Farmasis mungkin bukan seperti tenaga kesehatan lainnya yang seperti James Bond atau Agen M16 yang menjadi agen utama lapangan dalam melakukan "pelayanan". Tapi yang saya tahu, farmasis seharusnya menjadi tokoh Q yang cerdas, sang ahli senjata dan piranti yang dibutuhkan agen-agen itu, segaligus menjadi pusat referensi terhadap bagaimana pemanfaatan senjata-senjata tersebut dalam misi yang dijalani. Apa senjata itu ? Senjata itu adalah perbekalan kefarmasian seperti obat dan alat kesehatan.
Hehe itu hanya bayangan pribadi saya saja, karena saya suka dengan penokohan Q pada film James Bond. Q ini menjadi andalan referensi dari Bond dalam melakukan misi-misinya, dan acap kali dia juga mampu ikut andil dalam kerja "lapangan". Begitu juga dengan farmasis, yang dikenal sebagai ahlinya manufacture perbekalan kefarmasian, namun di era sekarang harus lebih merubah orientasinya agar bagaimana para pengguna perbekalan kefarmasian itu menggunakan senjata mereka dengan tepat, yaitu misi memberikan pelayanan kesehatan kepada manusia. Jadi dia harus mendapingi, mengawasi, dan siap sebagai penunjang misi yang sangat penting ini.
Jadi bersiapkah farmasis Indonesia menjadi bagian dalam misi-misi penting ini ? mari kita lihat di perjalanan waktu kedepannya.
Best Regards,