Dear Sinnamate,
Hai Sinnamate.. kali ini saya akan membahas sebuah animasi dari Jepang
yang sebenarnya sudah cukup lama dan terkenal, tapi baru sempat saya tonton. Mungkin
Sinnamate ada yang pernah nonton film
yang judulnya Spirited Away (Sen to Chihiro no Kamikakushi) ?. Animasi ini adalah
karya sutradara animasi senior terkenal bernama Miyazaki Hayao dari Studio
Ghibli pada tahun 2001. Ternyata film ini mendapat penghargaan bergengsi Oscar
sebagai Film Animasi Terbaik pada tahun 2003, dengan jumlah penontonnya
mencapai 23 juta orang, ; penghasilan 30 milyar Yen dan mampu mengalahkan
jumlah penonton film Titanic di Jepang…. KEREN…
Actually… saya
rada telat sebenarnya nonton film yang
sudah tayang 16 tahun yang lalu, tapi saya masih bersyukur diberi kesempatan
untuk menonton salah satu masterpiece
dalam dunia anime ini. Sebenarnya sudah
lama sih mendengar nama besar film ini. Katanya waktu itu film ini mampu
menembus nama besar jagat animasi dunia yang dikuasai film-film amerika seperti
Disney, Pixar dan sebagainya. Spirited away menjadi film animasi Jepang pertama
yang mampu meraih penghargaan Oscar, dan ini tentu menjadi jaminan bahwa ada
sebuah “kualitas tinggi” yang terdapat didalamnya.
Film Spirited away berkisah tentang
seorang gadis cilik bernama Chihiro (10 tahun) yang beserta ayah dan ibunya sedang dalam perjalanan
pindah rumah. Chihiro sendiri merasa tidak suka dengan perjalanan ini karena
sebenarnya masih enggan pindah rumah. Sepanjang perjalanan dia bĂȘte dan tiduran di jok belakang sambil
memeluk sebuah buket bunga hadiah perpisahan dari teman-temannya. Ketika ayah
chihiro memutuskan mengambil sebuah jalan yang dikiranya adalah jalan pintas
menuju rumahnya, jalan tersebut malah membawa mobil mereka memasuki hutan dan
berujung pada sebuah jalan buntu dengan terowongan didalamnya
Sepanjang perjalanan, Chihiro sebenarnya
sudah menemukan banyak hal yang aneh dan ganjil sejak di awal masuk jalan
pintas sepertinya adanya patung-patung yang biasa ditemui di kuil tapi malah
berada di pinggir jalan, termasuk satu patung yang ada di ujung jalan di depan
terowongan yang ada di depan mobil mereka. Entah kenapa si ayah dan ibu
memutuskan untuk turun dan masuk ke dalam sana. Tentu saja chihiro yang
ketakutan merengek minta pergi saja, tapi kedua orang tuanya tidak menghiraukan
dan tetap masuk kedalam terowongan. Mau tidak mau si Chihiro pun jadi ikut
masuk… disini ortunya ngeselin ngga
memperhatikan keselamatan anak tapi lebih memperhatikan rasa penasaran hihi.
Sesampainya di ujung terowongan sampailah mereka kepada sebuah tempat luas yang tak ada
siapa-siapa; sebuah padang rumput, sungai kering dan sebuah desa yang sepi tapi
tercium bau makanan enak. Desa itu tak berpenghuni, tapi anehnya hampir semua
bangunan adalah restoran. Si Ayah yang tertarik pada bau makanan yang lezat,
membawa mereka ke sebuah kedai yang disana tersaji banyak makanan lezat seperti
dijual..tapi tidak ada penjualnya >,<. Kedua orang tua Chihiro langsung
saja memakan makan tersebut, tanpa memperdulikan apapun karena mereka berpikir
mereka akan membayarnya kalo penjualnya datang. Chihiro hanya tertegun tidak
selera makan dan masih merasa aneh dengan semuanya. Disini saya masih kesel
sama ortu nya yang ngga memperdulikan perasaan Chihiro tapi malah makan begitu
saja seenaknya,,mana porsinya keliatan banyak banget lagi >,<
Sementara kedua orang tuanya asyik makan, Chihiro yang penasaran melihat
sekeliling dan berjalan-jalan. Pandangannya nanar melihat jalanan kosong tak
ada langkah kaki sedikitpun. Perjalanannya terhenti di sebuah bangunan besar
mirip sebuah sebuah istana, walaupun komentarnya terhadap bangunan itu adalah
“aneh”. Ketika hari sudah mulai gelap dan dia berdiri diatas jembatan di depan
bangunan tersebut, tiba-tiba dia bertemu dengan seseorang bernama Haku,
seorang anak laki-laki berpakaian seperti orang kuil Shinto.
