Hai Sinnamate, ini adalah kisah pertama yang akan saya bagikan. Di kehidupan sehari-hari,saya menjalani kegiatan dalam sebuah dunia yang bernama farmasi. Banyak yang bilang farmasi adalah dunianya obat-obatan (bukan terlarang lho ya). Dunia kesehatan sudah mengenal farmasi menjadi salah satu bagian darinya sejak dulu, namun bagi masyarakat umum nama farmasi masih asing atau hanya diketahui dan dikenal sebatas permukaan saja. Buktinya para farmasis atau seorang ahli farmasi di masyarakat masih banyak yang dikenal "hanya" sebagai aktifis dalam proses transaksi jual beli obat di Apotek atau toko Obat.
Well, faktanya dunia farmasi harusnya tidak hanya sekedar bercerita terkait obat sebagai "komoditi ekonomi" yang menguntungkan, tapi ada banyak hal yang lebih mendalam lagi seperti obat sebagai sarana pengobatan penyakit yang harusnya efektif dan aman. Teori itu tentu sudah diajarkan dalam dunia pendidikan farmasi dari dulu, namun hingga saat ini entah kenapa masih banyak masyarakat yang memiliki persepsi bahwa farmasi hanya berkutat dalam "pembuatan" dan "penjualan" Obat. Teringat saat saya akan lulus SMA dimana itu adalah era nya sedang mencari jurusan untuk kuliah, saya mendengar ada teman yang berniat kuliah di Farmasi. Seketika muncul pertanyaan default di otak saya yang juga mungkin sebagian masyarakat umum ingin menanyakan....
Kuliah Farmasi itu tentang apa ?...
apa kuliah tentang obat-obatan ?...
Kalau sudah lulus jadi apa ? kerja dimana ?
di pabrik obat ? atau apotek ?
Pendidikan farmasi secara umum terbagi menjadi 3 bidang, yaitu farmasi klinis dan komunitas; farmasi sains dan teknologi; dan farmasi herbal atau obat tradisional. Biasanya pemisahan ini akan mulai sangat terasa ketika sudah memasuki fase akhir kuliah S1 atau saat menjalani pendidikan Profesi Apoteker. Awal-awal kuliah farmasi biasanya semua akan mendapatkan materi-materi dasar farmasi yang wajib diketahui entah nantinya para mahasiswa akan spesifik memilih penjurusan yang manapun. Satu hal yang perlu sinnamate ketahui, dunia farmasi sangat erat dengan mata pelajaran kimia dan biologi. Setidaknya saat SMA, salah satu dari 2 mapel ini harus ada yang kalian sukai dan ngga bego-bego amat 😅.
Pendidikan farmasi dikenal banyak mahasiswi nya dibanding mahasiswa nya, kenapa ? Banyak yang bilang kalau dunia farmasi membutuhkan personal yang rajin, teliti dan telaten, yang katanya sih ini adalah sifat-sifat yang sebagian besar dimiliki para cewek. Kenapa harus rajin, teliti dan telaten ? ada sebuah statement legendaris dalam ilmu farmasi, yang berbunyi " obat itu adalah sama dengan racun, yang membedakan hanyalah dosis karena jika dosisnya tepat dia akan menyembuhkan jika salah dapat membahayakan". Terbayang kan jika farmasi tidak teliti, obat yang seharusnya dosis 50 mg bisa menjadi 500 mg dan dapat mengakibatkan overdosis berujung death.😟
Kuliah farmasi tidak hanya belajar terkait dengan sains, tapi juga sosial dan komunikasi. Kegiatan Praktek / praktikum pun tidak hanya di laboratorium, tapi juga simulasi, studi kasus atau kerja lapangan. Belajar farmasi sangat menarik karena otak dan personal kita dituntut seimbang antara jiwa "IPA" dan "IPS" nya, walaupun sebagian besar masih banyak yang dominan jiwa "IPA". Apa maksudnya ? karena setelah kita belajar detail tentang obat itu sendiri yang sifat kontennya "sains", maka kita dituntut men-deliver pengetahuan tersebut ke masyarakat dengan komunikatif, agar dipahami dan sesuai dengan kondisi psikososial mereka. Greget kan ?
Diluar dunia pembelajaran, ada seabrek Unit Kegiatan Mahasiswa (semacam Ekskul) yang bisa para mahasiswa farmasi ikuti. Ada yang sifatnya organitatif seperti BEM atau HIMA, ISMAFARSI, atau yang lainnya seperti seni dan olahraga. Jadi mohon jangan terlalu "serius" kuliah, sampai melupakan aktualisasi diri untuk kegiatan lainnya yah, mumpung masih muda harus aktif dan mencoba kegiatan-kegiatan yang ada. Karena dalam dunia kerja, khususnya ketika interview biasanya ditanyakan apa riwayat kegiatan mahasiswa yang pernah diikuti selama kuliah. Nah loh..jangan sampai dijawab cuma praktikum di lab doang ya😛
Saya kira itu dulu perkenalan awal perkuliahan farmasi yang coba saya bagi disini, mudah-mudahan sinnamate bisa tertarik, dan tentu segera untuk postingan-postingan selanjutnya akan coba saya ceritakan lebih detail bagaimana dunia farmasi itu sendiri. Terimakasih.. and see yaa 😇
Well, faktanya dunia farmasi harusnya tidak hanya sekedar bercerita terkait obat sebagai "komoditi ekonomi" yang menguntungkan, tapi ada banyak hal yang lebih mendalam lagi seperti obat sebagai sarana pengobatan penyakit yang harusnya efektif dan aman. Teori itu tentu sudah diajarkan dalam dunia pendidikan farmasi dari dulu, namun hingga saat ini entah kenapa masih banyak masyarakat yang memiliki persepsi bahwa farmasi hanya berkutat dalam "pembuatan" dan "penjualan" Obat. Teringat saat saya akan lulus SMA dimana itu adalah era nya sedang mencari jurusan untuk kuliah, saya mendengar ada teman yang berniat kuliah di Farmasi. Seketika muncul pertanyaan default di otak saya yang juga mungkin sebagian masyarakat umum ingin menanyakan....
