Dear Sinnamate
Postingan saya yang
pertama di bulan Desember, sedikit telat walaupun lebih baik dari tidak sama
sekali. Kali ini saya akan membahas tentang kegiatan saya di awal Desember ini
yang tidak bisa dibilang sibuk, tapi lebih tepat disebut “padat” hehehe…
Kegiatan pertama yang
saya ikuti adalah terkait dengan menghadiri sebuah acara seminar kefarmasian
yang membawakan tema Eksistensi Apoteker dalam pelayanan kesehatan di
masyarakat. Tema eksistensi selalu menjadi menu “hangat” untuk dibahas, terkait
bagaimana caranya agar profesi Apoteker dikenal dan diterima oleh seluruh masyarakat
dan berbagai pihak terkait di dunia kesehatan, seperti rekan sejawat atau
regulator.
Profesi Apoteker adalah
tenaga kesehatan yang diharapkan mampu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain dalam praktik di komunitas ataupun klinis. Selain mendapatkan pendidikan yang
menunjang hal tersebut, mereka juga dididik karakter dan etik sikap
keprofesian. Hanya saja sampai saat ini kebanyakan dari para Apoteker masih
ragu-ragu dan malu-malu untuk “menunjukan” ilmu mereka. Dalam seminar ini
dibangun sebuah motivasi dan kepercayaan diri untuk “mengamalkan” ilmu para
Apoteker, terutama terkait dengan komunikasi, informasi dan Edukasi tentang
sediaan farmasi. Sehingga kesan yang didapat dari Apoteker tidak hanya sekedar “peracik
dan penjual obat” saja di mata masyarakat.
Motivasi ini menggugah
nurani saya, walaupun saya tidak berpraktik di komunitas. Saya merasa perlu
banyak –banyak meningkatkan kompetensi diri terkait dengan ilmu kefarmasian
agar mampu menyampaikan yang terbaik kepada masyarakat. Seminar ini cukup
memotivasi banyak para Apoteker yang hadir disana, terutama bagi para generasi
muda yang sedang membangun eksistensi diri dalam profesi mereka
Kegiatan selanjutnya
yang saya ikuti adalah sebuah kegiatan bakti sosial berupa pengobatan gratis,
Sosialisasi DAGUSIBU dan kegiatan Edukasi kepada siswa sekolah SD dalam bentuk
kegiatan Apoteker Cilik. Kegiatan ini berjalan dengan semarak, seru dan sangat
bermanfaat. Dalam sesi pengobatan gratis, saya ikut melakukan dispensing dan
penyerahan obat disertai pemberian infomasi kepada pasien. Untuk sosialisasi
DAGUSIBU, saya menemui satu persatu warga disekitar kompleks sekolah untuk
memberikan edukasi. Alhamdulillah karena saya pernah membuat materi terkait
ini, sehingga bisa menyampaikan kepada masyarakat dengan lancar, dan pemahaman
mereka terkait DAGUSIBU juga membaik.
Paling menarik adalah
terkait dengan kegiatan Edukasi Apoteker Cilik. Itu adalah kegiatan dimana
memperkenalkan Profesi Apoteker kepada para siswa dan anak agar mereka tahu
bahwa ada loh pekerjaan bernama Apoteker. Sehingga harapannya ketika mereka
dikenalkan apa, bagaimana dan siapa Apoteker, muncul pemahaman bahwa pekerjaan
itu memberikan manfaat besar, membanggakan dan bisa untuk dijadikan cita-cita.
Jangan seperti saya yang kecilnya sama sekali tidak tahu apoteker hihihi
Kegiatan terakhir, dari
serangkaian kegiatan terkait profesi yang membutuhkan fokus dan tenaga tadi, maka
tibalah kegiatan untuk refreshing dibutuhkan di akhir pekan. Selembar tiket
nonton “Fantastic Beast and Where to Find them” menjadi pilihan. Tema besar
dunia “Wizard” yang pernah mengangkat nama Harry Potter dan tentunya nama besar
J.K. Rowling lah yang membuat saya penasaran dengan film ini. Hasilnya…
AMAZING.. seakan membawa saya nostalgia pada magic dan spell yang pernah
bikin holic. Next Posting InshaAllah
akan saya review khusus tentang film ini.
Jadi kesimpulannya,
mari kita sebagai Farmasis harus eksis, agar jangan sampai dibuatkan film “Fantastic
Pharmacist and Where to Find Them” karena susah nyarinya hihihi.
Best
Regards