Minggu ini saya melakukan sebuah evaluasi untuk menguji apakah saya memiliki 5 kompetensi dasar sebagai sesuatu yang wajib dikuasai di lingkungan kerja kami. Evaluasi ini sebagai bentuk dari komitmen tempat kami yang berusaha menyukseskan even akreditasi pada bulan depan untuk menuju akreditasi menjadi lebih baik.
Disebut sebagai Evaluasi, bukan sebagai ujian...karena tidak ada acara pengujian yang horror, semacam ujian lisan komprehensif. Bila peserta ada sedikit tidak sempurna dalam menyampaikan aspek-aspek dalam 5 kompetensi dasar, maka para penguji mengingatkan. Evaluasi ini lebih tepat sebagai bersama-sama mengingat kembali.
Saya sebagai orang baru yang sudah diwajibkan ikut serta dalam ujian ini, bagaimanapun juga berasa menunggu antrian untuk ujian komprehensif Apoteker. Rasanya deg..deg..degan. Saya mengambil nomor urut, dan selang beberapa lama saya masuk ke ruang evaluasi. Sebuah aula yang bagus, luas namun sedikit membuat saya berkeringat dingin karena deretan meja penguji berjejer panjang siap menunggu peserta. Saya menunggu di sebuah kursi calon peserta, dan menunggu kursi kosong di depan penguji (karena kita ujiannya gantian dengan peserta lain).
Penampilan pertama saya adalah diuji tentang costumer service. Saya ditanya mengenai pengertian, tujuan dan berbagai implementasinya. Saya mencoba menjawab dengan tutur kata dan sikap sesopan mungkin, karena yang dihadapi adalah praktisi costumer service, yang tentunya bersikap sopan santun pula. Prinsipnya adalah costumer service adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin untuk mendapatkan kepuasan pelanggan.
Penampilan kedua saya diuji tentang patient safety. Ada 6 sasaran keselamatan pasien, dimulai dari ketepatan identifikasi pasien sampai penurunan resiko pasien jatuh. Salah satu bentuk 6 sasaran tersebut adalah peningkatan kewaspadaan terhadap obat-obat high alert. Contoh obat High Alert misalnya adalah obat norum (nama obat rupa mirip), LASA (look alike sound alike), dan obat elektrolit pekat (next time kita bahas ya si high alert ini). Maka dari itu penyimpanan dari obat-obat ini harus dikasih penandaan khusus berupa sticker-sticker agar tidak salah ambil, karena berbahaya bagi pasien. Saya lebih ditanya mendalam mengenai patient safety dalam hal ini, tapi tentunya tidak terlalu sulit karena ini adalah ranah kami para farmasis.
Penampilan ketiga dan yang lumayan bikin mati gaya hehe...kenapa ? karena pengujinya tidak menanyakan hal-hal yang ada dalam modul materi 5 kompetensi dasar. Saya hanya senyum senyum dan ibunya bilang "hayoo,, bingung ya jawabnya gimana ? ngga ada dalam buku ya...hehe *ibunya ketawa puas"... tapi karena ibunya baik jadi saya diberi tahu jawabannya. Tema dari penampilan ke 3 adalah tentang K3. K3 adalah singkatan dari Kesehatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana. K3 ini beda dengan K3 yang saya tahu di tempat kerja sebelumnya (singkatannya maksudnya, mungkin kalau kontennya sih hampir sama). Saya juga harus memperagakan cara menggunakan APAR (saya sempat jawab APAR singkatan dari alat pemadam kebakaran, tapi saya ralat jadi alat pemadam api ringan hehehe). Paling lucu adalah saat saya bengong diminta pak security sebagai instruktur APAR untuk menekan handle APAR bener-bener, say bingung karena takutnya keluar isinya, tapi ternyata isinya kosong.
Penampilan ke empat adalah tentang PPI. PPI singkatan dari Pencegahan dan pengendalian infeksi. Paling penting dalam evaluasi ke empat ini adalah tentang cara menggunakan alat perlindungan diri seperti masker dan kaos tangan, kemudian etika batuk serta cara mencuci tangan yang baik beserta 5 momen pelaksanaanya. Sebelumnya saat saya KKN, saya sempet mengajari anak SD untuk melakukan ini, so tidak terlalu blank-blank amat hehe.
Nah. yang terakhir yaitu Bantuan Hidup Dasar. Evaluasi yang paling bikin kringet dingin, karena paling ngga familiar dan pelaksanaanya paling sulit, karena kita harus memperagakan resusitasi jantung paru. Mungkin bagi Dokter atau perawat hal ini sudah biasa, namun bagi farmasi tentu ini adalah barang baru. Untungnya penngujinya baik dan saya diberi tahu bagaimana teknik yang baik dalam resusitasi jantung paru, termasuk tidak terburu-buru dalam memberikan nafas buatan hehe.
Overall saya menjalani evaluasi dengan lancar, dan berhasil mendapatkan 5 stiker yang mewakili 5 kompetensi dasar untuk ditempel di ID Card sebagai tanda sudah lulus evaluasi. Tetapi ini bukanlah akhir dari segalanya, karena maksud dari evaluasi ini adalah sebagai tanda bahwa kami siap mengimplentasikan 5 kompetensi ini dalam kehidupan seehari-hari, bukan hanya sekedar teori belaka. Aminnn dehhh... Bismillah saja.
Best Regards,
Overall saya menjalani evaluasi dengan lancar, dan berhasil mendapatkan 5 stiker yang mewakili 5 kompetensi dasar untuk ditempel di ID Card sebagai tanda sudah lulus evaluasi. Tetapi ini bukanlah akhir dari segalanya, karena maksud dari evaluasi ini adalah sebagai tanda bahwa kami siap mengimplentasikan 5 kompetensi ini dalam kehidupan seehari-hari, bukan hanya sekedar teori belaka. Aminnn dehhh... Bismillah saja.
Best Regards,