Kuliah Farmasi itu tentang apa ?...
apa kuliah tentang obat-obatan ?...
Kalau sudah lulus jadi apa ? kerja dimana ?
di pabrik obat ? atau apotek ?
Belum pernah terbayang dunia farmasi akan membawa seseorang untuk berjalan di lorong-lorong rumah sakit; menginterpretasi data-data klinis dan pengobatan pasien; atau bahkan menganalisa faktur penjualan sebuah obat. Saya hanya membayangkan sebuah rangkaian bahan-bahan kimia yang diproses dalam hiruk pikuk mesin produksi otomatis di sebuah pabrik. Ketika pada akhirnya saya justru masuk ke dalam dunia pendidikan farmasi, maka mata dan pemahaman saya akan ilmu ini menjadi terbuka lebar, tidak sempit seperti celana-celana skinny jeans jaman sekarang 😂, dan tentunya menjadi yakin bahwa eksistensi orang-orang farmasi ini bisa di banyak tempat.
Sebagai informasi perkuliahan farmasi ada 2 jenis, pertama setingkat diploma dan satunya lagi setingkat Strata 1 (sarjana S1). Ternyata ada 2 profesi kesehatan yang bisa ditemui dalam dunia farmasi, yaitu Tenaga Teknis Kefarmasian (dulu disebut Asisten Apoteker), dan satunya lagi disebut Apoteker. Perbedaannya adalah untuk menjadi Apoteker, kita harus berkuliah lagi kurang lebih satu tahun untuk memasuki Pendidikan Profesi Apoteker pasca kuliah S1. Apabila kita hanya berkuliah D3 farmasi atau sampai S1 Farmasi saja, maka kita belum disebut Apoteker, tapi bisa menjadi profesi Tenaga Teknis Kefarmasian.
Pendidikan farmasi secara umum terbagi menjadi 3 bidang, yaitu farmasi klinis dan komunitas; farmasi sains dan teknologi; dan farmasi herbal atau obat tradisional. Biasanya pemisahan ini akan mulai sangat terasa ketika sudah memasuki fase akhir kuliah S1 atau saat menjalani pendidikan Profesi Apoteker. Awal-awal kuliah farmasi biasanya semua akan mendapatkan materi-materi dasar farmasi yang wajib diketahui entah nantinya para mahasiswa akan spesifik memilih penjurusan yang manapun. Satu hal yang perlu sinnamate ketahui, dunia farmasi sangat erat dengan mata pelajaran kimia dan biologi. Setidaknya saat SMA, salah satu dari 2 mapel ini harus ada yang kalian sukai dan ngga bego-bego amat 😅.
Pendidikan farmasi dikenal banyak mahasiswi nya dibanding mahasiswa nya, kenapa ? Banyak yang bilang kalau dunia farmasi membutuhkan personal yang rajin, teliti dan telaten, yang katanya sih ini adalah sifat-sifat yang sebagian besar dimiliki para cewek. Kenapa harus rajin, teliti dan telaten ? ada sebuah statement legendaris dalam ilmu farmasi, yang berbunyi " obat itu adalah sama dengan racun, yang membedakan hanyalah dosis karena jika dosisnya tepat dia akan menyembuhkan jika salah dapat membahayakan". Terbayang kan jika farmasi tidak teliti, obat yang seharusnya dosis 50 mg bisa menjadi 500 mg dan dapat mengakibatkan overdosis berujung death.😟
Kuliah farmasi tidak hanya belajar terkait dengan sains, tapi juga sosial dan komunikasi. Kegiatan Praktek / praktikum pun tidak hanya di laboratorium, tapi juga simulasi, studi kasus atau kerja lapangan. Belajar farmasi sangat menarik karena otak dan personal kita dituntut seimbang antara jiwa "IPA" dan "IPS" nya, walaupun sebagian besar masih banyak yang dominan jiwa "IPA". Apa maksudnya ? karena setelah kita belajar detail tentang obat itu sendiri yang sifat kontennya "sains", maka kita dituntut men-deliver pengetahuan tersebut ke masyarakat dengan komunikatif, agar dipahami dan sesuai dengan kondisi psikososial mereka. Greget kan ?
Diluar dunia pembelajaran, ada seabrek Unit Kegiatan Mahasiswa (semacam Ekskul) yang bisa para mahasiswa farmasi ikuti. Ada yang sifatnya organitatif seperti BEM atau HIMA, ISMAFARSI, atau yang lainnya seperti seni dan olahraga. Jadi mohon jangan terlalu "serius" kuliah, sampai melupakan aktualisasi diri untuk kegiatan lainnya yah, mumpung masih muda harus aktif dan mencoba kegiatan-kegiatan yang ada. Karena dalam dunia kerja, khususnya ketika interview biasanya ditanyakan apa riwayat kegiatan mahasiswa yang pernah diikuti selama kuliah. Nah loh..jangan sampai dijawab cuma praktikum di lab doang ya😛
Saya kira itu dulu perkenalan awal perkuliahan farmasi yang coba saya bagi disini, mudah-mudahan sinnamate bisa tertarik, dan tentu segera untuk postingan-postingan selanjutnya akan coba saya ceritakan lebih detail bagaimana dunia farmasi itu sendiri. Terimakasih.. and see yaa 😇