Setiap manusia berjalan dalam kehidupan dari masalah yang satu ke masalah yang lain. Setiap hari, semua orang, dari yang alim sampai yang pendosa besar, dari yang tua sampai yang muda, yang kaya sampai yang miskin, yang baik sampai yang jahat, semuanya dicoba dengan masalah. Banyak yang berpikir, jika sudah banyak berbuat kebaikan, maka akan menjamin hidupnya bebas masalah,,, malah ternyata ujian yang datang malah tambah berat.
Ibaratkan saja dengan para Nabi dan Rasul. Kualitas keimanan dan ketaqwaan mereka tidak perlu diragukan lagi. Beribadah kepada Allah, serta berbuat baik kepada sesama menjadi rutinitas mereka sehari-hari. Kedekatan dengan Alloh tentu tidak bisa dibandingkan dengan kedekatan para umatnya yang kalau diajak ibadah naik-turun semangatnya. Tapi apakah mereka hidup santai sepanjang karir dakwahnya ? apakah mereka terjamin dari masalah ? bahkan sakitnya masalah tidak hanya menyerang mental mereka tapi juga fisik mereka ?
Yang saya tahu, berpuluh sampai beratus tahun lamanya para rasul terdahulu menjalankan dakwah kepada umatnya, namun hanya sedikit yang mendengarnya dan mengikutinya. Padahal mereka berdakwah di umatnya sendiri. Tidak jarang mereka mendapat perlawanan keras, secara fisik maupun mental. Bahkan yag membelot tidak tanggung-tanggung..istri, anak, dan sebagainya. Tentu itu secara lahiriah merupakan sebuah masalah berat yang dicobakan.
Lihat dan renungkan, bagaimana nabi Adam harus menerima kenyataan anaknya meninggal dibunuh anaknya yang lain; nabi Hud, Saleh, Syuaib yang harus ditentang oleh kaum nya sendiri ; Nabi Nuh yang salah satu anaknya tidak mau mengikuti keimanannya ; Nabi Yusuf yang dibuang oleh saudara-saudaranya ; Nabi ibrahim yang harus melawan penguasa hebat dijaman itu, raja Namrud dan menentang keimanan umat jaman itu, yaitu menyembah patung yang dibuat oleh ayahnya sendiri; Nabi Yahya yang meninggal dibunuh oleh raja yang zalim di jaman itu; Nabi Musa harus melawan Fir'aun, raja paling berkuasa, dan suami dari seorang ratu yang merawatnya sejak kecil; nabi Luth yang melawan kaum dan istrinya sendiri yang memiliki kelainan. Nabi Ayyub yang ditimpa musibah sakit hingga habis harta, anak, bahkan istri juga meninggalkan; Nabi Isa yang hanya punya murid yang sedikit, dan diancam dibunuh; hingga Rasulullah Muhammad yang harus dilawan kaumnya sendiri, keluarganya, pamannya, kerabatnya, karena keimanannya. Pertanyaannya, apakah mereka pendosa besar ? tentu tidak...lalu kenapa mereka mendapat masalah ???
Masalah itu tidak tergantung dari kita orang baik atau orang jahat, beriman atau tidak. Karena semua pasti akan mendapat masalah. Masalah sebenarnya dibuat oleh Alloh, untuk meningkatkan kualitas seseorang, lebih tepatnya kKualitas kemampuan keduniaan dan kemampuan kerohanian seseorang. Masalah mampu membentuk kemampuan seseorang untuk belajar dari kesalahan tersebut, melakukan pencegahan kesalahan serupa terulang kembali, sehingga kehidupan di masa depan lebih baik. Kesalahan juga diharapkan mampu menjadi introspeksi diri, untuk lebih dekat kepada Allah SWT. Nah inilah yang dilakukan para Rasul tadi ketika mendapat masalah yang berbeda dengan orang kebanyakan. Yupss...ketika ditimpa masalah, mereka mendekat lebih dekat kepada Allah.
Hasilnya adalah, para Rasul mampu melewati itu semua dengan baik, dan mendapat ganti berupa kebahagiaan dunia dan akhirat. Jadi sebenarnya masalah itu sama sekali tidak membahayakan bagi para Rasul itu, toh mereka pada akhirnya juga melewati dengan baik, nahh...lantas apa yang berbahaya dari masalah itu sendiri ? yang berbahaya adalah cara menyikapi masalah yang salah. Cara menyikapi masalah yang salah, misalnya adalah dengan memaki, mengeluh, emosi, bahkan mencela Yang Maha Kuasa karena takdir yang dibuatNya. Sehingga semua sikap dan pikirannya menjadi negatif. Jika para Rasul mempunyai sikap seperti ini, tentu bukan kejayaan yang mereka dapat,namun justru hancur.
Begitu juga yang harus diwaspadai kita dari masalah. Masalah tidak akan berefek apapun bagi kita selain peningkatan kualitas diri, jika kita bisa menyikapinya dengan benar. Ambil contoh jika kita mengerjakan ujian di sekolah. Kertas ujian berisi soal itu tidak akan memberikan bahaya apapun pada diri kita,, benar kan ? namun akan menjadi bahaya, jika jawaban terhadap soal tadi salah kita tuliskan, sehingga nilai menjadi jelek, dan akhirnya itulah yang membahayakan akademik kita hehe.
so, mulai saat ini, marilah berpositif thinking terhadap masalah, dan berikan jawaban yang tepat dalam menghadapi masalah tersebut. Hadapi, dan jangan takut
Best Regards,