari level emosional seseorang. Dimana ketulusan dan keikhlasan menunjukan pengaruh lebih tinggi dari logika seseorang... kenapa ?
Seseorang pada umumnya didominasi oleh rasa ingin dilayani, dipermudah dan ingin mendapat semua yang diinginkan. Selain itu dia juga akan membalas seseorang dengan apa yang seseorang lakukan atau berikan kepada orang tersebut. Nah... ternyata, seseorang itu juga mudah membalas jika mendapat perlakuan yang buruk, dan mudah terpengaruh untuk tega melihat orang mengalami kesulitan yang sama dengannya.
Jika seseorang dipersulit hidupnya oleh orang lain, sangat mudah dia akan terpengaruh untuk mempersulit orang lain..karena logikanya berpikir "ahh, gue dipersulit ama orang..ngapain gue mempermudah orang...orang lain enak-enak sukses..gue ngga". Itu adalah logika orang UMUM, dan kebanyakan orang berpikir seperti itu. Dan outcome nya... seseorang tidak pernah lama menggapai keberhasilan dan ketenangan..karena hatinya mudah merasa seperti itu.
Tapi Alloh SWT telah mengirimkan Uswatun khasanah Nabi Muhammad SAW, yang mempunyai logika berpikir yang out of the box dari orang UMUM kebanyakan..yaitu tetap mempermudah orang lain walaupun Beliau dipersulit. Bahkan beliau menjadikan itu sebagai salah satu teladannya seperti yang disampaikan dalam sebuah hadits
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنِي
أَبُو التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَسِّرُوا وَلَا
تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا
3.11/67. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata,
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id berkata, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah Telah menceritakan kepadaku Abu At
Tayyah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "permudahlah dan jangan
persulit, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari." HR. Bukhari
Nabi Muhammad SAW, menyampaikan agar kita harus mempermudah urusan orang lain, memberikan kabar gembira dan jangan membuat orang lari. Memberi kabar gembira artinya, kita harus berbicara hal-hal yang positif, yang memberikan semangat kepada orang lain, dan memberikan motivasi baik terkait agama atau urusan dunia. Tidak membuat orang lari, artinya kita jangan menakut-nakuti orang lain dengan sikap, tutur kata, perbuatan atau penampilan. Itu dilarang.
Mempermudah orang lain,,, apalagi ketika diri kita justru sedang atau baru saja dipersulit orang lain memang rasanya sangat bertentangan dalam diri. Ketika logika berpikir kenapa harus membantu orang lain, disaat orang lain tidak membantu saya bertarung dengan perasaan..ini adalah perintah Rasul dan ini adalah kebaikan.. saya pernah mengalami kondisi ini, namun kemudian saya mendapat sebuah rahasia dibalik ilmu ini.
Ternyata Alloh sedang melihat ketulusan bagi hambanya yang mau membantu sesama entah dalam suka atau duka, entah dipermudah atau dipersulit. Bagi yang mau mebantu orang lain ketika dipersulit, Alloh berikan ganti yang besar buah dari kepahitan dalam kesabarannya. Dengan kesuksesan yang gemilang di akhir perjuangannya, bahkan tidak hanya sukses..tapi juga gemilang !!!
Saya pernah membuktikannya, dan itu membuat saya percaya akan hukum ini. Saya harap dimanapun anda bekerja atau berhubungan dengan orang lain,, maka mudahkanlah urusan mereka. Yang penting adalah jangan berharap orang yang dimudahkan akan langsung memberikan hal yang sama kepada anda..namun Alloh berjanji akan memberikan ganti pada waktu dan saat yang tepat saat anda membutuhkannya.
Lets think about it...it's work
Best Regards,