Dear Sinnamate,
Akhir-akhir ini jiwa
terasa dipenuhi sikap apatis. Sikap apatis sebenarnya tumbuh karena rasa peduli
yang sebelumnya muncul, tidak mendapat balas yang sesuai dengan keinginan.
Sebelumnya seseorang begitu peduli kepada orang lain, dengan harapan orang yang
dipedulikan akan memberikan hal yang sama, atau minimal simpatik kepadanya.
Namun yang terjadi adalah tidak adanya perubahan sikap yang muncul dan membuat
orang yang berharap merasa “hmm..ternyata percuma saya
bantu dia ; baik kepadanya, ...semua itu tidak ada gunanya”
Apatis pun muncul sebagai
pembelaan diri akan pemikiran bahwa “menanggapi dan berbaur dengan orang lain
itu kurang berguna dan menguntungkan”. Tapi berdasarkan pengamatan dan
pengalaman saya pribadi, sikap tersebut tidak malah menyelesaikan masalah, atau
membuat seseorang lebih dihormati. Apatis akan menjauhkan kita dari masalah,
sekaligus orang-orang nya. Nobody wanna
meet him.
Hindarilah bersikap apatis,
dan tetaplah untuk peduli terutama pada kesulitan orang lain. Saat tiada orang
mau melihatmu atau memperdulikanmu, janganlah merasa bahwa kepedulianmu pada
orang akan membawa hal yang sama kepadamu. Tapi ingatlah, Yang Maha Melihat sedang
mengawasimu. Jika anda ikhlas maka Dia
akan ada di pihakmu dan tiada ketidakpedulian orang lain yang bisa melemahkanmu.
Cheer up
Best Regards,