Dear All,
Tidak pernah terbayangkan, saya bakal merasakan bagaimana menjadi seorang most valuable player atau orang yang paling berharga, dalam sebuah kompetisi. Apalagi kompetisi itu adalah suatu bidang, yang saya tidak pernah menyangka akan terjun ke dalamnya. Jangankan menyangka, berangan-angan pun tidak.
Tapi itulah kenyataan yang saya terima, dimana saya mendapatkan sesuatu yang baru, asyik, dan mengalihkan perhatian sama sekali terhadap pelajaran, yaitu bermain basket. Karena kesukaan, entah itu panas, hujan, atau hari libur pun, saya tetap ingin bermain basket. Apabila hari hujan, atau tidak jadi main karena suatu hal, sungguh sangat kecewa rasanya. Padahal waktu itu, dibilang jago main basket tidak juga.
Kelas X, adalah saat saya masih awal-awal bermain basket. Banyak sih yang ikut ekstra basket bareng, namun sangat sedikit yang benar-benar serius main basket. Sampai kelas XI, hanya saya yang lanjut terus di ekstra basket karena teman yang lain lebih memilih ekstra yang santai seperti pecinta alam,PMR dan sebagainya. Rekan-rekan lain di kelas juga lebih berminat pada sepak bola dibandingkan dengan Bola basket. Alhasil semacam berjuang sendiri sih kalau di kelas X.
Imbasnya ketika turnamen antar kelas, Kelas kami hanya mampu menjadi runner up se-kelas X, kalah dengan kelas C, yang sebenarnya tidak bisa dibilang banyak atlet basket juga. Cuma mereka menang garang, karena banyak berandalannya wkwk...jadi kelas kami kalah keras dan kasar (hehe sorry bro). Pada akhirnya kelas kami bertemu dengan kelas XII A1, kelas yang dipenuhi oleh para atlit basket sains. Bisa dipastikan kami babak belur dihabisi di babak itu.
well, naik kelas XI, saya masuk XI A3 dimana kebetulan ada beberapa anak ekstra basket yang dulunya beda kelas, tapi di kelas XI mereka masih melanjutkan perjuangan di ekstra basket bareng saya. Akhirnya ketemu juga sama anak-anak yang minat basket, dan karena memang kami ini tidak melihat ada masa depan yang baik di dunia pesepak bolaan, jadi anak-anak cowo di kelas saya, banting stir untuk ikut andil dan berjuang di basket jika ada turnamen antar kelas wkw.... Dan kemudian kejuaraan tahunan antar kelas dimulai.
Lawan pertama kami adalah kelas XI A1, di kelas ini ada centre tim sekolah kami, dan dia didukung oleh beberapa teman yang sebenarnya tidak terlalu bisa basket, namun memiliki fisik yang bagus karena memiliki jiwa keolahragaan yang tinggi. Tapi kami tidak minder, karena kami punya tim yang anggotanya beberapa anak estra basket, dan pemain cadangan yang berisi pasukan berani mati haha...modal nekat yang penting berjuang. Satu lagi yang sangat menggairahkan adalah, ternyata anak cewek di kelas saya adalah suporter terheboh yang pernah ada sepanjang turnamen. Mereka bukan hanya sebagai cheerleader, tapi juga pembuat kerusuhan haha...
Pertarungan kami berjalan ketat, dan alhamdulilah kami bermain dengan bagus. Momen yang tidak terlupa adalah saat melakukan jump shot yang berhasil, dan satu lagi saat drive masuk pertahanan lawan, kemudian dipepet dan diblok oleh centre sekolah, tapi masih bisa mengambil sela untuk lay up dan kemudian masuk.ohh itu keren sekali, dan tidak hanya menimbulkan keriuhan penonton sendiri, tapi juga anak-anak A1 yang pada nonton juga pada ikut heboh..apalagi cewek-cewek..kan berasa keren gimana gitu hehe.
Sepanjang klasifikasi grup antar kelas XI, kami berhasil menyapu bersih pertandingan melawan 4 kelas sisanya. Lawan tersulit bagi saya justru adalah kelas A1 ini, entah karena memang pertandingan pertama jadi masih kaku, atau karena mereka mainnya bagus, atau karena mereka itu sesama anak-anak sains, yang sehari-hari main bareng jadi serba canggung hehe. Banyak momen unik dan keren yang saya alami, diantaranya saat shooting dari pojok lapangan dan masuk (kayaknya dibantu angin juga deh).
