Di tempat kerja yang baru, dilakukan pula morning briefing namun dengan intensitas yang lebih sedikit dari dulu. Tapi bagi saya, aktivitas yang ada di dalamnya jauh lebih berat hehe, terutama untuk dijadikan sebagai "menu" di pagi hari.
Bagaimana tidak,,, karena rekan-rekan saya jauh lebih senior dari saya, dan mereka tampaknya suka melakukan brainstorming, maka pagi-pagi biasanya mereka membahas masalah yang terjadi di tempat kerja. Sebagai pimpinan muda disana, mau tidak mau saya jadi dipaksa mikir pagi-pagi untuk mendengar, mengurai, dan mencari problem solving.
Tidak jarang, masalah-masalah yang belum teurai dalam briefing itu menimbulkan "ganjalan" atau ketidaknyamanan mood bekerja, apalagi jika ada problem yang benar-benar mengganggu hingga sampai personal. Seharian bayang-bayang masalah menghinggapi unit kerja kami. Dan saya yang kebagian bingung nya hehe.
Dulu saya lebih mengedepankan pemberian motivasi dan semangat di pagi hari, sebagai bekal psikologis terhadap karyawan-karyawan. Kalau sekarang, saya malah banyak terdiam melihat para bawahan senior membahas problem satu demi satu, dan bahkan sulit sekali sekedar menyela untuk memberikan semangat karena akan terdengar klise. Ini adalah salah satu problem manajerial kaum muda. Entah saya yang harus beradaptasi, atau saya harus melakukan take over.
Mungkin saya harus menunggu momen yang tepat untuk mengambil alih mode brainstorming dari problem speaking menjadi motivasi. Tidak masalah sebenarnya melakukan kordinasi di morning briefing, yang penting tidak kebablasan bahkan sampai "emosi" ikut dipermainkan.
Best Regards,