Dear Sinnamate,
Hari ini saya akan berkisah nostalgia pada sebuah masa yang saya alami ketika menjalani perkuliahan. Tentu kita tahu, salah satu fase mahasiswa S1 yang harus dilewati untuk bisa lulus adalah mengikuti pelaksanaan KKN (Kuliah Kerja Nyata) sebagai wujud peran mahasiswa untuk terjun dalam masyarakat, dan menjadi Problem Solver dari berbagai masalah yang ada di suatu lingkungan berbekal berbagai program kerja strategis dan intelektual yang mendaya gunakan masyarakat dan sumber daya yang ada (bahasanya sudah mirip pengisi materi pembekalan
KKN ini dilakukan ditingkat universitas, dimana pesertanya dibuat kelompok kecil sekitar 7-9 orang, diisi campuran mahasiswa dari berbagai Fakultas yang terpilih secara acak, kemudian ditempatkan di sebuah daerah/desa yang menjadi tujuan binaan pelaksanaan program tersebut. Pelaksanaannya adalah 35 hari, dilengkapi laporan pelaksanaan dan segala ubo rampe nya seperti dokumentasi, dosen pembimbing dan program kerja.
Saya kali ini akan memulai kisah nostalgia kegiatan KKN dengan memperkenalkan kelompok kecil yang saya bergabung di dalamnya. Seperti yang sudah saya sebutkan, bahwa kelompok KKN dipilihkan secara acak oleh kampus, dan kami hanya bisa menerima takdir untuk penempatannya. Ketika di hari pengumuman pembagian kelompok, saya sedang makan siang dan diberikan kabar oleh rekan saya seperti ini
"Eh,, liat nih, jadwal KKN nya udah dishare di web kampus" tiba-tiba seru teman saya memecah kesunyian kami yang sedang fokus makan,,kebetulan dia sedang main hape dan dapat info dari seseorang.
"Oh ya ?, wah aku dapat penempatan mana nih..deg degan..coba dong buka web" ucap saya antusias, namun masih tetap fokus makan. Selang beberapa waktu teman saya membuka web dan mendownload informasinya,,dan kemudian wajahnya berubah muram dan kosong.
"Kenapa wajahmu kok gitu ? Penempatannya jauh apa? " pertanyaan saya yang asal nebak namun ternyata benar.
"Ya ampun...penempatanku di kabupaten B..bukannya itu jauh ya,,berapa jam si ? Dua atau tiga ? " jawabnya panik dan mulai ada tanda-tanda mata berkaca-kaca. Perlu diketahui teman saya ini cewek dan rada ekspresif
Saya akui kabupaten B cukup jauh dari tempat universitas kami, mungkin sekitar 2-3 jam. Itu baru ke pinggir jalan raya nya, dan saya juga tidak tahu penempatan teman saya di Kabupaten B sebelah mana.
Saya akan sedikit bernostalgia dengan sebuah tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) saya yang paling luar biasa. Ternyata sudah 7 tahun yang lalu kami selesai menjalani kegiatan tersebut. Sayangnya setelah lulus, kami sudah tidak pernah bertemu lagi. Satu-satunya komunikasi yang bisa kami jalin mungkin adalah melalui facebook, dan itupun tidak semua selalu aktif akunnya. Itulah kenapa saya akan bernostalgia dalam berbagai rangkaian kisah yang bisa saya ingat dan akan saya tulis disini.
Sebelumnya saya akan memperkenalkan satu persatu teman-teman dalam tim GS (singkatan dari nama desa tempat KKN). Total ada 8 orang anggota kelompok, termasuk saya sendiri sebagai ketua kelompok (yang dipaksa) dan 3 orang putra serta 4 orang putri. Siapa saja mereka ? Ini dia....
1. Yusuf
Oke saya akan sebut nama nama mereka dengan nama samaran (biar ngga dibaca mereka, dikira nyebar aib). Yang pertama sebut saja dia Yusuf. Dia berasal dari fakultas ISIP. Secara fisik dia memiliki perawakan yang tinggi sedang, berkulit sawo matang dan yang paling khas darinya adalah berkaca mata serta berhidung mancung. Yusuf mengklaim dia memiliki darah blasteran, karena salah satu dari keluarganya ada yang bule.
Doi berasal dari ibukota, makanya logat betawi nya cukup kental. Saya akui kalau sedang dandan keren, sepintas mirip Jerry yan F4 atau kris eks- EXO (Tentu saja ini murni bohong😆). Yusuf adalah penggemar motor king, dan dia adalah anggota aktif klub motor tersebut. Itulah kenapa dia tidak sabaran bila berkendara dengan saya yang selalu menerapkan prinsip slow but safe ( alias lelet).
Dalam tim KKN, doi adalah Wakil Ketua kelompok, yang menjadi andalan saya dalam bergaul dengan warga, terutama anak-anak muda di desa yang memiliki hobi otomotif. Doi ini sudah punya pacar, dan katanya kalau sudah lulus dan nikah, pengen punya bisnis Peternakan lele (ini adalah contoh jurusan, hobi, dan cita-cita tidak ada yang nyambung 😅)
2. Erol
Yang kedua sebut saja Erol, sang tuan rumah dan "juru kunci" bagi kami, karena rumahnya paling cuma 10 menit dari tempat kami KKN. Secara Fisik doi perawakanya tinggi sedang dan merupakan yang paling kurus diantara anak cowo.
dalah andalan kami untuk berkomunikasi dengan warga. Doi dari fakultas ekonomi, dan sangat suka dengan seni musik dan lukis.
Doi berasal dari ibukota, makanya logat betawi nya cukup kental. Saya akui kalau sedang dandan keren, sepintas mirip Jerry yan F4 atau kris eks- EXO (Tentu saja ini murni bohong😆). Yusuf adalah penggemar motor king, dan dia adalah anggota aktif klub motor tersebut. Itulah kenapa dia tidak sabaran bila berkendara dengan saya yang selalu menerapkan prinsip slow but safe ( alias lelet).
Dalam tim KKN, doi adalah Wakil Ketua kelompok, yang menjadi andalan saya dalam bergaul dengan warga, terutama anak-anak muda di desa yang memiliki hobi otomotif. Doi ini sudah punya pacar, dan katanya kalau sudah lulus dan nikah, pengen punya bisnis Peternakan lele (ini adalah contoh jurusan, hobi, dan cita-cita tidak ada yang nyambung 😅)
dalah andalan kami untuk berkomunikasi dengan warga. Doi dari fakultas ekonomi, dan sangat suka dengan seni musik dan lukis.