Jadi juara grup, tidak membuat kami menjadi lebih mudah dalam berjuang, karena yang terjadi justru lebih sulit. Di perempat final, kami harus melawan kelas XII S3, yang menjadi juara grup kelas XII. Tim itu dipenuhi para pemain yang posturnya seperti tiang bendera,, tinggi-tinggi coy...ada yang anak paskib lah, ana volley lah, dan diperkuat juga diperkuat 2 bintang tim sekolah kami, yaitu di posisi playmaker dan shooting guard kapten tim. Tapi kami lebih beruntung, dan kami berhasil mematikan pegerakan ke 2 bintang tadi, sehingga mereka kesulitan cetak poin. Fast break kami berjalan lancar , so kami berhasil memenangkan pertandingan ini.
Di semifinal, kami harus melawan adik kelas kami, kelas D, yang menjadi juara grup di kelas X. Walaupun kelas X, tapi pencapaian mereka ke semifinal menunjukan berbahayanya semangat muda mereka. Tim itu punya seorang motor penggerak, yang juga anak ekstra basket juga. Secara skill, dia memang bagus, ngotot, dan punya postur bagus. Sementara rekan-rekan lainnya mungkin akan menyulitkan dengan segala kenakalan mereka hehe..maklum lah katanya sih kelas berandal wkw...(sorry ya bro). Pertandingan memang berjalan sulit, dan memang si motor tim itu bermain dengan luar biasa sampai kami keteteran. Teman-temannya juga sukses mematikan pergerakan pemain kami,bahkan sampai membuat tensi tinggi permaianan meningkat. Tapi kesalahan mereka adalah satu, yaitu mereka tidak benar-benar menjaga seseorang yang bermain cemerlang (baca : beruntung) juga hari itu..kira kira siapa ya ?
Akhinya dengan keberuntungan, dan perubahan strategi, yaitu dengan menjaga ketat si motor tim lawan (bahkan sampai terpancing emosi dianya) wkw,.. membuat permainan mereka menjadi sedikit kacau. Akhirnya kami berhasil menang, walaupun poinnya tidak selisih jauh. Bagi saya pertandingan perempat final dan semifinal lebih berasa seperti final daripada finalnya sendiri. Kenapa ? karena di final kami justru bertemu kelas XIS2 yang telah kami kalahkan di penyisihan grup, tapi kemudian ikutan lolos karena jadi runner up. Wah...satu sekolah sudah mengira bahwa kelas kami mungkin akan menang dalam turnamen tahun ini. Rasanya memang diatas angin, namun kami merasa apapun masih bisa terjadi di final nanti so kami tetap harus fokus.
Pertandingan final hari itu memang sedikit diundur karena gerimis, maklum lah waktu itu lapangan kami outdoor. Padahal yang nonton sudah banyak yang dateng dari kelas X sampai kelas XII. Anak-anak sains sepakat menjadi pendukung bersama untuk tim kami, sedangkan anak sosial juga bergabung jadi satu untuk mendukung kelas XIS2. Wah rasanya merinding banget hari itu, bisa tampil di depan banyak orang, berasa jadi atlit beneran, sesuatu hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, dan saya merasakannya hari ini. Keren sekali, mendengar teriakan nama dan penyemanat dari banyak orang. Game dimulai dan kami langsung tancap gas. Seperti kebanyakan prediksi, kami membuktikan semua prediksi itu dan MENANG.
Kami semua bergembira, larut dalam suka cita walaupun gerimis kembali turun. Rasanya seperti mendapat hadiah buah dari kerja keras selama ini, hujan-hujanan atau panas-panasan..setiap hari minggu lompat pagar biar bisa main di lapangan basket...hehehe Asyik sekali. Bonus dari perjuangan itu kemudian ditambah dengan predikat MVP yang diberikan pada saya oleh panitia turnamen. Dikasih gelar MVP, saya malah bingung karena kontribusi saya yang saya anggap biasa-biasa aja, dan justru malah jadi beban kalo lagi latihan di ekstra sering disindir sama coach dan teman "masa MVP mainnya gitu" ><.
Saya menuliskan ini semua bukan untuk sombong, atau gagah-gagahan atau apa. Tapi hanya sebagai penyemangat bagi saya, bahwa saya pernah mendapatkan hal besar dan luar biasa dalam hidup saya. Sesuatu yang merupakan berkah dari Alloh sebagai hasil dari perjuangan tidak kenal menyerah. Seharusnya semangat itu juga saya keluarkan hari ini dan seterusnya. Bukan malah menjadi redup dan sebagainya.
Best Regards