Haku terkejut melihat keberadaan
Chihiro dan langsung menyuruh Chihiro dan semua anggota keluarganya pergi dari
desa tersebut sebelum matahari terbenam. Bingung dan terkejut, Chihiro segera berlari
kembali ke tempat orang tuanya yang sedang makan. Sepanjang jalan seiring
matahari terbenam, lampu-lampu jalan mulai nyala sendiri dan..muncul
makhluk-makhluk seperti bayangan hitam di jalanan dan dari restoran yang
kosong.. Wahhh… ternyata kota itu menjadi hidup, namun penghuninya seperti
arwah-arwah, bahkan hingga para penjaja makanannya. Chihiro menemukan kedua
orang tuanya yang masih makan dengan rakusnya…tapi apa yang terjadi ? mereka
berubah menjadi BABI!...
Ternyata desa itu
adalah desa penuh arwah dan makhluk mitologi jepang. Bangunan yang tinggi itu
adalah sebuah tempat pemandian air panas atau biasa disebut Onsen. Chihiro yang
panik melihat kedua orang tuanya berubah menjadi babi, berusaha berlari dari
desa itu menuju tempat asal mereka datang. Sepanjang jalan dia harus
menghindari arwah-arwah yang membuatnya ketakutan, tapi yang terjadi adalah
padang rumput menuju terowongan tempat mereka pertama kali datang telah berubah
menjadi Danau. Chihiro yang putus asa terduduk shock dan akhirnya harus dibuat
terkejut lagi menyadari makhluk-makhluk seperti hantu bermunculan dan dirinya
sendiri pun menjadi transparan seperti hantu. Kalau saya jadi Chihiro,,,
bakalan nangis Bombay deh hehe.
Haku datang dan
menemukan Chihiro sedang meringkuk sambil menangis di samping danau.Dia
kemudian membantu Chihiro agar tubuhnya tidak transparan dan kemudian menjelaskan
apa yang terjadi sebenarnya, termasuk kalau tempat mereka sekarang bukan dunia
manusia. Haku kemudian memberi tahu Chihiro bahwa agar dia bisa menyelamatkan
kedua ortunya, dia harus survive dulu
di dunia itu dan salah satunya dengan cara dia harus bekerja di onsen agar
dapat bertemu Yubaba, bos di sana yang merupakan seorang nenek penyihir ^^ . Nah
Yubaba inilah yang mengendalikan dunia arwah ini, sehingga ketika ingin
menyelamatkan ortunya satu-satunya cara adalah melalui Yubaba ini.
Chihiro menjalani
petualangannya bertemu dengan Kamaji ; seorang kakek bertangan banyak yang
bekerja seperti membuat ramuan untuk keperluan pemandian. Disini momen yang
saya ingat adalah ketika dia mencoba meminta Kamaji mempekerjakan dirinya. Tapi
Kamaji cuek bebek hehe. Tapi endingnya Kamaji ternyata kakek yang baik banget,
mau membantu Chihiro dalam menjalankan tugasnya, bahkan mampu mendefinisikan
“kekuatan cinta” yang dimiliki Chhiro mampu merusak segel jahat.
Selama di Onsen,
Chihiro dibantu oleh Rin, yang merupakan salah satu Geisha disana dan teman Kamaji. Awalnya Rin juga jutek sama
Chihiro, tapi kemudian dia berubah menjadi baik dan salut kepada keberanian dan
semangat Chihiro. Rin ditunjuk oleh Haku untuk menjadi mentor Chihiro selama di
Onsen, dan ternyata saking baiknya dia tidak rela jika ada yang melukai
Chihiro.
Selain Kamaji dan Rin,
ada karakter lain seperti Hantu No Face yang menyukai Chihiro karena
kebaikannya, namun sempat menjadi jahat dipertengahan cerita; Baby yang
merupakan bayi kesayangan Yubaba yang akhirnya menjadi teman Chihiro; Zeniba
sang kembaran Yubaba yang berbeda karakter dan tentu saja… Haku, yang ternyata
adalah tangan kanan Yubaba. Petualangan Chihiro yang penakut dan manja berubah
menjadi mandiri dan berjuang sekuat tenaga untuk dapat menolong ayah ibunya
benar-benar memberikan banyak inspirasi dan bikin penasaran di setiap detiknya.
Overall,
walaupun ada banyak hal yang bagi saya belum terjawab dalam film ini (sehingga pengin banget dibikin sequel-nya hehe), saya bilang film ini ngena di hati
dengan alur cerita dan animasi yang bagus. Usut punya usut ternyata film ini juga satu studio
dan satu pengarang yang sama dengan film animasi Grave of Fireflies, yang bikin
saya “tersayat hatinya” nontonnya saat jaman
PKPA dulu T,T emang kualitas jempolan sebuah film adalah ketika berhasil
mempermainkan perasaan penontonnya…^^ (ceilehhh ngomong apa gue).
Saya rekomendasikan
film ini untuk Sinnamate tonton,
minimal sekali seumur hidup hehe
Best Regards,